aneh

97 25 2
                                    

Pagi ini (m/n) berjalan-jalan di sekitar istana dengan bosan

"Kapan Zenith bangun" gumam (m/n)

Sudah 4 hari Lamanya Zenith masih menutup mata walaupun kondisi nya sudah mulai membaik karena bantuan Lucas

"Yang mulia" panggil Felix

(M/n) Mengalihkan pandangannya pada Felix. Felix memegang sebuah buket bunga matahari

"Bunga matahari yang cantik" ucap (m/n)

"Ini untuk anda" balas Felix dengan wajah yang memerah

(M/n) Terdiam sebentar masih mencerna apa yang dibilang Felix "untuk ku ?"

Felix mengangguk sambil tersenyum tipis. Jika pun anastacius tidak bisa menjadi miliknya tapi bukan berarti Felix tidak boleh memberikan bunga pada nya bukan ?

(M/n) Menerima buket bunga matahari dari Felix "terimakasih Felix"

Felix tersenyum sambil mengangguk

"Wajah mu memerah apa kau sakit ?" Tanya (m/n)

Felix menggelengkan kepalanya saat mendengar pertanyaan anastacius "saya tidak sakit-"

"Seperti nya obrolan kalian seru sekali" Celetuk Lucas yang sudah berada di belakang anastacius

"Kenapa kau selalu tiba-tiba muncul begitu" kesal (m/n) karena Lucas sering muncul tiba-tiba yang membuat nya kaget setiap saat

(M/n) Menatap Lucas sebelum akhirnya bertanya "Lucas kapan Zenith akan bangun ?"

Lucas berpikir sebentar sebelum menjawab pertanyaan anastacius "mungkin 2 hari lagi" jawab Lucas

"Kata kalian kaisar sialan itu lupa ingatan. Tapi Saat aku melihat nya dia dalam kondisi sekarat" ucap Lucas

"Yang mulia sekarat-" tanya Felix terpotong oleh Lucas

"Yang mulia mau kah anda minum teh bersama hari ini" tanya Lucas sambil memegang tangan anastacius

(M/n) Menatap Lucas cengoh sejak kapan Lucas suka minum teh bersama. Bukan kah dia tidak suka minum teh

"Yang mulia lagi tidak ingin minum teh hari ini" ucap Felix menarik anastacius ke arahnya

Lucas yang tidak mau kalah pun juga menarik anastacius ke arahnya "aku bertanya kepada yang mulia. Bukan kepada mu! " Sinis Lucas

"Mulai lagi deh" batin (m/n) tertekan

......

Gadis bangsawan dari keluarga Irene berjalan menuju ke ruang kerja ayahnya

Gadis itu bernama Helena. Helena itu mengetuk pintu ruang kerja ayahnya

"Ayah sedang sibuk hari ini" ucap sang ayah dari dalam

"Aku mengerti" jawab Helena dengan tatapan teduh

Beberapa bulan terakhir ayah nya berubah menjadi aneh. Terkadang ayahnya bersikap seolah-olah itu bukanlah dirinya

"Apa ayah sakit" batin Helena khawatir

Ayahnya mulai bertingkah aneh. Bahkan Helena pernah melihat ayahnya yang tersenyum sendiri

Senyum yang menakutkan dengan sebuah seringai licik selayaknya ayahnya telah melakukan sesuatu

Helena menggelengkan kepalanya menghilang fikiran negatif tentang ayahnya

"Ayah pasti sakit" batin Helena


Bersambung—

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anastacius de Alger obelia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang