•••
"SHAKA JANGAN BENGONG,CEPETAN LARI NANTI TELAT LAGI!!" Teriak cewek berseragam abu-abu kepada cowok berpakaian yang sama dengannya.
Itu Luna dan Shaka,itu semua karena shaka. Shaka menjemputnya di apartemen,kemudian mengajak Luna untuk berjalan kaki saja agar sehat.
Sehat matamu...
Shaka tau namun terlalu lelah mengejar Luna yang sedang berlarian menuju pintu gerbang yang belum di tutup.
Selain gak suka kecap, Shaka juga gak suka yang namanya buru-buru. Kenapa shaka gak suka kecap? Emang gak suka aja...
Seleranya sama dengan Luna,manusia yang anti dengan namanya'kecap'. Luna juga sangat anti dengan saos sambal,menurutnya rasanya aneh. Shaka sedikit mempercepat langkahnya,untuk mencapai Luna.
Langkah kaki Luna rasanya berat banget, Luna capek baru pindahan. Shaka memegang bahu Luna,
"Maapin yah lun,nggak lagi deh.." ucap Shaka memelas,jangan sampai Luna sakit karenanya. Ibunya pasti akan membuatnya menjadi kuah sup.
"Kalian berdua terlambat 59 detik, pass 60 detik sekarang." Ucap cowok beralmamater abu-abu dengan dengan wajah datarnya plus tengilnya.
Gama.
"APA-APAAN LO? LO MAU NGAJAK RIBUT?" Geram Shaka ingin membuat gama bonyok. Namun tangan Luna menahannya kuat.
Luna menarik nafas jengah, seingat Luna dirinya tak pernah mencari masalah kepada Gama. Sang manusia batu dan manusia yang sangat ketat mengenai aturan.
Gama adalah sumber masalah Luna saat ini. Dasar sok,
"Gam,gue salah apa sih sama lo?"
Gama yang merasa di tanya membuka sedikit gerbang yang sempat di tutupnya.
"Salah lo nyusahin tiap hari," Gama mengambil selembar kertas yang berisi nama siswa yang terlambat untuk mencatat nama Luna dan Shaka di sana.
Shaka geram namun mencoba tetap tenang karena Luna menatapnya tajam.
"Cari sampah 50 baru bisa masuk, sedangkan Lo,Shaka cabut rumput hingga jam istirahat." Sambung gama meninggalkan Luna dengan raut wajah memerah marah.
"GAMA!!"
Gama berbalik mengangkat satu alisnya seolah bertanya 'ada apa?' kepada shaka
"Gue tandai muka Lo," ucap shaka meninggalkan Gama dengan menarik tangan Luna, dengan segala umpatan-umpatan yang berusaha shaka pendam.
Gama menatap kepergian shaka,lalu tersenyum tipis,puas dengan apa yang dilakukannya.
•••
Hari ini hari Rabu tetapi kenapa suhu panas matahari lebih panas dari kemaren.
"Cari sampahnya yang bener,"
Luna menatap keatas mendapati Gama yang sedang menutupi cahaya matahari.
"Awas aja Lo,gue bakalan balas lebih kejam dari ini." Ancam shaka sembari mencabut rumput dekat Luna.
Luna menatap wajah segara,kenapa tak ada raut takut diwajahnya? 'Lo ganggu gue,gue gangguin balik'
"Ohh..." Gama mengangguk lalu meninggalkan Shaka yang hampir melemparnya dengan botol air mineral bekas.
•••
"Ibu dengar kamu terlambat lagi shaka?" Tanya Bu Kinan selaku wali kelas XI MIPA 2.
Shaka hanya mengangguk dengan santai
"Jumlah terlambat kamu bulan ini udah ke-15 bulan ini shaka, bahkan ini tanggal yang ke-16. Kamu mau jadi apa?"
"Kamu contohi si Gama, shaka" Tunjuk Bu Kinan pada segara dengan tumpukan dokumen ditangannya memasuki ruang guru.
"Udah ganteng,pintar,teladan kebanggaan sekolah. Sedangkan kamu udah bodoh lagi, ditambah tukang buat onar." Sambung Bu Kinan Tampa melepaskan tatapan matanya dari Gama.
Shaka yang mendengar hal tersebut meniru gaya seseorang yang sedang muntah.
"Kenapa kamu kayak gitu? Gak senang kamu?" Tanya Bu Kinan mengintimidasi.
"Permisi Bu,ini bukunya.." ucap Luna lembut,kemudian melotot pada Shaka.
"Shaka kan pacar kamu lun,ajak dia yah supaya jangan sering buat onar," tegur Bu Kinan.
"Iya Bu kami pamit," ucap Luna berjalan meninggalkan ruang guru.
"Lo akuin gue pacar lun?"
•••
HELLO MICHYTERS
JANGAN LUPA VOTENYEE YEE
EHH KAGAK LUPA,MICHY MAU TANYA,GIMANA KABARNYEE? SEMOGA DALAM KEADAAN BAIK YEEBABAYY
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Katanya Teman [On Going]
Teen FictionNamanya Luna,manusia rapuh penuh luka yang selalu mengharapkan kasih sayang dari orang tuanya. Namun kehadiran Shaka dalam kehidupan Luna membuat semuanya berubah,hidup Luna lebih terasa menyenangkan. Shaka cowok berandalan dengan aura kejamnya yang...