Omicron

449 52 38
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Fang baru tau kalau Cian yang menjadi ayah angkatnya itu mengumumkan kalau dia anak kandungnya, bukan anak angkat. Tentu di luar wilayah Danna ada yang tidak percaya dan mulai mengirimkan mata- mata, mereka nekat mengirim mata- mata ke Danna.

Hari ini Cian mengajak Fang berkeliling wilayah Danna dan membeli keperluan Fang. Semua penduduk di Danna ramah dan baik, Danna juga dikenal sebagai daerah yang subur dan berjaya.

"Tuan Cian... selamat datang." Kata seorang wanita berambut oranye panjang

"Fang kamu mau apa?" Kata Cian

Fang menggeleng pelan. Dia kebingungan disini, kehidupan disini hampir seperti di bumi dan planet lain. Bedanya disini adalah dunia dengan pedang dan sihir.

"Wah wah... jadi ini putra kedua anda?"

"Benar..." kata Cian

"Dia mirip sekali dengan Nyonya..."

Fang melihat ke sekitar saat merasa ada yang memperhatikanya. Dia merasa tak nyaman dan mendapati seorang pria memperhatikanya secara diam- diam. Cian melihat Fang yang waspada pun mengalihkan perhatianya juga.

"Rio... kali ini lakukan tugasmu dengan benar!" Kata Cian

"Baik Tuan..." kata Rio

"Fang... ayo, ayah ajak berkeliling..." kata Cian

Cian gandeng tangan Fang dan membawanya pergi dari sana.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cian duduk di bangku dalam ruangan gelap tempat dia menyiksa korbannya.

"Bagus Rio, kau tidak membawa seorang saja..." kata Cian

"Iya Tuan..." kata Rio

Cian menghampiri ketiga orang yang tergantung, mereka semua masih hidup dengan kedua tangan yang diikat ke atas dan tubuh mereka tergantung.

"Berani sekali kalian membuat anakku merasa tidak nyaman! Apalagi saat bersamaku! Itu adalah kesalahan yang serius!" Kata Cian

"Lepaskan kami... ampuni kami Tuan..."

"Kami tidak akan berbuat seperti itu lagi. Tolong ampuni kami."

"Mengampuni kalian?! Hahahhahahahhaha! Itu adalah hal yang konyol. Aku harus mencari makanan lain untuk peliharaanku." " kata Cian

Ketiga pria itu takut melihat tatapan dari mata merah Cian yang datar dan sadis. Mereka tak akan bisa lolos dari Bangsawan yang satu ini.

"Ohh ya kalian jangan cemas. Aku sudah mengurus istri dan anak kalian. Kalian bertiga cukup merasakannya saja dan bertemu mereka di alam neraka!" Kata Cian

"Lepaskan para anjing ku yang manis..." kata Cian

"Baik Tuan..." kata Rio

Rio pun membuka sebuah pintu besar di ruangan itu. Eraman binatang sudah di dengar oleh mereka. Rio menjaga jarak dari sana. Sementara ketiga pria itu sudah meronta dan berteriak.

"Anjing yang manis bukan... kini waktunya mereka menyantap makanan. Kalian beruntung sekali bisa melihat peliharaanku... selamat menikmati..." kata Cian

" kata Cian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Assassin of Danna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang