24

588 61 6
                                    

Hari-hari terus berjalan, dengan Charlotte yang semakin bingung dengan sikap dingin Engfa, sampai hari dimana Charlotte melihat Engfa memeluk seorang wanita yang tampaknya baru saja turun dari pesawat. Apa yang dilihat Charlotte tidak salah, Engfa benar-benar memeluk seorang wanita, yang hampir saja melakukan hal 'itu' dengannya pada saat Engfa di Amerika. Ying kembali ke Thailand untuk liburan setelah bekerja tanpa henti di Amerika sana, " Mau nginep mana lo?" tanya Engfa pada Ying. 

"Emmmm... Gue ga tau sih, udah lama ga pulang ke Thai, nginep di rumah lo boleh ga?" Ying terkekeh dan tersenyum lucu pada Engfa. Charlotte benar-benar bingung dengan apa yang terjadi, rasanya sakit, sejak kembali dari Amerika Engfa tidak sedikitpun bersikap baik pada Charlotte. Engfa selalu memilih pekerjaan daripada Charlotte, saat berpapasan dengan Charlotte Engfa memilih untuk cuek dan tidak menyapanya sama sekali. Charlotte merasakan sakit di hatinya yang tidak biasa, melihat seseorang yang disukainya memeluk bahkan tersenyum bahagia bersama orang lain. 

Engfa pulang ke rumahnya bersama Ying, Charlotte dengan cepat menghapus air matanya dan memilih untuk pulang ke dormnya. Hari terus berjalan, di kantor MGT, Engfa semakin sering mengajak Ying untuk ikut dirinya ke kantor. Charlotte tentu saja melihat semua itu, dari makan bersama, tertawa bersama, bahkan clubbing bersama setiap malam minggu. Charlotte merasa kacau, ia merasa dikhianati dengan semua perlakuan Engfa.

-

-

-

2 Minggu berlalu, Ying sudah pulang kembali ke Amerika. Selama Ying di Thailand, tidak sedikitpun perhatian Engfa diberikan padanya, perhatian Engfa hanya untuk pekerjaannya dan Ying seorang. Charlotte bahkan sudah menyerah, pikirnya Ying itu adalah pacarnya Engfa. 

-

-

-

Sebenarnya Engfa sengaja melakukan semua hal ini, ia merasa perasaannya kacau, pikirannya kacau. Jangan bilang Engfa tidak memperhatikan Charlotte, meskipun tampaknya selalu cuek, Engfa selalu memperhatikan Charlotte diam-diam. Setiap pagi dan malam Engfa selalu menanyakan pada Nudee kegiatan Charlotte. Engfa merenungi setiap hari tentang apa yang harus dilakukannya tentang hubungannya dengan Charlotte. Hingga hari itu tiba, hari yang dinanti Charlotte dan Engfa. 

-

-

-

Charlotte merasa muak dengan Engfa yang selalu pergi clubbing setiap malam dan menyentuh perempuan-perempuan di club sana. Charlotte memberanikan dirinya pergi ke ruangan Engfa. Setelah Engfa mengizinkannya untuk masuk, Charlotte langsung berdiri didepan meja kerja Engfa dan menatap tajam sang manager. Engfa merasa bingung, "Kenapa? Kalo ga ada urusan keluar." Emosi Charlotte semakin memuncak mendengar perkataan ketus yang keluar dari mulut Engfa. 


"Phi, kamu kenapa sih? Kasih tau aku, Phi, salah aku apa? Kenapa Phi selalu menghindar selama ini? Phi bohong ya selama ini? Phi cuman mainin aku aja ya? Kenapa Phi mabuk-mabukan setiap malam, dekat sama cewe-cewe sialan yang ada di bar, kenapa Phi bisa deket sama yang namanya Ying itu? Kenapa Phi lebih milih sama orang yang baru Phi kenal dibanding aku, yang selalu ada dan selalu sayang sama Phi? Tau ga hati aku sesakit apa ngeliat Phi yang kaya gini? Aku cape banget P'Fa.." tangisan itu berhasil lolos, membasahi pipi sang wanita cantik. Engfa tertegun, ia berdiri dan menghampiri Char, memeluknya erat dan mengelus lembut rambut nya itu.   Tanpa sadar Engfa ikut menangis, ia tidak sadar selama ini sikapnya menyakiti hati orang yang dicintainya. Engfa merasa dirinya sangat bodoh, kenapa bisa ia menyakiti hati Charlotte? Bodoh. 

Charlotte melepaskan pelukan itu dan mendorong Engfa menjauh, sebelum Charlotte pergi keluar ruangan, Engfa menahan tangan Charlotte terlebih dahulu dan dengan cepat mengunci ruangannya. " Duduk di situ sekarang" tegas Engfa sambil menunjuk sofa ruangannya. 

"Apa lo? Lo ga berhak nyuruh-nyuruh gue lagi. Gue bukan pacar lo, dan gue nyesel pernah suka sama lo, P'Fa. Gue udah cape sama semua ini, gue muak" Charlotte kesal. "Char, maafin Phi ya? Phi ga bermaksud nyakitin kamu selama ini. Phi ga tau apa yang Phi rasain, maaf ya?" lirih Engfa.

"Bukan urusan gue" setelah mengucapkan kalimat itu, Charlotte pergi dan meninggalkan Engfa yang merasa sangat terpukul.


TBC 

maafin ga ges? kasian Engfa. banyakin komen

"cuma lo" (englot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang