31.

5.5K 236 8
                                    

Jangan lupa vote dan komen kalau mau lanjutttt🫠

happy reading!!

.
.
.

"Aku mau ikut ke kantor." Darren yang sedang membuat sarapan untuk wanita itu menoleh dan mengerutkan keningnya.

Cepat sekali wanita ini bangun, apakah tujuan nya bangun cepat hanya untuk ini?, hanya untuk bertanya ini?.

"Tidak."

Jawaban Darren langsung membuat Bianca terdiam, apa salah nya jika ia ikut dengan pria ini?.

"But i want." Rengekan Bianca membuat konsentrasi Darren yang sedang memotong buah itu terhenti.

"But i don't, kamu akan kecapek an nanti jika ikut ke kantor dengan ku." Balas pria itu dan beranjak ke meja makan, meninggalkan Bianca yang masih di dapur.

Darren duduk terlebih dahulu setelah merasa jika sarapan untuk Bianca telah cukup.

"Darren, aku rindu dengan Della, lagi pula aku tak melakukan apapun, bagaimana bisa aku merasa lelah." Rengek Bianca lagi.

Bianca tak bohong jika ia merindukan Della, lagi pula banyak sekali hal yang ingin Bianca sampaikan kepada wanita itu, bisa dibilang Della adalah pendengar yang baik.

Walau sebenarnya ada alasan lain juga kenapa Bianca ingin ke kantor.

"Ok, i hope i can trust you." Ucap Darren dan mulai memakan sarapan nya.

"Yes.... thank you." Ucap Bianca senang dan mulai memakan sarapan nya.

"Bi, ke kantin sebentar yuk, tiba-tiba saya pengen makan bubur kacang ijo."

Della yang sedang fokus dengan layar komputernya itupun menoleh pada Bianca dan kemudian memberikan anggukan sebagai jawaban.

"Ayo." Della berdiri dan keluar terlebij dahulu diikuti oleh Bianca.

"Masih banyak belum kerjaan kam?."

"Lumayan, emang kenapa bu?."

"Gak papa, maaf jika saya nyusahin kamu ya."

"Ah, biasa aja, ga ganggu kok."

Mereka sampai di kantin kantor, Bianca memilih duduk dan membiarkan Della memesan.

Dua menit berlalu, datang lah Della dengan dua mangkuk kacang ijo. Bianca yang melihat itu pun langsung melebarkan senyum nya.

Bianca dengan cepat mulai memakan kacang ijo nya, saat Della sudah datang dan duduk di samping nya.

"Heh, jalang, berani sekali kamu ke rumah sakit dengan Cio ku."

Teriakan dari belakang membuat Bianca serta Della menoleh. Bianca yang mendengar ucapan Eva langsung naik darah, bisa-bisanya wanita gila di depan nya ini mengatakan bahwa ia jalang.

"Aku dengan suami ku, mengapa kamu yang sibuk." Balas Bianca kemudian ikut berdiri.

"Halah, dia itu Cio ku, kau hanya orang baru, stop mendekati Cio atau aku jamin anak haram mu tidak akan selamat."

"Anak haram?, siapa kau berani-berani berbicara seperti itu hah?." Ucap Bianca dengan nada tinggi.

Duk

Seketika Eva langsung terduduk saat Bianca menendang kaki wanita itu, terlihat jika Eva meringis.

"Sial."

Terdengar berbagai umpatan dari Eva, perempuan itu berdiri dan kemudian berancang-ancang untuk menampar Bianca.

"Don't touch me." Teriak Bianca sambil menahan tangan Eva yang akan menampar nya.

Eva berusaha melepaskan tangan nya yang di genggam Bianca dan kemudian mulai menjambak rambut Bianca.

"Mati saja kau, aku membenci mu." Teriak Eva, Bianca tak mau kalah, ia ikut menjambak rambut wanita di depan nya ini.

"Kau pikir aku tak membenci mu juga." Teriak Bianca tak kalah keras.

"Apa yang kalian lakukan." Geraman rendah dari seseorang langsung menghentikan kegiatan mereka. Tangan yang awal nya saling menjambak langsung turun.

"Cio, dia menendangku duluan." Rengek Eva, Bianca langsung memutar bola matanya malas.

"Jika dia tak mengatakan jika anakku anak haram, aku tak akan melakukan apapun."

Tatapan Darren langsung menajam ke arah Eva.

"Bohong, dia bohong Cio." Ucap Eva sambil menunjuk-nunjuk Bianca.

"Pergi." Ucap Darren dengan nada rendah.

Eva menghela nafas, dengan tatapan kebencian Eva menatap Bianca dan sedikit menyenggol bahu wanita itu saat melihat Bianca memberikan senyuman kemenangan.

Bianca langsung menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal saat menyadari jika ternyata pria itu tak hanya marah kepada Eva, tetapi juga kepada dirinya.

"Della, hari ini kamu saya liburkan, antarkan Bianca ke rumah." Setelah mengatakan itu Darren langsung pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Della dan tanpa menatap Bianca.

Bianca rasanya ingin memaki-maki Eva, karena wanita itu Darren menjadi marah padanya. Andai saja ia tak buat ulah pasti Bianca akan diam saja.

Bianca menghela nafas kasar, kemudian tatapan nya jatuh kepada Della yang memperhatikan nya dengan perasaan bersalah.

"Maaf ya bu, saya gak tau harus gimana, jadi yaudah saya panggil aja bapak." Ucap Della dengan nada bersalah.

"Gak papa, ayo, sekalian kamu main dulu di rumah sampai bapak pulang." Ajak Bianca, Della mengangguk semangat.

Setelah mengemasi barang-barang nya, Della mulai berjalan ke bawah, diikuti oleh Bianca.

"Della, saya sebenarnya mau minta saran kamu."

Mendengar perkataan Bianca, Della yang awalnya fokus menyetir langsung bersuara.

"Oh ya?, kenapa bu?."

"Saya bingung, terkadang Darren itu kayak cinta sama saya, serius, tapi terkadang suka marah-marah gak jelas."

"Dan tentang Eva, kamu punya informasi lain gak?." Lanjut Bianca, Bianca memperhatikan wajah Della yang diam sejenak.

"Saya baru sadar juga bu sebenarnya, kemaren saya diskusi sama Kayla, nah kamu menyimpulkan kalau hubungan bapak sama si Eva itu masih abu-abu." Jelas nya. Bianca langsung mengerutkan kening nya tak mengerti.

"Abu-abu, maksud kamu?."

"Iya, abu-abu, Eva itu emang sering ngunjungin bapak, bahkan sejak hari pertama bapak disini, tapi yang bikin heran, kalau emang mereka kekasih, mereka gak pernah bermesraan bu di kawasan umum, tapi kalau dibilang bukan kekasih, rasanya tidak mungkin juga, dia selalu ngunjungin bapak, kalau di bilang keluarga, gak mungkin, dia aja obsesi banget sama bapak, kayak tadi kan, serem."

Bianca mendengar penjelasan panjang dari Della dengan seksama.

"Iya juga ya, pinter banget kamu." Puji Bianca, Della yang mendengar itu langsung tertawa terbahak-bahak.

"Yaudah deh saya traktir kamu sepuas nya."

"Beneran bu?."

"Iya, terserah, mau makanan, pakaian, tas, sepatu, semua nya, kita habisin uang bapak kamu."

Ucapan Bianca soktak mengundang tawa Della, wanita hamil di depan nya ini benar-benar menghibur.

Bagi temen teman yang mau tau lebih dulu cerita "love trouble" boleh chat aku di nomor di bawah ini yaaa, dg harga 15k aja kalian udh bisa dapetin cerita nya. Tapi klo ada yg mau beli beberapa part juga boleh, aku jual per 2 part nya 1k ajaaa, Ayooo drpd nunggu berbulan-bulan... tapi kalau ada yang males nge chat aku, cantumin aja nomernya di komentar, nanti bakalan aku hubungin

083143977387

LOVE TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang