3

952 71 2
                                    

Setelah dari acara itu, Engfa, Charlotte, Papa Nawat, Nudee, Tina, Heidi, Aoom, dan Meena, kembali ke gedung MGT.

Waktu menunjukkan pukul 18.07, mereka semua sudah berada di ruang meeting, kecuali Papa Nawat. Nudee, sebagai teman yang baik membuka pembicaraan di ruangan itu.

"Ehem, eh tadi ada yang sadar ga sih, staff cowo di acara tadi ada yang merhatiin Charlotte banget, kalo ga salah staff lighting deh" pancing Nudee, setelah itu dia melihat reaksi Engfa.

Engfa yang sedari tadi sibuk dengan handphonenya, berpura-pura batuk dan menaruh handphonenya diatas meja, dan langsung menatap serius Nudee sambil mengangkat alis kirinya seakan sangat tertarik dengan cerita Nudee.

"Emang iya? Yang mana? Tadi sih gue ada dimintain nomor sama staff cowo disana" jawab Charlotte.

Seakan sangat tidak suka, Engga langsung mendengus kesal, dan mengambil vapenya yang disimpan di kantong celananya lalu menghisap vape itu.

"Ihh, ga boleh lo kasih, char. Ntar kena marah elunya sama Papa. Lagian itu cowo kan lo ga kenal ngapain dia pede amat minta no lo, ya ga" oceh Nudee, lalu menyenggol lengan Aoom.

Tidak hanya Aoom yang mengerti maksud dari Nudee si Lambeturah, semua orang kecuali Engfa dan Charlotte memahami maksud arah pembicaraan si Nudee.

"Iya tuh, tapi yaaa dari tadi gue merhatiin si Charlotte tu ga ngeliatin si cowo itu malah, malah ngeliatin si tembok cina berkepala kulkas" lanjut Aoom sambil menaik-turunkan alisnya pada Charlotte.

"Ehem, gua keluar bentar, ada telfon masuk" potong Engga dari pembicaraan teman-temannya ini.

Engfa pergi ke ruangannya untuk menjawab telfon dari perusahaannya. Selagi Engfa tidak di ruangan, Meena langsung mendekati Charlotte lalu menyenggol lengannya.

"Bebeb Charlotte yang gemoy, lu suka ya sama ibu manager kita? hmm?" tanya Meena.

Charlotte menggelengkan kepalanya yakin.

"Iyakah engga? soalnya dari tadi di set, mau acaranya udah mulai ataupun lagi break, lu ngeliatin P'Fa muluuu" sambung Heidi dengan nada mengejek.

Dan Charlotte masih tetap menggelengkan kepalanya dengan yakin.

"Emm, yaudah sih kalo ga percaya. Eh tapi tadi ketua tim acaranya itu ngedeketin P'Fa mulu tauu, dia suka sama P'Fa anjirrr" lanjut Nudee.

Charlotte terdiam

Charlotte's POV
Ketua tim acara? Yang mana ya orangnya? Aduhh, ga inget lagi. Jangan-jangan itu orang udah jadi pacarnya P'Fa?! Jangan sampe anjir, ga banget, tapi ga tau lah gue bodoamat

Normal POV
Setelah 10 menit, Engfa dan Papa masuk keruang rapat, Engfa langsung duduk di sebelah Charlotte, dan mendekatkan kursinya ke kursi Charlotte. Teman-temannya itu hanya tersenyum melihat tingkah ibu manager dan teman mereka itu.

"Kita mulai rapatnya ya, jangan ada yang ribut ataupun pacaran" ucap Papa Nawat.

"Hehe, iya papaaaa" sahut Tina.

"Oke, jadi sebelum kita ke plan acara besok, saya akan mengumumkan dulu, bahwa karena dorm akan di renovasi, kalian semua tinggal dulu di rumah Engfa ya" jelas Papa.

Engga yang namanya disebut berdiri dari kursinya.

"Singkat saja, dirumah saya patuhi peraturan-peraturan ini, satu, tolong jangan berisik di pagi hari sebelum para ART bekerja.
dua, kamar tidur tamu hanya ada tiga, Heidi satu ruangan dengan Tina, Nudee dengan Charlotte, dan Aoom dengan Meena" jelas Engfa.

"Oke P'Faaa" serempak mereka semua.

Setelah dari rapat mereka turun ke lobby, mereka masuk ke mobil Van mini, mobil itu melaju menuju rumah Engfa Waraha.

Sesampainya di rumah Engfa, para bodyguard Engfa langsung sigap menurunkan barang-barang para model untuk dibawa ke kamar mereka masing-masing.

"Kalian bebas mau ngapain aja asal tidak diluar pekarangan rumah saya. Kalo butuh sesuatu tanya ke saya aja, saya di taman belakang" jelas Engfa

Aoom dan Meena pergi mengelilingi isi rumah Engfa. Nudee duduk di ruang tamu untuk telponan dengan pacarnya. Sedangkan, Tina dan Heidi memilih untuk berduaan dikamar saja, entah berbuat apa.

Charlotte pun kebingungan, semua temannya sibuk dengan dunianya masing masing, hanya ada 1 orang yang cukup santai. Charlotte pergi mencari Engfa ke taman belakang.

Charlotte jalan ke taman belakang, namun saat hendak menghampiri Engfa, kakinya tersandung kabel lampu taman, dengan sigap, Engfa yang masih memegang vapenya, melempar ke sembarang arah dan dengan sigap memeluk Charlotte. Engfa memeluk Charlotte.

TBC
secepatnya akan di up lagi, makasih supportnya
komennya manaaa

"cuma lo" (englot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang