31

577 60 10
                                    

Sekarang Engfa sangat ingin mengumpat dengan lantang, namun mengingat ia sekarang berada di mall ia mengurungkan niatnya. Engfa sangat membenci hal ini, kenapa orangtuanya harus menyuruhnya untuk menjemput mereka? terlebih bersama Alvin. Bisa-bisa Charlotte akan kembali marah padanya.

Alvin ini juga menjadi salah satu pengusaha yang namanya banyak dikenal, karena ia juga seorang aktor. Bayangkan jika seorang aktor ternama pergi berduaan dengan seorang wanita, orang-orang pasti akan berpikir kalau mereka berpacaran. Engfa benar-benar pusing dengan semua ini.

Memang waktu menunjukan pukul 4 sore namun tetap saja ia harus menjemput kedua orangtuanya bersama Alvin. Yang paling ditakuti oleh Engfa adalah kedua orangtua mereka akan mengira bahwa mereka berdua cocok, dijodohkan, lalu menikah. Wadoh

"Phi? P'Fa?" Charlotte menyentuh lengan Engfa membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Ah..kenapa nu?"

"Ini es krim nya ihh, udah meleleh nih" oceh Charlotte

"Oh maaf maaf, makasih ya" ucap Engfa lalu mengambil es krimnya dari Charlotte.

Charlotte tentu saja memperhatikan manajernya itu, ia tau pasti ada sesuatu yang dipikirkannya tapi ia belum berani untuk menanyakannya.

-
-
-

Kini Charlotte dan Engfa sedang duduk di ayunan taman dorm para model, yang satu sedang menatap kosong kearah kolam renang dan yang satu lagi sedang memperhatikan seseorang di sebelahnya. Charlotte menghela nafasnya dan menatap langit yang sangat indah.

"Char.." panggil Engfa pelan.

"Hm?" Charlotte menoleh padanya.

"Cowo tadi yang ngobrol itu temen Phi, dan malam ini papa mama Phi sama dia pulang barengan dan..."

"Apaan?" Charlotte kini menatapnya serius.

"Malam ini Phi diminta sama papanya Phi untuk jemput mereka berdua sama dia"

Engfa kini menatap Charlotte khawatir, ia takut Charlotte marah dan kesal.

"Oh..yaudah sih gapapa" Charlotte tersenyum, namun terpaksa.

Bagaimana tidak? Charlotte bahkan sudah sangat teramat kesal saat melihat Alvin pertama kali, ia tidak suka melihat cara Alvin menatap manajernya.

"Char? Hei? Kamu marah ya?" tanya Engfa.

Engfa menggenggam kedua tangan Charlotte dan menatap mata cantik Charly dalam.

"Aku juga ga mau sama dia, aku serius char. Aku cuma sayang sama kamu? tau kan? aku janji ngabarin kamu kalo udah pulang, ya?" Engfa benar-benar berusaha agar Charlotte tidak marah.

Charlotte terkekeh dan tersenyum, membuat hati orang didepannya berantakan.

"Aku ga marah kokk, aku cuma sedang memproses aja" jelas Charlotte.

"Beneran kan?" Engfa tersenyum sangat lucu dan menggemaskan.

"Iyaaaaaa sayangkuuuuu" Charlotte terkekeh.

Pipi Engfa kembali memerah gara-gara Charlotte.

"Cielah sayang sayang bisa jadian kaga" tiba-tiba muncul suara dari Nudee yang baru saja turun bersama Tina.

"Apasih lu pada" Charlotte cemberut.

Bukannya kesal seperti Charlotte, Engfa justru terpikirkan dengan ucapan Nudee. Benar juga pikirnya. Engfa dan Charlotte selama ini belum memiliki hubungan yang jelas, bahkan sebelum masalah tentang Ying. Engfa tiba-tiba terpikirkan suatu ide.

"Char, kita ke kamar kamu aja yok. Ada orang sirik soalnya" ajak Engfa.

Lalu ia menarik tangan Charlotte pelan dan berjalan menuju ke kamar Charlotte di lantai 2.

-
-
-

Engfa dan Charlotte masuk dan Engfa dengan sigap mengunci pintu kamar membuat si pemilik kamar menatap bingung Engfa.

"Ngapain kunci pintu?" tanya Charlotte.

"Mauuuu pelukkkkkkk" Engfa kembali ke mode lucunya dan berjalan ke arah Charlotte sambil merentangkan tangannya lebar.

Charlotte terkekeh dan keduanya berbaring diatas kasur yang empuk milik Charlotte dan berpelukan sampai keduanya ketiduran. Tidak tau masalah apa yang akan datang nanti 😛😛


TBC
guys, ni cerita masih banyak yg suka ga? perasaan sepi2 aja.. ☹️☹️

"cuma lo" (englot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang