Be blunt

536 57 14
                                    

Saat Jam pelajaran tiba, Haechan melirik kebelakang mencoba melihat apa yang di lakukan Jaemin, namun pemuda itu sepertinya tengah bersandar pada kursi dengan mata terpejam.

Haechan melirik kearah Jeno dengan alis terangkat lalu mendekati jeno di sana, berdiri di tengah-tengah Lu Yang dan Jeno. "Hey, kau dari SMA yang terkenal itu kan?" Ujar Haechan menunjuk kearah Jeno, Jaemin menoleh mendengar suara Haechan.

Jeno hanya bisa menggaruk leher belakangnya dengan canggung. "Kau pasti tahu banyak tentang ku" ujar Jeno.

Haechan menyeringai kecil. "Tentu saja! Kau itu yang suka berkelahi itu kan? Kudengar kau juga..."

"Heh beruang hutan, bisakah kau diam? Kau tidak lihat dia kebingungan karena ucapanmu yang terlalu panjang?" Saut Lu Yang dengan sinis.

Jeno menoleh kearah Jaemin yang kali ini menatapnga juga, Jeno tersenyum kecil sebelum berkata. "Kau Na Jaemin kan?" Kata Jeno.

Jaemin menaikan alis mendengarnya. "Ya, bagaimana kau tau namaku?" Ujar Jaemin dengan dingin seolah tidak tertarik denganya.

"Aku kebetulan tinggal bersama pamanku, Jihoo. Kau pasti mengenalnya, aku dengar namamu dari nya" Ujar Jeno berusaha terlihat akrab.

Jaemin menoleh kali ini dengan mata bulat penasaran dan sedikit kegirangan. "Benarkah? Jadi kau keponakan paman Jihoo? Wah, aku juga mendengar banyak tentangmu darinya" katanya.

Jeno tersenyum mendengarnya. "Bukankah ini kebetulan sekali? Kudengar juga kau dekat dengan pamanku. Aku senang mendengarnya, kita bisa jadi teman akrab"

Lu Yang menatap Jaemin yang tersenyum dan kembali ke Jeno yang terus memperhatikan Jaemin dari pada lainya. Lu Yang berdehem lalu merangkul pundak Jaemin. "Bagaimana kalau pulang sekolah kita ke warnet?" Ujarnya.

Haechan langsung menuju paling depan. "Ayo! Aku tidak sabar untuk memenangkan level shooter ku lagi!"

"Kau juga memainkanya?" Saut Jeno membuat Haechan menoleh dengan mata berbinar.

"Aku memainkanya, aku sudah hampir mencapai level terakhir sebelum season baru datang" jawab Haechan sambil merapikan dasinya seolah menyombongkan diri.

"Season baru? Kupikir sudah berakhir sejak aku menyelesaikan level terakhir bulan lalu"

Jaemin dan Lu Yang terkekeh melihat wajah canggung Haechan setelah mendengar perkataan Jeno yang membuatnya malu.

Jaemin berdiri dari kursi dan merangkul pundak Haechan. "Santai lah kawan. Kupikir kita masih ada waktu untuk menggoda gadis di kantin" ujar Jaemin menggidikan alis menggoda kearahnya sebelum membawa haechan keluar kelas di rangkulanya.

Jeno mengamati langkah Jaemin yang keluar kelas, matanya tak lepas memandangi pria dengan tubuh tak terlalu tinggi itu. Di sisi lain Lu Yang memperhatikan Jeno lalu menyeringai kecil sebelum menepuk pundak Jeno.

"Mau menyusul mereka?" Ujar Lu Yang, senyum Jeno mengembang mendengarnya dan langsung berdiri mengikuti Lu Yang untuk keluar Kelas.

...

Mereka berempat sudah menempati meja di kantin sambil membawa kotak makanan mereka. Jaemin makan dengan lahab sesekali bercanda dengan Haechan sedangkan Lu Yang makan dengan tenang. Namun Jeno selalu mendapati dirinya tertarik pada pemuda di depanya yaitu Jaemin.

"Nanti sore kita jadi ke warnet kan?" Ujar Haechan memecahkan keheningan

Jaemin menoleh sedikit berpikir sebelum berbicara. "Sepertinya aku tidak bisa, banyak pekerjaan rumah yang belum ku selesaikan. Aku akan menyalin buku catatan milik Renjun"

Fate | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang