BAB 29. BIRTHDAY WITH GAMA

32 3 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Suasana menjadi tidak enak,Gama yang merasa bersalah sedikit melihat respon Luna.Lebih parahnya,Shaka dan Luna meminta izin untuk bergabung bersama mereka.

"Kak nggak papa kan aku sama Shaka di sini?" Tanya Lea pada Luna yang sedang mengunyah makanannya.

"Gak papa,jangan panggil gue kak." Sarkas Luna menatap Lea datar,Lea yang melihat itu memanyunkan bibirnya.Shaka yang gemas malah menyumbit pipi Lea

Luna melihatnya,namun memilih melanjutkan makannya. Gama yang takut Luna sakit hati,terus mengunci pandangannya kepada Luna.

"Selamat ulang tahun Luna,serta mulia yah." Ucap Shaka entah kenapa membuat Luna Dejavu dengan kata-kata itu. Tak asing setiap ulang tahunnya Shaka selalu mengucap nya,Luna tersenyum tipis.

"Hbd lun," ucap Lea ikut-ikutan.

"Hbd juga." Jawab Luna seadanya. Luna mencoba mengambil bola-bola kentang namun jaraknya terlalu jauh. Gama dengan cepat langsung mengambilkannya.

"Lun ini pa-" peringat Gama yang mengambil tissue,belum sempai selesai Luna langsung melahapnya.

"Ah...." Luna yang merasa panas,membuka mulutnya agar udara bisa masuk.

Gama refleks menadahkan tangannya di depan mulut Luna. Luna menatap tangan Gama polos seolah bertanya 'kenapa?'.

"Keluarin nanti melepuh," terpaksa Luna mengeluarkannya, walaupun sedikit malu.

"Lo nggak jijik Gam?" Tanya Lea menatap ngeri.

"Nggak," jawab Gama melirik Shaka yang menatap mereka datar,berbeda dengan tatapannya kepada Luna.

Gama mengecek waktu di jam tangan miliknya,lalu melirik Luna yang mengelap mulutnya mengunakan tissue.

"Yuk lun," ajak Gama untuk pergi tak lupa berpamitan dengan Shaka dan Lea.

"Kenapa Lo nggak nyaman?" Tanya Shaka mengeluarkan suaranya. Gama hendak membalas namun Luna menarik tangan Gama.

"Gue nyaman kok kaa,apalagi ngelihat Lo bahagia. Nggak ada alasan buat gue nggak nyaman,hubungan kita yang lalu hanya sebatas teman begitupun saat ini. Lo teman yang baik kaa,gue harap kita bisa saling mendukung satu sama lain..." Luna kemudian tersenyum lalu meninggalkan Shaka dan Lea dengan pikiran mereka masing-masing.

Gama yang ditarik oleh Luna masih belum mencerna keadaan. "Lun Lo serius? Lo nggak cemburu gitu mereka udah pacaran?"

Luna mengeleng,"entahlah Gam,kalau gue cinta sama Shaka berarti gue sakit hati dan cemburu seharusnya. Tapi gue biasa aja, sebenarnya yah yang bikin gue sakit hati itu alasan dia temenan sama gue."

"Berarti Lo belum rasain cinta yang sesungguhnya lun," Setelah mendengar kalimat itu muncul dari mulut Luna,entah membuat baterai Gama penuh dengan cepat.

"Kita mau kemana?" Tanya Luna melihat arah yang berbeda dari apartemennya.

"Pantai lihat sunset," jawab Gama kemudian fokus membawa mobil dengan. Kecepatan sedang.

"Wah....."

"Duluan aja lun," Luna berjalan lebih dahulu dengan Gama yang masih di dalam mobil entah melakukan apa.

Gama mengeluarkan paperbag,bunga dan kue ulang tahun yang spesial dirinya siapkan untuk Luna.

Luna menatap di sekitar,kenapa Gama belum menyusulnya? Mungkin saja Gama sedang berada di toilet.

Dorrr

Luna menatap Gama yang sedang berdiri di depannya. Gama sedikit berjongkok meletakan paperbag di pasir sembari menatap wajah Luna.

Gama kemudian mengambil tempat disamping Luna, Gama menorehkan pandangannya fokus pada satu objek yaitu Luna.

"Happy birthday Luna kiranya Tuhan selalu memberikan kesehatan, kebahagiaan dan kemampuan untuk melewati segenap badai yang datang dalam kehidupan Lo....." Gama kemudian menyalakan lilin dengan menatap Luna.

Perasaan Luna bergejolak antara senang,gugup bahkan tak bisa berkata-kata. Intinya Luna bahagia saat ini.Luna berdoa lalu meniup lilinnya dengan senyuman hangatnya.

"Makasih banyak Gam,"

"Nih nggak usah baper gue sebagai teman dan tetangga yang baik harus saling menopang." Gama kemudian menyodorkan Totebag dan bunga untuk Luna.

"Sok."

"Hacem," Luna menatap bunga di tangannya,Gama yang menyadarinya langsung mengambil ahli bunga itu lalu menaruhnya agak jauh.

"Haaa..hacem," Gama yang melihat itu langsung tertawa. Namun siapa sangka cairan yang keluar dari hidungnya Luna malah sampai di jaket Gama.

"L-lluna ingus Lo,"

•••

Hello michyters Gimana kabarnya?Jangan lupa vote yahSee youu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello michyters
Gimana kabarnya?
Jangan lupa vote yah
See youu

Yang Katanya Teman [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang