Beta

465 43 14
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Fang kembali ke Station. Mereka nampak terkejut melihatnya baik- baik saja. Namun bukan itu yang Fang pikirkan, tapi roh Yuki yang tersenyum dan melambaikan tangan pada para hantu.

"Kau tau Fang, roh dan hantu berbeda. " kata Yuki

"Tapi mereka tak takut padamu." Kata Fang

"Aku adalah roh putri agung. Aku cukup ramah karna mereka tak menyakitimu."

"Jangan sembarangan menyerang. Nanti kena masalah." Kata Fang

Fang pun menemui Komandannya. Seperti biasa mereka semua ada disana.

"Bagaimana misinya?" Kata Komandan Kokoci

"Tidak ada power sphera disana..." kata Fang

Laksamana Tarung memandang Fang dengan seksama. Dia seperti merasa ada yang aneh dengan Fang.  Fang melirik ke arah Yuki, yang menatap tajam mereka dan matanya seperti menyala. Fang menghela nafas pelan dan mencoba tenang, sepertinya Yuki merespon rasa tegang dan takutnya.

"Saya sudah berkeliling dan tak ada tanda- tanda kehidupan disana." Kata Fang

"Termasuk hutan terlarang?" Kata Laksamana Tarung

"Ya... pohon maple beku di tengah hutan terlarang." Kata Fang

"Baiklah. Mungkin kita salah informasi." Kata Komandan Kokoci

Fang pun beredar dari sana. Pintu pun tertutup tapi Fang masih mendengar percakapan mereka.

"Hutan beku tempat persemayaman dewi itu, bukankah tak ada yang bisa kembali dengan selamat?" Kata Komandan Kokoci

"Bahkan bertahan di planet Yuki pun mustahil dalam waktu yang lama. Tetapi Fang bertahan disana selama 3 hari." Kata Laksamana Tarung

"Aku sudah menyiapkan segalanya padahal..." kata Komandan Kokoci

"Maksudnya?" Kata Laksamana Tarung

"Ya jika hal buruk terjadi. Tapi dia berkata jujur. Memang sejak awal tak ada power sphera disana..." kata Komandan Kokoci

Jadi sejak awal memang tidak ada apapun di planet Yuki. Mereka sedang memberikan tes padanya. Jadi mereka masih belum percaya padanya meski dia berkata jujur.

"Manusia- manusia bodoh. Mereka tidak bisa menilai sebuah permata yang berharga." Kata Yuki

Fang merasakan kehadiran makhluk lain di dekatnya. Itu adalah kapten yang meminta bantuannya.

"Terima kasih, Fang. Sekarang aku bisa pergi, dan dewi salju. Jaga anak ini dengan baik."

"Anda sudah mau kembali?" Kata Fang

"Benar... untuk hidup yang baru. Kau juga sama, ku harap kau bahagia Fang. Tidak di tempat ini, mungkin di tempat lain."

"Selamat jalan..." kata Fang

Fang terkejut karna Yuki yang ada di depan wajahnya begitu dekat dan tersenyum.

"Ayo pergi." Kata Fang

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seekor burung gagak hinggap di pundak seorang lelaki dengan jubah hitam. 

"Menarik..."

"Ini misi anda Tuan..." kata seorang pelayan memberikan kertas kepadanya

"Kenapa butuh pengawalan segala?"

The Assassin of Danna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang