6

905 67 2
                                    

Suara keras alarm handphone Charlotte mengusik tidur nyenyak kedua wanita cantik itu. Engfa terbangun setelah mendengar suara keras alarm itu, dia tersenyum kecil melihat Charlotte yang tertidur pulas di pelukannya. Engfa mematikan alarm itu dan duduk untuk mengumpulkan nyawanya.

Engfa keluar kamar untuk pergi ke meja makan, meninggalkan Charlotte yang masih tidur di kamar. Engfa duduk di kursi kitchen island, meminum kopi yang disajikan oleh mbak dapur. Engfa sedang menikmati secangkir kopi sambil melihat sosial medianya, saat semua teman-temannya turun ke bawah dan menghampirinya.

"Charlotte mana? Belum bangun?" tanya Aoom.

"Belom. masih tidur nyenyak tadi" sahut Engfa.

"Loh? Charlotte tidur sama P'Fa?" bingung Aoom

"Iya, si Charlotte ditakut-takutin sama Nudee, jadi dia tidur sama gua" jelas Engfa.

Nudee memperhatikan ibu manager MGT itu senyum-senyum dari tadi, Nudee pun berbisik pada Meena.

"Heh, lu liat P'Fa, dari tadi senyum-senyum mulu, pasti ada sesuatu semalem sama Charlotte" Meena pun tersenyum dan mengangguk-angguk paham.

Saat mereka akan sarapan bersama, Engfa pergi ke lantai dua dan masuk kekamarnya. Engfa mendekat ke kasur lalu mengelus kepala Charlotte lembut. Charlotte bergerak merenggakan tubuhnya lalu membuka matanya kecil. Engfa tersenyum lalu mendekat ke wajah Charlotte.

Cup

Engfa memberikan kecupan singkat di kening Charlotte. Mata Charlotte langsung membulat dengan yang dilakukan Engfa, seperti kemarin Engfa hanya tersenyum pada Charlotte.

"Bangun nuu, sarapan dibawah bareng yang lain" ajak Engfa.

Charlotte duduk dan menarik tangan Engfa lalu memeluk Engfa tanpa aba-abanya. Engfa terkejut, lalu menurunkan badannya setara dengan Charlotte, memberi senyuman manis sebelum mencium bibir Charlotte.

Charlotte dengan berani memperdalam ciuman mereka, Engfa menggigit bibir bawah Charlotte, hingga bibirnya terbuka, dengan cepat Charlotte mengimbangi Engfa, dan balas mengigit pelan bibir Engfa juga.

Mereka menyudahi ciuman panas itu karena Charlotte kehabisan nafas. Engfa tersenyum lalu membukakan pintu kamar, mengajak Charlotte untuk turun ke bawah bersama. Mereka berdua duduk sebelahan di meja makan itu. Teman-teman mereka itu tentu saja memperhatikan bibir kedua wanita itu yang sedikit terluka. Tina berpura-pura batuk untuk memulai pembicaraan.

"Ekhem, kenapa tuh bibir Char?" tanya Tina yang membuat semua orang memusatkan perhatiannya pada Charlotte.

TBC

Makasih supportnya

"cuma lo" (englot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang