BAB 13. DUA MATAHARI DALAM 1 SIANG

35 5 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Panas terik di siang hari tak membuat mereka berhenti tertawa.

Kelas yang beranggotakan delapan belas orang tersebut duduk melingkar di lapangan.

"Main truth or dare yuk,"ajak Tasya meletakan botol air mineral yang telah habis ditengah-tengah mereka.

"Biar gue yang putar, "Alvin memutar botol tersebut bersemangat.

Botol tersebut berhenti di depan karra,"truth or dare karra?"tanya Alea.

"Truth ntar kalian suruh gue yang gak masuk akal lagi,"Karra kemudian menjawab sembari menatap mereka.

"Lo sama kassa ada hubungan apa?"tanya Alea antusias. Alea penasaran karena dirinya juga punya perasaan terhadap angkasa.

"Gak tau juga,Deket sih iya pacaran gak" balas karra pasrah.

Alvin tertawa menanggapi, kemudian kembali memutar botol tersebut, dan botol tersebut berhenti didepan nissa.

"Truth or dare? "Tanya alvin pada nissa.

"Dare," jawab Nissa dengan sedikit nada ragu dalam jawabannya.

"Yakin Lo?" Tanya Tasya dengan senyuman sembari memikirkan apa yang cocok dilakukan Nissa.

"Tariak bapak Ruben botak di depan ruang guru," Ucap vino antusias.

Akhirnya, setelah mengumpulkan keberaniannya, nissa pun berteriak di depan ruangan guru.

"PAKKK RUBENN,BOTAK MENGKILAP!!"

Gelak tawa mereka mengisi lapangan tersebut, mulai dari Karra, Nissa, Alvino dan Tasya menjadi sasaran sang botol plastik tersebut sampai akhirnya..

"Happ berhenti di lo,lun." Senyum Alvino tak lupa dengan senyum liciknya.

Sungguh ini hari tersial luna. Luna ingin menghilang dari permukaan bumi.

"Truth or dare?" Semua mereka menatap Luna dengan tatapan penuh semangat.

"Dare," jawab Luna membuat seluruh atensi mereka menatap dirinya.

Luna lebih memilih dare karena dirinya tak mau privasinya diketahui oleh orang lain.

"Nyuri rambut palsu pak ruben," Luna kaget kenapa harus itu, luna gak mau.

"Ganti yahh.."tawar luna pada mereka dengan malas.

"Gue tau lo gak mood tapi,gak ada penawaran."Ini sudah resiko yang harus diterima oleh Luna gak ada pilihan, mau gak mau harus mau.

Yang Katanya Teman [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang