"cuma lo" (englot)

36

Dengan terpaksa Engfa harus pergi meninggalkan kekasihnya di ruangannya. Engfa menatap Charlotte dengan sedih

"Kenapa sayangg?" Charlotte terkekeh, pacarnya begitu menggemaskan.

"Baru mau manja sama kamuu, maaf yaa aku harus rapat dulu" Engfa benar-benar seperti orang lain, tidak seperti sedingin ia pada orang lain.

Charlotte terkekeh. Ia mengangguk saja. Engfa berdiri dan mengambil laptopnya di meja kerjanya lalu tidak lupa mengecup singkat pacarnya lalu pergi keluar sambil tersenyum.

-
-
-

Setelah 1 jam lebih akhirnya rapat itu selesai, Engfa tersenyum bahagia lalu pergi begitu saja. Kalian tau? staff rapat disana termasuk Papa Nawat dan P'Sun terkejut melihat wanita yang dijuluki kulkas seribu pintu itu tersenyum. Tidak seorang pun pernah melihat Engfa tersenyum kecuali di pesta acara besar.

Sekarang Engfa tersenyum? Tidak ada yang tau siapa yang membuatnya bisa tersenyum.

---

Engfa kini dengan bahagia memasuki ruangannya. Engfa langsung disuguhi pemandangan Charlotte tertidur pulas di sofanya. Engfa tidak bisa berhenti tersenyum, pacarnya terlalu mengemaskan, ia mendekati Charlotte dan mengecup keningnya dan lanjut bekerja.

Engfa sengaja tidak ingin membangunkan kekasihnya itu agar ia bisa istirahat lebih lama. Bahkan ia sudah menghubungi boss nawat untuk mengundur jadwal Charlotte menjadi jam 1.

-
-
-

Engfa tengah sibuk berkutat dengan laporan dan komputer. Tak sadar kekasihnya itu sudah duduk di sofa sambil mengucek matanya, mengumpulkan nyawanya.

Wanita yang bernama Charlotte itu menoleh ke sembarang arah, mencari pemilik ruangan ini. Dan matanya menangkap sosok yang dicari sedang duduk di kursi kerjanya. Charlotte terus menatap manajer yang juga kekasihnya itu, Engfa terlihat begitu cantik dan berkharisma. Siapapun pasti akan terpesona dengan auranya.

"Eh, Nuu? Kamu kok udah bangun?" Engfa melihat pacarmu yang tengah menatapnya dari sofa.

"Hehehe, udah ga ngantuk lagi kok, P'Fa lagi apa?" ucap Charlotte sambil berjalan menghampiri Engfa.

"Oh ini lagi ngecek laporan dari Owen" jelas Engfa sambil menatap kekasihnya yang sudah berdiri disebelahnya.

Charlotte hanya ber-oh ria sambil melihat layar komputer itu. Engfa melepaskan tangannya dari barang-barang elektronik itu dan beralih memeluk pinggang ramping milik Charlotte.

Charlotte terkekeh dan mengelus-elus kepala pacarnya itu.

"Kenapa lagi hmm?" Charlotte menaruh atensinya pada seseorang yang kini memeluknya.

"Aku capek, pengen recharge energi dulu sama pacar" jawaban yang membuat Charlotte tersenyum akan kelucuan dari manajernya itu.

Charlotte melihat sekeliling dan melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 12.15 siang. Charlotte terkejut dan reflek melepaskan pelukan itu.

"LOH? Udah jam 12 aja? Aku kan briefing jam 11 P'Faaaa. Kenapa ga bangunin akuuuuu" Charlotte pun kesal, ia memanyunkan bibirnya. Charlotte memang marah tapi entah kenapa Engfa melihatnya sangat menggemaskan.

"Phi udah undur jadwal kamu, jam 1 baru briefing" Charlotte menghela nafasnya, lega rasanya.

Melihat reaksi kekasihnya, Engfa menarik pinggang Charlotte hingga ia terduduk di atas pangkuannya. Charlotte sebenarnya sangat gugup tapi ia tetap menjaga imagenya.

"Kamu tuh ya" ucap Engfa yang sedang menatap ke dalam mata indah milik Charlotte.

"Apa?"

"Kamu cantik banget, aku beruntung"

Ya saudara-saudara, Charlotte tersipu. Ia tidak tau ternyata manusia satu ini bisa gombal.

"Apa sih kamu" Charlotte mengalihkan pandangannya.

Kekasihnya malah terkekeh melihat tingkah lucu pacarnya. Engfa menatap Charlotte lagi.

"Sayanggg.." matanya memelas.

"Hm" Charlotte hanya mencoba untuk tetap tenang.

"Aku mau ciyummmm" sial, ini terlalu menggemaskan, bagaimana Charlotte bisa menolak?

Charlotte mendekati wajah Engfa...

Drtttt.. drtttt...

Handphone Engfa bergetar, seseorang mengirimnya pesan.

"Hahh..." Lagi lagi Engfa menghela nafasnya.

TBC
galau ges, udah h+2 adel grad..
btw gua mau minta izin buat ga up selama 3 hari kedepan, ada urusan luar kota soalnya, gapapa kan? Gua janji setelah itu double up 😄