Let Me In

4

Sudah hampir dua bulan aku menganggur namun sampai sekarang aku masih belum mendapatkan pekerjaan baru. Selama satu bulan full aku sudah mendatangi hotel-hotel dan resort untuk memberikan CV ku, namun sepertinya mereka enggan menerimaku karena video yang di unggah sofia tentang diriku.

Jujur saja aku sedikit frustasi dengan semua ini. Kalau aku masih terus-terusan menganggur, ini berarti aku tidak akan memiliki penghasilan. Kalau aku tidak memiliki penghasilan, bagaimana caraku untuk membayar sewa rumah ini nantinya.

Untung saja aku tidak memiliki cicilan apapun, sehingga aku tidak terlalu pusing dengan pemecatanku yang tiba-tiba seperti ini.

Aku benar-benar lelah berkeliling kesana kemari untuk mencari pekerjaan. Tidak ada satupun yang melirikku.

Apa aku pindah saja dari sini dan memulai kehidupan baruku di tempat lain. Apa aku ikut saja dengan Austin untuk menetap di Jerman. Aahhh... tapi kan disana Austin sedang bekerja.

Pada akhirnya aku memutuskan untuk memulai usahaku sendiri. Aku menghabiskan seluruh uang tabunganku yang tersisa untuk membangun sebuah kafe.

Aku mencari tempat yang strategis menurutku dan menyesuaikan dengan kondisi keuangan yang aku miliki. Kini semua uang tabunganku sudah benar-benar habis dan aku hanya bisa berharap kafe ini nantinya memiliki banyak pelanggan.

Tidak menunggu waktu yang lama, aku sudah membuka kafe baru milikku. Sebenarnya bangunan ini sudah berdiri, aku hanya merenovasi dan memberikan sedikit sentuhan ajaibku.

Di hari pertama ini, banyak orang yang sangat antusias dan berbondong-bondong datang ke kafe-ku. Melihat ini semua, aku seperti memiliki harapan lagi kedepannya.

Aku menyambut beberapa tamu yang datang kemari dan menjelaskan semua menu secara detail. Aku juga merekrut orang-orang yang aku kenal dan aku percayai untuk bekerja disini.

Selama beberapa bulan ini, kafe milikku sudah memberikanku penghasilan yang lumayan. Meskipun tidak banyak seperti penghasilanku sebelumnya. Setidaknya aku masih bisa untuk menyambung kehidupanku.

*****

Berjalan menyusuri pantai di malam hari adalah hobiku. Sejak dulu aku sangat menyukai pantai, namun aku tidak terlalu menyukai keramaian. Itu lah mengapa, aku akan mendatangi pantai di malam hari. Karena selain sepi, tempat ini juga tidak panas.

Semilir angin berhembus menyentuh kulitku. Dinginnya malam ini seperti menusuk ke tulangku. Di tengah sepinya pantai malam ini, aku menangkap sesosok perempuan yang tengah terduduk di tepi pantai.

Seketika muncul niatku untuk menggodanya. Barangkali pesonaku masih memancar hingga saat ini dan aku bisa menjadikannya sebagai selinganku.

Sepertinya cantik

Gumamku dalam hati, jujur saja sudah hampir satu tahun aku menyandang status single dan tidak memiliki cadangan satu pun. Semenjak putus dari Angel dan Rana serta mendapat jackpot dari Sofia, aku memutuskan untuk lebih fokus kepada hidupku sendiri.

Aku berjalan mendekat kearah perempuan itu dan duduk disampingnya.

"Hai" sapaku pada perempuan itu namun dia hanya diam saja "Are you okay?" dia masih diam saja tidak menjawabku.

Sepertinya dia tidak ingin diganggu dan mungkin aku telah mengusiknya atau jangan-jangan pesona seorang Rain telah luntur. Aku pun bangkit dari tempatku dan berjalan meninggalkannya. Namun baru tiga langkah aku berjalan, aku mendengar suara tangisan dari belakangku.

Seketika bulu kudukku meremang, apakah perempuan tadi itu manusia atau bukan. Dengan perlahan aku menoleh kembali ke arahnya dan melihat perempuan itu masih tertunduk sembari menangis.