Halo semuanya, seperti biasa, vote dan komen kalau mau lanjut, pleaseee aku mohon banget tinggalin jejak, vote dan komen kalian itu penyemangat bagi aku tau..... kalau gak pada vote aku ngambek nih, aku lamain update nyaaa😭👊
Yaudah, happy reading!!!.
.
.Sepanjang perjalanan tadi, Bianca benar-benar diam, begitupun dengan Darren. Seperti biasa tidak akan bicara apabila tidak ditanyai atau di ajak bicara.
Begitu tiba di garasi, Bianca langsung turun dan berjalan ke dalam rumah meninggalkan Darren yang sedang mengemaskan barang yang ada di mobil.
"Bianca." Panggil Darren, tetapi wanita itu tak menoleh dan tetap berjalan ke depan.
Akhirnya Darren memilih memperhatikan wanita itu dari jauh, ia tak mengerti, kenapa Bianca diam tanpa sebab kepadanya, apa ia berbuat salah?, atau ada hal yang tidak mengenakkan terjadi pada wanita itu di butik mama nya?.
☆
Bianca dengan langkah kaki cepat memasuki rumah, ia hirau kan panggilan Darren, Bianca ingin cepat-cepat berbaring di ranjang tidurnya. Memasuki alam mimpi, agar terhindar dari segala kenyataan yang ada.
Sesampai di kamar, Bianca langsung saja memasuki kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya, tak lupa ia memakai perawatan wajah dan badan dengan produk yang telah di sediakan pria itu, lihat, hal sekecil ini saja pria itu yang mengurusnya, bagaimana bisa Bianca tidak jatuh hati pada ayah dari anak nya ini.
"Salah ya kalau aku suka sama daddy kamu?." Tanya Bianca lirih sambil mengelus perutnya.
Bianca keluar dari kamar mandi dan menuju walk in clothes. Lima menit berlalu, barulah Bianca selesai dengan semuanya, mendengar langkah kaki dari luar, membuat wanita itu dengan langkah yang cepat menuju ranjangnya dan berbaring di atas tempat tidur, tak lupa ia menutupi tubuhnya dengan selimut sampai menutupi seluruh tubuh.
Bianca berusaha menutup matanya, apalagi setelah mendengar langkah kaki mendekat. Tak lama ia merasakan selimut nya ditarik, tetapi Bianca tetap berusaha menutup mata.
"Minum dulu susu sama vitamin nya." Ucap Darren. Mendengar itupun mau tak mau Bianca membuka mata.
Nampak Darren yang sudah membawa sebuah nampan, ternyata tak hanya susu dan vitamin, tetapi juga makan malam untuknya.
Bianca berusaha duduk dan mengambil makan malamnya terlebih dahulu. Sebenarnya Bianca lapar sekali, tanpa kata-kata dengan cepat ia makan makan malamnya dengan lahap.
"Pelan-pelan." Tegur pria itu, mendengar itupun Bianca langsung memelankan kunyahan nya. Tatapan Darren tak lepas dari Bianca sejak tadi. Nampak raut wajah pria itu berkerut pertanda lelah.
"Sudah?." Tanya Darren saat melihat Bianca yang meminum air putih, wanita itu mengangguk dan lanjut meminum susu dan vitamin nya.
Karena Bianca sudah selesai, Darren membawa nampan tersebut keluar dan meninggalkan Bianca yang menatap punggung pria itu hingga hilang di telan pintu.
Bianca merebahkan dirinya, perlahan-lahan ia masuk ke alam mimpi. Setelah lima belas menit berlalu, barulah Darren masuk ke dalam kamar. Ia membersihkan dirinya terlebih dahulu, barulah Darren ikut bergabung dengan Bianca yang membelakangi nya.
Darren elus lembut perut buncit wanita itu, lalu tatapan Darren jatuh pada Bianca yang nampak tidur dengan kening yang berkerut, sepertinya wanita itu sangat kelelahan.
Dengan lembut Darren mengelus kening itu hingga kerutan yang ada di kening itu perlahan menghilang. Darren mengelus rambut Bianca. Setelah beberapa saat, pria itu mengecup kening serta perut wanita itu dan ikut merebahkan dirinya dan masuk ke alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TROUBLE
Romanceketika kamu harus mengandung anak dari seorang pria kasar yang ternyata lebih gilanya lagi dirinya malah jatuh cinta pada pria itu.