Tau

554 52 105
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa bulan ini Fang jadi murung dan lebih banyak di dalam perpustakaan. Cian sampai memberikan satu ruang rahasia untuk Fang habiskan waktu bersama para great spirit itu. Seperti sekarang ini.

"Yuki! Amber! Nock! Keluarlah!" Kata Fang

Ketiga Great spirit itu keluar bersamaan dan langsung menghampiri Fang. Kerlipan dengan warna ice blue, oranye, dan biru muncul bersamaan dengan kemunculan mereka.

"Ayo... usap kepalaku lagi..." kata Nock

Fang mengusapi kepala paus kecil yang dikelilingi lingkaran air. Nock lebih manja daripada Amber.

"Dasar anak manja!" Kata Amber

"Di luar sangat cerah. Ayo kita bermain di dekat kolam ikan itu Fang." Kata Yuki

"Aku sedang malas." Kata Fang

"Kenapa kamu jadi anak pemalas sekarang? Ayo kita berlatih pedang." Kata Veronica

"Baiklah..." kata Fang

Ketiga great spirit itu juga mengikuti Fang dan Veronica ke ruang latihan. Rupanya ada Logan juga di dalam sana sedang berlatih.

"Ku kira kakak sedang berkencan." Kata Fang

"Aku tak memiliki hubungan apapun dengan Claudia." Kata Logan

"Jangan malu seperti itu Tuan muda. Nona Claudia adalah gadis paling cantik." Kata Veronica

"Dia terlalu lembut." Kata Logan

"Hemm siapa bilang?!" Kata Veronica dan Fang

"Saya pernah memata matai Claudia dan dia gadis yang cukup tangguh dan kuat." Kata Veronica

"Sudahlah! Ayo berlatih! Fang! Lawan kakak!" Kata Logan 

Fang menghela nafas pelan dan mengambil pedang kayu di sebelahnya.

"Serang duluan!" Kata Logan

Fang menyerang Logan, tapi berbeda dengan latihanya dengan Kaizo yang selalu brutal. Logan lebih menggunakan logika dan berpikir untuk melumpuhkan lawan dengan cepat. Fang juga bisa belajar dari strategi pertarungan Logan dan Cian.

"Ayooo Tuan! Kalahkan dia!" Kata Nock

"Berisik!" Kata Amber

Fang dapat membaca serangan Logan dengan baik dan menangkis setiap serangan dari Logan.

"Sekarang giliranku!" Kata Logan

Fang terkejut, dia menghindari serangan Logan dengan melompat ke atas dan berlari cepat menghindari serangan Logan. Fang sangat gesit dan lincah karna dia sudah terlatih sejak kecil. 

"Lumayan!" Kata Logan

"Kalau begitu kalian berdua serang aku!" Kata Veronica

Veronica sudah bersiap dengan pedangnya dan keduanya langsung menyerang. Gerakan Veronica sangat kuat dan cepat. Fang sedikit kewalahan menangkis pedang yang diayunkan Veronica, padahal Logan juga menyerangnya.

Fang kagum, dia berpikir jika Veronica berduel pedang dengan Kaizo, maka pasti pemenangnya adalah Veronica. Selama dia bersama Veronica, gadis itu tidak mengenal rasa takut pada siapapun. Tapi Veronica sangat patuh pada Juvell.

Logan dan Fang sama - sama menahan pedang kayu milik Veronica, mereka berusaha membuat gadis itu mundur, tapi nampaknya butuh banyak tenaga. Logan semakin mengeratkan genggamanya pada pedang dan memandang tajam Veronica.

The Assassin of Danna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang