mulai pikun

442 58 1
                                    

.
.
.

Hari kenaikan Claude tiba

Kini didalam aula (m/n) sedang menunggu untuk melihat Claude memakai pakaian has obelia

" Yang mulia Claude de Alger obelia memasuki ruangan"

(M/n) Langsung melihat keatas terdapat Claude yang berjalan dengan Felix yang setia mengikutinya dibelakang

(M/n) Terkekeh kecil ketika mengingat Claude yang tidak suka menggunakan baju bangsawan yang ribet

Sama seperti Claude

(M/n) Juga tidak menyukai memakai baju kerajaan karena tergolong ribet walaupun hasil menunjukkan bahwa diri mereka menjadi lebih berkarisma. (M/n) Lebih suka memakai kemeja putih atau hitam yang dingin

" Yang mulia "

(m/n) Mengalihkan pandangannya dari Claude dan melihat Roger yang memegang wine di tangannya

" Huh terimakasih " jawab (m/n) menerima wine

(M/n) Melihat Roger yang benar-benar mengikutinya kemana saja setelah (m/n) berhasil datang ke naikan takhta Claude. Roger benar-benar tidak membiarkan nya menjadi lebih dari 20 langkah

" Posesif sekali " gumam (m/n)

(M/n) Kembali melihat ke aula dengan bosan sudah beberapa lama dia di sana tapi Diana belum juga muncul

" Mengapa dia tidak muncul " gumam (m/n)

(M/n) Kembali mengingat alur ceritanya

Dimana Claude yang membunuh anastacius. Penelope yang melarikan diri , kenaikan takhta Claude dan....

(M/n) Berpikir sebentar dia lupa apa lanjut nya. Yang (m/n) ingat hanya bagian bagian pentingnya saja

" Kenaikan takhta Claude dan.... ah benar juga " gumam (m/n) mulai mengingat kembali hanya seberapa

Kenaikan takhta Claude dan masuknya Claude dalam dunia pelacuran hingga suatu pesta yang mempertemukan Claude dan Diana.

" Sepertinya aku mulai pikun " (m/n) menghela nafas panjang sia-sia berjuang nya untuk melihat Diana yang masih beberapa bulan lagi munculnya

" Pikun ? " Roger menaikan alisnya bingung

(M/n) Seketika teringat bahwa Roger sedang berada didekatnya saat ini. Bisa-bisanya dia lupa akan hal ini, oke sudah jelas (m/n) mulai pikun sekarang

" Roger ayo kembali aku kangen dengan putri kecil ku" ucap (m/n) menjadikan putri nya sebagai bahan alasan

(M/n) Kemari hanya ingin melihat rupa Diana tapi kalau Diana tidak muncul untuk apa (m/n) berlama-lama di sini

" Baiklah kalau anda merindukan putri anda "

(M/n) Dan Roger berjalan beriringan di sudut ruangan untuk tidak mencuri perhatian orang-orang

.........

Sesampainya di kediaman Aplhues (m/n) langsung menuju kamarnya dengan wajah lelah milik nya

" Yang mulia ? " (M/n) Mengalihkan pandangannya dengan wajah bingung

" Kenapa! " Tanya (m/n)

" Bukankah anda mengatakan kangen dengan putri anda ? " Ucap Roger

" benar juga ya " gumam (m/n) seperti nya dia memang sudah benar-benar pikun

(M/n) Berjalan menuju kamar putri nya

Sesampainya di kamar putri nya (m/n) melihat putrinya Zenith sedang bermain bersama pelayan

" Zenith belum tidur "

Para pelayan langsung mengalihkan pandangan mereka pada anastacius. Mereka segera bangkit dan menunduk hormat

" Salam kepada yang mulia anastacius" ucap mereka bersamaan

Sedang (m/n) sudah bilek duluan dia lupa bahwa dirinya dulunya adalah seorang raja

" Kalian tidak perlu begitu. Aku hanya manta kaisar bukan kaisar" ucap (m/n) melewati para pelayan dan berjalan menuju putri nya

(M/n) Memandang Zenith dengan tatapan lembut. Jangan pedulikan para pelayan yang sudah memerah karena melihat senyuman nya

" Uwaa " Zenith kecil merentangkan kedua tangannya

Benar-benar lucu boleh kah (m/n) mencubit pipi tembem anak manisnya ini ?

" Putri kecil ayah belum tidur ? Mengapa? Hemm " (m/n) hanya akan menjadi sangat-sangat lembut bila bersama putri nya seorang

(M/n) Berjalan keluar dengan Zenith digendongnya. (M/n) Bukalah Claude yang akan menggendong seseorang dengan tololnya. Apalagi Claude yang menggendong athanasia dengan bodoh nya jika tidak di ajarkan oleh Felix

" Eh.... " Langkah (m/n) terhenti saat dia menabrak seorang anak laki-laki

" Bukankah.... izekiel ? " Gumam (m/n)

Bersambung —

Anastacius de Alger obelia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang