saingan

532 61 0
                                    

" bagaimana teh nya apakah kalian menyukainya " tanya (m/n)

" Saya menyukainya " Roger

" Aku tidak begitu menyukai teh " Lucas

" Rasanya enak " Felix

" Aku suka " Claude

(M/n) Melanjutkan meminum teh miliknya dengan tenang tanpa memedulikan 4 orang yang saling menatap satu sama lain

Claude melirik kearah teh yang diminum kakaknya merasa. Biasanya kakaknya akan selalu meminum minuman yang tidak terlalu manis dan tidak terlalu pait

" Aku tidak tahu bahwa kakak menyukai teh hijau " ucap Claude membuat yang lainya melihat kearah (m/n)

" Ya. aku lebih menyukai teh hijau dari teh yang lainya, karena sebagian teh rasanya pait aku tidak menyukainya" jawab (m/n) sambil tersenyum

Entah mata mereka berempat yang bermasalah atau apapun mereka seperti melihat bunga-bunga dan cahaya di sekitar (m/n)/Anastasia

Claude mengangguk mengerti dengan wajah memerah begitu pula dengan yang lainya

(M/n) Yang merasa diperhatikan menjadi canggung sendiri "apa ada sesuatu di wajah ku? " Tanya (m/n)

Seketika mereka berempat langsung mengalihkan pandangan ke arah lain dengan wajah memerah , ketahuan bahwa sedang memperhatikan m/n

" Saya izin meninggalkan acara " ucap (m/n) saat menyadari bahwa sebentar lagi guru perang nya akan datang

" Mau kemana ? " Tanya Lucas tanpa ada kata 'yang mulia putra mahkota'

" Seberapa dekat kau dengan kakak ku hingga berani bertanya tanpa mengatakan putra mah..." Ucapan Claude terhenti saat (m/n) berbicara mendahului nya

" Aku akan kelas pelatihan pedang " jawab (m/n) berjalan meninggalkan mereka berempat

Claude melirik kakaknya yang mulai hilang dari pandangan mereka

" yang mulia i-imut aku suka" gumam Roger yang masih bisa didengar dengan Claude , Felix dan Lucas

Felix hanya mengangguk pertanda setuju dengan ucapan Roger yang berkata yang mulia putra mahkota Anastasia itu imut

" Cih kakak hanya milik ku " bentak Claude menggebrak meja dengan kerah

" Apa maksudmu dengan Anastacius milik mu. dia pasti akan lebih memilih ku " timpal Lucas tidak terima dengan ucapan Claude

" Cih mereka berdua yakin sekali, akan ku pastikan bahwa yang mulia akan memilih " batin Roger

Sedang Felix bingung sendiri ia memang langsung menyukai yang mulia anastacius yang membuat nya merasa nyaman tatapi jika saingan nya seperti ini Felix lebih memilih untuk diam

Bersambung —

Anastacius de Alger obelia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang