BAB 17. TAMPA KEHADIRAN SHAKA

34 5 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Luna memutuskan untuk kesekolah walaupun pikirannya sedang memikirkan Shaka.Sejak kemarin hari Shaka tak menghubunginya atau mengirimkan kabar seperti biasanya.

Apakah Shaka sakit?

Luna mengunci apartemennya hendak berangkat kesekolah dengan mengunakan taksi online.

Namun pikiran Luna berkelana lagi, bagaimana nasibnya jika keluarganya pulang.

Apakah Luna akan tetap tinggal di apartemen? Atau akan tinggal bersama mereka kembali. Luna menolak ,tidak mau tinggal di rumah itu lagi.

Saat ini Shana membayangkan jika disisinya saat ini ada Shaka,pasti bebannya sedikit lebih ringan.

"Lo nggak ninggalin gue kan kaa?"

•••

"Bareng gue aja," tawar Gama memandang Luna yang sedang menunggu taksi online.

"Nggak usah Gam, taksi online gue udah Deket." Tolak Shana sambil tersenyum dibalas senyuman oleh Gama.Gama itu baik,tapi nyebelin sifatnya.

"Tumben nggak bareng shaka," Luna menaiki taksi Tampa membalas ucapan Gama.Luna mengalihkan pikirannya menatap jalanan yang begitu ramai,suara kendaraan yang berlalu lalang.

Sesampainya disekolah Luna langsung menuju kelasnya untuk menemui ketiga sahabatnya.

•••

"Tumben nggak bareng Shaka lun,"

"Emang Shaka Kemana?"

"Lun," tepukan dari Karina menyadarkan Luna yang sudah tengelam dengan hanyalan yang diciptakannya.

"Fokus Luna." Luna mengaguk menyetujui dan kembali mengerjakan soal matematika dengan tenang.

Tenang tapi berisik.

Ketiga sahabatnya menyadari perubahan situasi yang Luna alami. Itu pasti karena tidak ada kabar dari Shaka.

Teman kok kayak gitu,

•••

"Makan Luna,"

Luna memakan makanannya tak minat,sungguh Luna sedang memikirkan Shaka untuk kesekian kalinya.

"Lun Lo udah terlanjur cinta sama Shaka," Luna menatap wajah Angel dengan tatapan tajamnya.

"Shaka juga,tapi gengsi aja. Ini nih,nggak mungkin kalu cuma temenan tapi nggak ngabarin udah stress." Tanggapan karamel diiringi tawa Angel.

"Emang iya?" Luna bahkan tidak tahu devinisi cinta itu seperti apa,namun Luna nyaman dekat Shaka.

Apakah kini dirinya cinta?

•••

Tok...tok...

Luna berjalan pelan-pelan menggapai pintu apartemennya untuk mengambil makanan yang di pesannya.

Yang Katanya Teman [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang