29

642 59 7
                                    

Engfa menggeleng lalu tersenyum tipis pada Charlotte, ia kembali fokus menyetir. Setelah 10 menit akhirnya mereka sampai, keduanya turun dari mobil bersamaan dan Engfa mengunci mobilnya itu.

Mereka berdua sampai di depan lift, keduanya diam-diam saja, Engfa melirik Charlotte terkadang lalu Charlotte berpura-pura tidak melihatnya, kedua manusia ini benar-benar gengsian.

Pintu lift terbuka, keduanya pun masuk ke dalam lift. Engfa membuka pembicaraan dengan berdehem.

"Ekhemm...kamu udah pesen tiketnya?" tanya Engfa.

"Udah" singkat Charlotte.

"Oh..okay" canggung Engfa.

Tidak lama kemudian lift itu terhenti di 7 lantai sebelum lantai yang mereka tuju, rupanya sekelompok siswa-siswi SMA yang menunggu lift. Mereka bergerombol masuk ke lift dan membuat Engfa terhimpit dengan Charlotte, wajah Engfa dan Charlotte kini sangat dekat membuat jantung Charlotte berdegup sangat kencang dengan pipi memerah.

'anjirrr, apa-apaan sih iniiii. mana cakep banget si P'Fa, kalo dia denger detak jantung gue gimana iniiii' batin Charlotte.

Engfa tentu saja memperhatikan wajah wanitanya itu. Ia terkekeh pelan, mengelus pelan kepala Charlotte dan mengecup pipinya singkat. Charlotte membeku, ia paling tidak kuat dengan perlakuan manis dari Engfa. Charlotte sangat ingin teriak sekarang.

Engfa membenarkan posisi mereka berdua, dari berdiri berhadapan dengan Charlotte, Engfa kini berdiri dibelakang Charlotte, perlahan tangannya melingkar di pinggang Charlotte dengan nyaman. Kalian tau kondisi Charlotte bagaimana? ia benar-benar salah tingkah dibuat Engfa, ia bahkan membatu dan diam saja dengan apapun yang dilakukan Engfa.

-
-
-

Akhirnya lift itu sampai di lantai paling atas, tempat yang dituju orang-orang yang berada di dalam lift. Charlotte memilih untuk diam saja dan membiarkan Engfa yang kini tengah menggenggam tangan Charlotte dengan erat.

"Kamu kenapa daritadi diem mulu?" tanya Engfa sambil mengelus tangan Charlotte dengan ibu jarinya.

"A-Ah gapapa kok, cuma agak laper aja" elak Charlotte.

"Laper? mau makan dulu aja?" kini Engfa menatap Charlotte lekat, sedangkan yang ditatap pipinya semakin memerah.

"E-Engga usah Phi, a-ayo ngambil dulu tiketnya" lagi-lagi Charlotte dibuat gugup dengan perlakuan manis dari Engfa.

Charlotte tengah mengantri untuk mem-print tiket bioskop yang sudah dipesannya secara online tadi. Sedangkan Engfa sedang duduk menunggu Charlotte didepan pintu salah satu ruangan bioskop. Setelah selesai Charlotte menghampiri Engfa yang sedang sibuk berbalas pesan dengan seseorang.

"Ngechat sama siapa tuh?" kepo Charlotte.

Engfa terkekeh, "Sama asisten aku di Amerika, bukan cewe kok" senyum manis kembali dilemparkan ke Charlotte.

"Dih siapa juga yang bilang chatan sama cewe, gue juga ga ada urusan kalo Phi chatan sama cewe" ucap Charlotte seolah yakin.

"Oh yaudah" ucap Engfa dengan nada sedikit jahil"

-
-
-

Keduanya sudah duduk di dalam bioskop, Engfa melirik Charlotte saat ia tersenyum lalu ia terkekeh. Ditengah-tengah adegan romantis kedua karakter film, Engfa memegang tangan kiri Charlotte dan menggenggamnya.

Cup

Engfa mencium punggung tangan Charlotte dan tersenyum tipis masih menatap layar bioskop seolah ia tidak melakukan apa-apa. Sedangkan Charlotte benar-benar kebingungan tapi ia merasa senang. Charlotte membiarkan Engfa menggenggam tangannya erat.

Film itu pun selesai, Charlotte tersenyum puas menonton akhir film yang bahagia, lalu tatapannya beralih ke tangannya yang masih setia digenggam oleh manajernya itu.

"Enak banget ya, udah banyak masalah endingnya pacaran lagi, nikah lagi tuh!" ucap Charlotte.

"Kalo kamu mau nikah juga bisa, tapi cuma boleh sama akuuuu" Engfa terlihat menggemaskan dan menatap Charlotte lekat.

TBC
maafin gua yang lama ga up, belakangan sibuk guys. masih pada mau baca ga ni?

"cuma lo" (englot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang