BAB 26. DIRAYAKAN

12 1 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Luna berjalan tertatih-tatih menuju kelasnya bersama Gama,

"Gam Lo nggak capek senyumin gue Mulu?" Gama mengeleng lalu merapikan helaian rambut Luna.

"Senyum gue kan manis lun," Luna melongo tak percaya,Gama terlalu narsis.

"Kayak Kunti tau nggak," ejek Luna berjalan mendahului Gama,namun dengan cepat Gama menarik tas Luna.

Luna kaget menabrak dada bidang Shaka,Shaka memberikan jarak lalu maraup wajah Luna dengan tangannya.

"Lo liat baik-baik," Luna terdiam dengan jantung yang berdetak kencang,bagaimana Gama bisa sedekat ini.

Gama kemudian tersenyum,

"Liat mata gue lun, TUHKAN LO SALTING!!" Teriak Gama melihat wajah Luna yang memerah padam.

"Anj Lo gama," Dengan cepat Luna langsung berlari disusul gama dibekangnya.

Berdekatan dengan Gama sekarang membuat penyakit jantungnya kambuh.

Luna melewati kelas Shaka,dari depan terdengar suara yang sangat tak asing baginya,suara Abi, Grely dan Dion tak lupa juga Shaka. Luna bersandar di tembok untuk mendengar apa yang mereka sedang bicarakan.

"Lo brengsek anj,"

"KENAPA HARUS LUNA"

"APA ALASANNYA BANGSAT?"

"GUE TEMENAN SAMA LUNA KARENA GUE KIRA DIA TEMAN KECIL GUE DI PANTI ASUHAN TERNYATA BUKAN. DAN TEMAN MASA KECIL GUE ITU LEA, CINTA PERTAMA GUE!!"

"EMANGNYA TEMAN MASA KECIL LO LEBIH PENTING DARI PADA LUNA YANG SELALU ADA BUAT LO? JAWAB,"

"Lo salah kaa,Lo lukain perasaan yang selama ini kita jaga dengan baik. Lo tau gimana perjuangan dia untuk berada di tahap ini.."

"Kita kecewa sama Lo,"

Luna terdiam tak kuasa menahan rasa sesak di hatinya. Dion Aby dan Grely memang baru sempat balik dari pekan olahraga yang mereka ikuti.

Luna mengira mereka juga sama dengan Shaka,hanya pura-pura perduli. Namun ternyata tidak,

"Benar kata Gama,masih banyak yang perduli Tampa gue tau.." Luna hendak pergi namun dirinya menginjak botol plastik. Luna segera berlalu dari tempat itu.

Abi yang melihat bayangan Luna sekilas sontak kaget,

"L-lluna" Grely yang sedang menunduk merenungi kesalahannya sontak menatap kearah yang ditunjuk Abi.

Dengan cepat mereka mencoba menyusul Luna. Luna berjalan menyusuri koridor lalu menuruni tangga menuju lapangan.

Entah pikirannya sedang dimana saat ini. Kenapa dirinya bisa sampai di lapangan?

Luna memutuskan untuk masuk ke kelasnya saja,tak ingin bertemu mereka untuk sekarang ini.

•••

"LUN LO NGGAK PAPA?"

"KOK KAYAK MAYAT HIDUP GITU SIH,"

"KITA PUNYA KEJUTAN BUAT LOO.."
Luna tersenyum dengan lebar akhirnya Luna bisa merasakan bagaimana rasanya dirayakan.

Karina yang jadi badut?

Angel yang membawa topi dan kue ulang tahun. Serta kara yang memegang banyak hadiah dari mereka untuk Luna.

"Selamat ulang tahun lun,Lo hebat bisa bertahan sejauh ini...." Ucap kara memeluk Luna erat.

"Selamat bersyukur Luna,tetap semangat yah bertahan hingga akhir okay? Kita bangga punya teman sekuat biskuat kayak Lo.."

"Happy birthday Gbu." Kalimat singkat Karina membuat kara kesal.

"Dasar badut,"

"Tiup lilinnya dulu lun,mekwis" Luna mengaguk paham,lalu mengunci tangannya dan berdoa.

Wushh

Mereka kemudian berpelukan seperti Teletubbies,dengan rasa sukacita mereka saling mengoleskan mentega di wajah mereka masing masing.

Kegiatan itu terganggu pada saat pak Tono masuk kedalam kelas,

"Ada apa ini?"

•••

Hello michyters Apa kabar? Semoga dalam keadaan baik yah jangan lupa vote yeee babayy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello michyters
Apa kabar? Semoga dalam keadaan baik yah jangan lupa vote yeee babayy

Yang Katanya Teman [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang