Part 25

1.9K 101 7
                                    

Nada dering panggilan masuk mengganggu tidur kedua pengantin baru malam ini. Yaa seharian ini rere hanya ingin berbaring karna masih lemas dan merasakan sakit di bagian bawah.

Dyxie meraih handphone yang berada di atas nakas. "Hallo?" Suara berat dyxie mengganggu tidur rere setelah nada dering telphone nya juga mengganggu tidur rere

"Ssttt sstt stt" dyxie memberikan isyarat untuk rere kembali tertidur.

"Kamu disini? Benarkah? Kenapa tidak mengabari kaka? Oke oke baiklah kaka akan segera kesana"

Begitulah kira kiraa percakapan singkat itu entah dengan siapa dyxie menelvon.

"Sayang?" Dyxie mengusap pipi rere yang tidak dibaluti oleh makeup sepeerti biasanya "sudah malam sayang, ayoo mandi dan makan malam bersama. Pasti valerie sudah menunggu kita untuk kedua kaliany. Kamu kuat?" Tanya dyxie

"Kalau valerie ingin bertemu aku suruh kesini saja dyx, aku benar benar tidak kuat keluar sekarang"

"Mmm sayang, tapi aku ingin mengajak mu keluar, aku ingin menemui mu dengan seseorang"

"Bisa besok saja? Aku benar benar tidak kuat dyx, atau kamu saja yang menemui orang itu"

"Boleh sayang?"

"Hmmm yaa, pergilah. Tolong panggilkan valerie saja untuk temani aku disini, aku masih punya valerie kalau kamu pergi" rere tidak membuka matanya sama sekali selama berbicara dengan dyxie. Ia sedikit kesal saat dyxie mengajak nya keluar bahkan ingin keluar sendirian saat dirinya sedang tak ingin, bukan tak ingin tapi tak bisa.

"Sayang kenapa berkata seperti itu? Baiklah aku atau kamu tidak akan pergi, kita disini saja" dyxie kembali berbaring dan memeluk rere

"sudah sana kamu pergilah, sudah berjanji bukan? Aku mendengarnya tadi. Aku akan di temenai valerie saja, aku rindu anak ku" ucap rere

"Tapi sayang"

"Tidak apa apa dyx aku tidak marah, pergi lah"

"Teriamkasi sayang, aku janji tidak akan pulang lama" setelah mencuri kecupan dibibir rere dan melumatnya sedikit. Dyxie langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Entah dengan siapa sebenarnya dyxie ini ingin bertemu.

***

"Kaaak Dyxie" panggil seorang wanita tak jauh dari dyxie berdiri. Kini dyxie berada di salah satu night club yang ada di london. Dyxie tersebyum melihat perempuan yang baru saja memanggil namanya.

"Lauraaa i'm miss younso much" ucap dyxie yang langsung memeluk laura erat menyalurkan rasa rindunya.

"Laura,miss you too kak" laura tak kalah memeluk era dyxie, laura melepas pelukannya dari dyxie lalu memasang wajang wajah cemberut bercampur marah

"Hei ada apa?" Tanya dyxie lembut lalu membawa laura duduk di salah satu kursi, dan dyxie duduk tepat di kursi hadapan laura "kenapa sekarang jadi marah sama kaka, hmm?" Tanya dyxie

"Apa kak dyxie melupakan laura? Apa laura tidak tidak sepenting itu sampai pernikahan kak dyxie laura tidak diberitahu?"

Dyxie tersenyum gemas, perempuan di hadapannya ini masih manja saja, apa dirinya lupa kalau dia sudah sangat dewasa sekarang? "Sorry laura, pernikahan kaka dengan istri kaka terjadi di luar ekspetasi, dan harus kaka segerakan jadi tidak sempat memberitahu siapapun hanya keluarga inti saja" ucap dyxie

"Kak dyxie lupa? Laura stay in london?"

"Seriously? Kaka fikir laura berada di paris"

Laura kembali memasang wajah cemberutnya dan melipat kedua tangan di depan dadanya

"Jangan seperti itu laura, kaka minta maaf. Mau ikut kaka pulang? Nanti laura bisa kenalan sama istri kaka" ucap dyxie, laura mengangguk lemas.

"Nanti aja kak, laura masih kangen sama kak dyxie kak joxie juga, telvon kak joxie kak suruh kesini susul kita" ucap laura dengan semangat

"Sorry again, tapi joxie laginpergi sama valerie lau, nanti saja bertemu joxie oke"

Laura kembali mengangguk ia memandang wajah dyxie dengan senyum manisnya "laura kangen kak dyxie so much" ucap laura membuat dyxie tersenyum gemas

Mereka menikmati malam itu dengan beberapa botol minuman beralcohol, walaupun dyxie tidak pecandu alcohol bukan berarti dyxie tidak mengkonsumsinya. Ia akan minum disaat saat tertentu saja.

Sangkin asik nya dyxie bersama laura, dyxie sampai menghiraukan 20 panggilan tak terjawab dari rere. Hingga pukul 00.00 dyxie belum juga pulang, bahkan belum mengabari rere samasekali.

"Mama? Apa mama menunggu papa?"tanya valerie, saat kembali setelah pergi bersama joxie tadi valerie langsung menemui rere dan menemani rere di kamar, hingga rere meminta valerie untuk tidur bersama dikamar mengingat dyxie tak kunjung pulang. Valerie terbangun dari tidurnya dan melihat rere tengah berjalan mondar mandir di depan jendela sembari menggenggam telvon genggam.

"Valerie? Kenapa bangun nak? Mama mengganggu tidur mu?" Tanya rere menghampirir valerie di kasur

"Apa mama menunggu papa? Papa belum pulang ya ma?" Tanya valerie

"Papa masih di jalan sayang, ayo valerie tidur lagi nak" ucap rere dan di angguki valerie. Tak butuh waktu lama valerie tidur kembali. Dan di saat itu juga rere mendengar suara yang sangat ia kenali, yang seharusnya rere lega dan senang tapi tidak saat rere mendengar suara dyxie yang dilanjuti dengan suara perempuan.

Rere keluar darinkamarnya dengan langkah yang pelan karna masih merasakan sakit di bagian intim nya. Pemandangan pertama yang rere lihat adalah, dyxie datang bersama seorang wanita yang rere belum pernah melihat wanita ini sebelumnya.

"Dyxie" panggil rere, dyxie yang merasa dipanggil pun menoleh, dyxie datang bersama laura yang sudah mabuk. Dyxie merangkul tubuh laura karna laura sedang tidak sadarkan diri dan sesekali meracau.

"Sayang? Kamu belum tidur?"

"Dia siapa?" Bukan menjawab dyxie, rere kembali melemparkan pertanyaan. Melihat dari penampilan wanita ini rere takin jika dirinya bukan berasal dari negara nya. Paras sedikit bule, pakaian yang lebih terbuka dan kini di dalam rangkulan suaminya. Tidak salah bukan jika rere berfikiran negative soal wanita dan suaminya

"Sebentar sayang aku akan membawa laura kedalam kamar, kamu tunggu di kamar oke" ucap dyxie

"Kak dyxie, waktu kita masih banyak, malam masih panjang kak, ayooo masih banyak waktu untuk kita bercumbu" racau rere. Mata dyxie tentunya membukat mendengar racauan laura, ia langsung menatap rere yang sudah mengeluarkan air mata, dyxie menggelengkan kepalanya menatap rere. Tanpa mendengar sepatah kata pun dari dyxie, rere langsung belari masuk kedalam kamar nya, mengunci pintu dan mematikan handphone nya agar dyxie tidak bisa menghubungi rere.

SWEET HUSBAND - by chamomileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang