•••
Luna pulang di papah oleh Gama, sedangkan belanjaannya di bawa tangan satunya walaupun Gama terlihat sedikit kesulitan.
Pintu apartemen Luna terbuka,Gama mendudukkan Luna di sofa, lalu menaruh belanjaan Luna di atas meja.
"Gue pamit," Pamit gama kepada Luna, dengan manik yang tersirat kekhawatiran? Entah Luna tak bisa tebak jalan pikiran Gama.
"Gam,gue serius bilang makasih banyak," ungkap Luna dengan serius berterima kasih pada gama, entah bagaimana nasibnya jika gama tak menolongnya.
Semoga gama gak lihat pas Luna jatuh. Gama tak merespon,gama hanya berlalu meninggalkan Luna yang terduduk diam.
"Tumben mulut rempong nya gak berfungsi."
•••
Angel, Karina dan karamel datang berkunjung ke apartemen Luna.
Mereka kaget mendapati Luna yang terluka."Lun lo udah makan?" Tanya Angel khawatir. Angel dengan sifat ke ibu-ibuannya.
"Gue masih susah buat masak," Ucap Luna dengan tertatih-tatih merapikan belanjaannya di dalam kulkas.
Pakkk....
"LUNA LO BEGO BANGET SIHHH ANJ," itu kelakuan Karamel .
Dengan sok mereka memakai celemek. Karamel, Angel, dan karina memasak untuknya.
Luna tersenyum hingga matanya menyipit, Katakan Luna beruntung memiliki sahabat seperti mereka.
Meraka yang perduli, dan mengajarkan dengan sabar arti kehangatan kepada dirinya.
Tak perlu waktu lama, makanan sudah tersaji dengan baik di atas meja. "Anak anjing kita udah besar yah?" terlihat wajah karamel yang bangga menatap Luna.
"Sialan lo kar," Mereka kemudian memulai acara makan dengan khidmat.
"Sepi nggak ada Shaka," Ucap Luna menatap makanan didepannya kurang minat.
Ketiga orang didepannya melongo menatap makhluk didepan mereka.
"Sadar nggak sadar Lo suka sama dia lun,MAKANYA JANGAN SOK." Teriak Angel dengan suara cempreng yang memekikkan telinga.
Luna terdiam apakah benar? Tentu saja tidak.
"Kenapa bisa jatuh?" Tanya Karina dengan tatapan mengintimidasi. Seluruh atensi mereka menatap Luna, seolah menuntut penjelasan.
"Ada yang gue pikirin dan gue gak hati-hati jadi tersandung deh, sampai kaki gue terkilir. Gue malu bangett cok, malah gue jatuhnya tengkurap lagi." Cerita Luna dengan antusiasnya panjang lebar membuat mereka menertawakan dirinya.
"Trus gimana jalannya?"
"Yah gak bisa jalan lah bego," entah untuk ke berapa kalinya Luna memaki karamel karena perkataan karamel padanya.
"Siapa yang tolongin bel?"
"Gama,"
Uhuk..uhukk...
Angel tersedak membuat Karina yang di sampingnya segera mengambil air. "Gamaliel maksud lo?" Tanya karamel memastikan.
"Gama yang ganteng itu? Yang ketua osis?" Sepertinya Angel tak percaya dengan apa yang di katakan Luna.
Apakah tampang Luna seperti pembohong?
"Iya, Gama sok itu, dia tinggal di sebelah apartemen gue." Ungkap Luna santai memakan cemilan.
Byur...
Karamel menyemburkan air yang di minumnya ke Karina.
"Sialan," maki karina menatap mukanya yang basah membuat Angel dan Luna tertawa terbahak-bahak.
Karina pun dengan kesal membersihkan wajahnya dari hujan buatan karamel. Berbeda dengan karamel yang terlihat seperti orang ketakutan.
"Lo tau gak....." Mulai dari itulah acara pergibahan di mulai.
Luna yang tertawa,Karina yang mengacak rambut Angel dan karina yang memegang mulutnya yang tak berhenti tertawa.
•••
Tak terasa waktu telah larut malam, mereka memutuskan untuk pulang.
"Makasih yah, makasih udah habisin isi kulkas gue." Luna mengantarkan mereka di depan apartemennya. Mereka mengangguk kemudian keluar dari apartment Luna.
"Esok kita bakalan balik lagi kok,"
"Ehh,ngapain kalian di sini?" Tanya cowok tinggi,berhoodie hitam dengan seseorang disebelahnya.
"Kita lagi mampir ke apartemen Luna, lo ngapain ke sini?" Tanya karamel yang terlihat cukup akrab dengan cowok itu.
"Gue dari apartemen Gama, apartemen Luna juga di sini?" Tanya Deova, sahabat dekat Gama.
Angel menunjung ke belakang mereka terlihat Luna yang mengenakan pakaian tidur sedang berdiri melihat sahabat-sahabatnya yang hendak pulang.
"Haii Lun," sapa Deo dengan senyumannya,tak ayal Luna juga membalas tak kalah ramah. Gama tak kaget melihat teman-teman Luna, tohh apartemen Luna di samping apartemennya.
"Kalian pulangnya hati-hati yah,kabarin kalau udah sampai."
•••
Luna masuk ke dalam apartemennya dengan tertatih-tatih karena kakinya masih sakit.
Luna langsung melempar tubuhnya ke kasur. Sial, luka-lukanya terasa sakit. Luna kemudian memejamkan matanya mencari tidur agar rasa sakit tubuhnya mereda.
Tringg...
Dengan semangat Luna kembali membuka matanya kembali meraih ponselnya yang berada di bawah bantal.
Ternyata bukan Shaka,pesan yang Luna kirimkan sejak pagi tak kunjung dibuka Shaka.
Ahh mungkin saja memang Shaka lagi sibuk banget,tapi kok dia bisa nggak balas dan nggak nelpon balik sih?
•••
Hello michyters
apa kabar?
Michy kambek
Ada yang kangen Shaka nggak?
.
.
Babayy
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Katanya Teman [On Going]
Novela JuvenilNamanya Luna,manusia rapuh penuh luka yang selalu mengharapkan kasih sayang dari orang tuanya. Namun kehadiran Shaka dalam kehidupan Luna membuat semuanya berubah,hidup Luna lebih terasa menyenangkan. Shaka cowok berandalan dengan aura kejamnya yang...