BAB 8

1.9K 68 0
                                    

Krek

Nakula yang sedang menangis menoleh melihat ke arah pintu terlihat pak andre masuk kembali dengan tangan yang memegang bingkisan milik nakula

"kau sangat hebat karena bisa mendapatkannya sebelum polisi"
Ucap andre memberikan bingkisan itu

"aku tahu ayah sangat khawatir kepadaku tetapi ayah sangat berlebihan aku ingin sekali membantu karena bukan hanya dirinya aku juga sangat membenci pelaku yang sudah tega menghabisi nyawa adikku"
Ucap nakula

"jika kau mau aku bisa membantumu"
Ucap pak andre

"bagaimana bisa kau saja bawahan ayahku"
Ucap nakula

"aku hanya membantumu mengumpulkan sampel dna orang-orang di sekitar tempat kejadian memangnya kau bisa melakukannya?"
Tanya pak andre

Mendengar itu nakula terdiam sejenak berpikir

"dia benar yang aku lakukan mengumpulkan sampel dna orang-orang terdekat lalu mencocokkannya dan bisa membawanya untuk diintrogasi ketika dna mereka cocok"
Gumam nakula di dalam hatinya

"mengapa kau harus berpikir?"
Tanya pak andre

"iya aku mau setelah berhasil nanti aku akan memberikanmu apapun yang kau minta jadi tolong kerja samanya"
Ucap nakula

"Ok"
Ucapa pak andre

Beberapa saat kemudian terdengar langkah kaki yang sangat banyak menuju ruangan nakula

Lalu tak lama masuk wali kelas nakul,aletta dan kedua temannya

"astaga nakula apa yang terjadi padamu kami mendapat kabar dari aletta bahwa kau masuk ke rumah sakit"
Ucap guru dengan wajah yang cemas

"aku hanya demam"
Ucap nakula

"benarkah kau hanya demam aku dengar-dengar"
Ucap aletta mendekatkan wajahnya ke telinga nakula

"aku tahu kau masuk ke rumah sakit karena kau ditiduri oleh dua pria mengapa bisa terjadi seperti itu apa gadis di sini sudah mati sehingga kau mau ditiduri oleh kedua pria itu"
Bisik aletta

Nakula menarik tekuk leher aletta agar wajah mereka berdekatan aletta membesarkan matanya karena terkejut

Cup

Nakula mencium singkat bibir aletta dan seketika orang-orang yang berada di ruangan itu memalingkan wajah mereka

"sebenarnya aku melakukannya sambil membayangkan wajahmu sejujurnya jika kau mempercayaiku aku masih sangat mencintaimu"
Ucap nakula

Pipi aletta memerah mendengar apa yang dikatakan nakula dengan cepat ia berdiri dan memalingkan wajahnya

"manusia bodoh"
Ucap alleta keluar dari ruangan diikuti kedua temannya

"dia yang bodoh selalu saja ikut campur dalam urusanku aku bertanya-tanya mengapa dulu aku bisa berpacaran dengannya"
ucap nakula kembali merebahkan tubuhnya

"ya sudah nakula beristirahatlah agar jika kau masuk sekolah nanti kau sudah pulih"
Ucap guru mengusap tangan nakula lalu keluar dari ruangan

"aku juga akan keluar kau beristirahatlah"
Ucap pak andre

"ayahku menyuruhmu untuk menjagaku jadi tetaplah di situ"
Ucap nakula

Pak andre mengenal nafas lalu duduk di sofa yang memang ada di sana

//

Dua hari kemudian akhirnya kondisi nakula sudah pulih walaupun belum sepenuhnya tetapi nakula ingin segera pulang ke rumah

DRAGON (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang