16::Kita Semua B*doh

13 2 0
                                    

Kim Yo Jung As Senja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Yo Jung As Senja.
"Hidup itu lucu. Contohnya banyak orang yang kita lindungi dari peluru. Ternyata mereka lah yang memegang pistol."
-Senja-

Happy Reading
Tandai Typo!!!

_____________________________

"Gw itu Vincent." Ucap orang itu yang baru saja di tampar.

"Hahah!! Anjing ku yang pintarr!!"

"Kar?! Maksud Lo apa?!"

"Lo gak tau? Dia ini dalangnya anjir!! Bego banget!!"

"Kar? Itu gak bener kan?" Air mata senja lolos. Melihat anggukan kecil dari karen.

"Maaf...."

"Gw gak masalah kalau Lo nyakitin. Tapi, kalau Lo dalangnya, itu semua bohong kan?" Senja masih berusaha kukuh dengan pendiriannya.

"Gays, maaf, ini semua ulah Feli."

"Bajingan lo!!"

Plak

Dukk

"Eungh" Karen tersungkur di meja.

"Kita udah lindungin Lo! Dan ini balasan kita?!" Nafas langit memburu melihat wajah orang yang ia cintai. Ternyata dalang dari semuanya.

Hatinya sakit. Sambil memejamkan mata, berharap ini semua mimpi. Dan mereka masih tidur di kasur.

"Maafin gw!" Karen pergi dari perpustakaan.

"Kar?! Lo gak mau bantu kita?!" Alin memegang tangan Karen untuk tidak pergi.

"Buat apa? Lo semua cuma orang lemah!! Yang bergantung sama Karen! Jangan pura-pura tolol!" Ujar Karen malas.

Plakk

"Lo yang tolol sialan!!"

"Gw? Tolol apaan? Ayulah vin! Males gw ladenin orang lemah!!"

Duk

"Kar, Lo jahat! Sakit! Gw yang percaya sama Lo! Ternyata Lo gini! Kita kecewa!!"

"Perjuangan yang sia-sia. Sialan!!!"

Mereka semua duduk di tanah dengan badan yang lemas. Jiwanya seakan-akan terguncang juga mentalnya. Apalagi ia baru mengetahui satu fakta.

Dan itu sangat menyakiti hatinya.

"Terus gimana?" Tanya senja dengan raut wajah khawatir.

"Gak tau! Gw udah pasrah kalau misalkan gw mati sekarang juga! Percuma gays. Orang yang kita sayang! Goresin luka sedalam ini!!"

Mereka semua sudah pasrah dengan semuanya. Apalagi kata Karen memang benar mereka bergantung sama Karen.

Tapi...bisakah Karen melihat perjuangan mereka?

Ceklek

"Gak usah nyalahin Karen! Itu salah gw! Makan gw gak mau Lo mati. Entar Karen bunuh gw lagi!!"

"Salah kita semua apa?" Tanya senja dengan pandangan kosong.

"Enggak ada!! Eh...tapi Lo ingat enggak? Sekitar 4 tahun yang lalu. Lo semua pernah bully orang enggak?"

Mereka semua mengangguk kecil. Yang membuat Karen terkekeh.

"Ya itu! Gw orang yang kalian bully!"

Mata mereka semua melotot mendengar itu.

"Jadi? Kita bully Karen?!" Kompak mereka.

"Hm, biar gw jelasin!" Feli duduk ia masih mempunyai hati nurani sedikit.

"Waktu itu Lo semua kan bully Karen. Dan setiap pulang ia harus mendapatkan pukulan, cacian, hinaan, bahkan sampai keperawanannya hilang!" Feli mengingat memori kelam Karen.

"Setiap sekolah Lo semua bully dia. Dia setiap hari frustasi. Dan hampir bunuh diri. Ia setiap hari harus minum obat penenang. Kalau enggak dia bakal lukain dirinya sendiri. Ada satu kejadian yang hampir merenggut nyawanya sendiri."

"Apa?"

"Minum racun!"

Mereka semua menutup mulut mereka tak percaya. Kejam nya dunia bagi Karen.

"Minum racun. Tapi selamat, dia pengen nyusul kakanya, dia sendirian dia kesepian!! Habis itu setelah melewati itu ia harus berurusan dengan manusia bajingan! Ya, itu adalah Lia. Lia yang membuat mental Karen semakin rusak!! Akhirnya dia ciptain gw sendiri."

"Jadi itu alasannya?"

"Dia bilang! Dan sekolah ini! Tempat di mana ruangan, tangisan! Dan keperawanannya hilang, asal Lo semua tau! Karen di gilir 10 siswa. Dia gak bisa ngadu! Dia berniat membalaskan dendam ke semua orang! Makanya gw di ciptain! Dan ya, 10 orang itu yang sudah nyiksa. Mafi."

Mereka semua menangis mendengar kisah pilu dan menyeramkan Karen. Mereka ingin memeluk Karen dan membawa pada dekapan hangat. Mereka semua ingin mengatakan kalau Karen adalah manusia terkuat.

"Jadi kepala sekolah itu Karen?"

"Hm"

"Siksa gw! Siksa apa yang gw udah lakuin!"

"Gw juga!!"

Mereka semua berdiri dan mengambil tongkat masing-masing berniat ingin membalas rasa sakit Karen.

"Ayu! Cepetan!"

"Sayangnya Karen gak mau! Karen sayang sama kalian. Bahkan ia rela menukar nyawanya dan balasannya kalian!!"

"Karen!! Anak baik! Pengen peluk Karen!!!"

"Eungh. Kalian semua kenapa nangis?" Tanya Karen bingung.

Hug!!!

"Lo anak hebat!! Kita bangga sama Lo!! Kita terharu! Kita bangga!!" Mereka semua menangis di dekapan Karen.

"Udah jangan nangis! Mirip barongsai Lo!!!"

"Kita serius! Kita gak salah pilih temen! Makasih dah mau jadi temen kita!!"

Karen tersenyum kecil mendengar itu. Hatinya menghangat.

_____________________________

Tbc? Mau lanjut spam sebanyak banyaknya buat lanjutin cerita ini jangan lupa follow akun author. See you tomorrow 😻😻

Mysterious SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang