5

1.5K 149 21
                                    

AURORA'S POV

Patah hati bukanlah hal yang baru untukku, tidak dicintai dengan sepenuh hati juga bukan hal yang baru untukku. Kenapa aku bisa mengatakan hal seperti itu? Tentu saja karena kini aku sedang patah hati untuk kedua kalinya.

Dulu ketika aku duduk di bangku SMA, ada seorang perempuan yang merupakan kakak kelas satu tingkatku tiba-tiba saja mendekatiku. Saat itu, aku sama sekali belum mengenal namanya cinta.

Dia selalu mendatangiku dan menemaniku. Bahkan dia mengantar dan menjemputku setiap hari. Kemana pun aku ingin pergi, dia selalu mengantarkanku.

Perhatiannya padaku benar-benar membuat hatiku luluh dan tanpa bisa aku duga, aku jatuh cinta padanya dan ternyata dia pun begitu.

Dia adalah Mershian Alison Scott, cinta pertamaku yang kini sudah bahagia dengan istrinya yang merupakan mantan selebirti di negeri ini. Mungkin kalau aku membandingkan diriku dengan istrinya sekarang, sepertinya bagai langit dan bumi atau mungkin langit dan dasar jurang.

Aku tidak sepenuhnya menyalahkan Mershian dengan berakhirnya hubungan kami dulu. Justru itu semua salahku karena aku terlalu egois. Aku memaksanya untuk ikut bersamaku ke luar negeri dan ketika dia menolak, aku malah memutuskannya begitu saja.

Jujur saja aku benar-benar menyesal setelah memutuskannya saat itu dan aku mengira Mershian bersedih karena perbuatanku. Tapi ternyata aku salah, karena di hari itu, Mershian dan teman-temannya malah berpesta di sebuah club malam.

Saat itu aku benar-benar kecewa karena Mershian seperti tidak menunjukkan rasa sedih sedikitpun. Malah aku yang menangis tujuh hari tujuh malam karena hubungan kami yang berakhir begitu saja.

Setelah kejadian itu, aku mulai mencoba untuk melupakan Mershian dan menjalin hubungan dengan beberapa orang yang aku temui. Namun aku sama sekali tidak memiliki rasa dengan mereka semua dan hubunganku akan berakhir begitu saja tanpa adanya ikatan.

Tiga tahun yang lalu, aku mulai menjalin hubungan lagi dengan seseorang yang pernah aku temui di sekolahku dulu. Saat itu sekolahku mengadakan reuni akbar, sebenarnya tujuanku datang kesana adalah untuk bertemu dengan Mershian, namun ternyata dia tidak datang ke acara itu.

Disanalah aku bertemu dengan anak yang benar-benar mirip dengan Mershian, dia adalah Emerald. Pertama kali aku bertemu dengannya ketika aku hampir menabraknya dengan mobilku.

Saat itu aku benar-benar terkejut ketika dengan tiba-tiba dia melompat ke jalanan seperti ninja. Untung saja aku masih sempat menginjak rem, kalau tidak, mungkin anak itu sudah terlindas olehku.

Tadinya aku kira pertemuanku dengan anak itu hanya sebatas itu saja, tetapi aku malah bertemu lagi dengannya ketika aku melanjutkan pendidikanku disini.

Meskipun tidak bertemu setiap hari, aku selalu melihatnya berada di kampus bersama teman-temannya.

Sebenarnya aku tidak terlalu dekat dengannya, aku juga sedikit menjaga jarak darinya karena aku tahu kekasihnya tidak menyukaiku. Tentu saja kalian bertanya-tanya kenapa aku bisa tahu kalau kekasihnya tidak menyukaiku, itu karena aku bisa merasakan hawa permusuhan yang selalu diperlihatkannya padaku.

Aku tidak pernah mengambil pusing hal itu karena aku sama sekali tidak memiliki niat untuk merebut siapapun.

Kedekatanku dengan Emerald mulai berlangsung ketika aku meminta saran salah satu dosen di kampusku yang ternyata adalah kakak tiri dari mantan kekasihku a.k.a Mershian yang bernama Sara, ketika itu perusahaan Papaku sedang tidak baik-baik saja dan aku mencurigai adanya indikasi korupsi.

Sara menyarankanku untuk meminta bantuan Emerald, karena anak itu pintar dan bisa dipercaya. Ternyata ucapan Sara tidak meleset, anak itu benar-benar pintar dan membuatku kagum. Bukan hanya aku, kedua orang tuaku juga kagum dengannya. Hingga akhirnya Papa memintaku untuk menawarkannya bekerja di perusahaan kami

Let Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang