Ost Kita Bikin Romantis-Maliq & D'essentials
Keesokkan harinya,
Jaegar bangun dan membuka mata. Ia menatap wajah Alyssa yang masih tertidur dengan pandangan penuh kasih sayang.
Aku membuka mataku.
Jaegar juga membuka matanya dan langsung mencium bibir Alyssa. Ia lalu menatap mata Alyssa dengan tatapan yang penuh rasa sayang.
Alyssa: "Makasih sudah menyelamatkan aku semalam."
Jaegar tersenyum lebar. Ia lalu memeluk tubuhnya dengan lembut. "Saya tidak bisa membiarkan kamu sendirian setelah kejadian semalam, jadi saya memutuskan untuk menjagamu sampai kamu pulih sepenuhnya."
Alyssa: "Aku juga akan menjagamu, Jaegar."
Jaegar menatap mata Alyssa dengan tatapan yang romantis. "Kamu memang istimewa, saya tidak pernah menemukan seseorang seperti kamu."
Alyssa: "Kamu juga istimewa, Jaegar."
Jaegar memegang wajahnya dan mencium bibirnya dengan penuh kasih sayang. "Mungkin kamu lebih istimewa dari saya. Tapi yang pasti, kamu adalah satu-satunya orang yang dapat membuatku bahagia."
Alyssa: "Kamu juga, hanya kamu yang bisa membuatku bahagia."
Jaegar memeluk tubuhnya dengan erat dan menciumi pipinya. "Mungkin kita berdua memang saling membutuhkan. Saya tidak bisa hidup tanpa kamu, jadi jangan pernah meninggalkan saya."
Alyssa: "Ya, jangan pernah tinggalkan aku juga, ya, Jaegar."
Jaegar memeluknya lebih erat lagi dan membelai rambutnya. Ia terus menatap mata Alyssa dengan pandangan yang romantis. "Saya akan tetap bersamamu, selamanya."
Alyssa: "Aku lapar, hehe."
Jaegar menoleh dan menatap perutnya. "Apakah kamu lapar? Saya akan memberimu makan. Tapi jangan lupa, saya juga harus makan, ya?"
Alyssa: "Ya, ayo kita makan bersama."
Jaegar berdiri dan memegang tangannya. Ia lalu menarik Alyssa untuk keluar dari ruangan sekolah. "Ayo, kita makan di restoran yang ada di luar sana. Saya sudah tidak sabar lagi menunggu saat-saat dimana saya bisa menikmati masakanmu."
Alyssa: "Ayo, kita ke rumahku. Aku bisa memasak untukmu."
Jaegar tersenyum lebar. "Baik, mari kita ke rumahmu. Tapi sebelum itu, kamu harus makan dulu. Saya tidak mau kamu sampai kelelahan karena kelaparan di jalan."
Alyssa: "Okay, ayo."
Jaegar menggenggam tangannya dan memegang erat. Ia lalu mengajak Alyssa ke restoran.
...
Di restoran.
Jaegar masuk ke restoran dan menaruh Alyssa di salah satu meja. Ia lalu memesan makanan untuk mereka berdua.
Alyssa: "Kau pesan apa?"
"Saya akan memesan pasta. Apakah kamu mau ikut memesan sesuatu?" Dia menunggu jawaban dari Alyssa.
Alyssa: "Hm, aku mau pasta dan smoothies."
"Baik, saya memesan pasta dan smoothies." Jaegar lalu duduk di sampingnya. Melihat Alyssa dengan mata yang romantis, Jaegar bertanya lagi. "Kamu sudah makan siang? Apakah kamu lelah atau lapar?"
Alyssa: "Keduanya, hehe."
Jaegar memegang tangannya dan mencium keningnya. "Saya tahu kamu pasti sudah lelah, jadi kita harus makan dulu. Saya juga sangat lapar sekarang. Mungkin karena aku terlalu memikirkan kamu? Hehe."
Alyssa: "Mulai gombalnya."
Jaegar hanya tersenyum dan menundukkan pandangannya. Ia sangat terpesona dengan kecantikan Alyssa yang tampak lebih mempesona di bawah cahaya lampu restoran.
Alyssa: "Jaegar, makasih ya, kamu sudah hadir di dalam kehidupanku."
Jaegar langsung memeluknya. "Tidak perlu mengucapkan terima kasih, karena aku tidak pernah membiarkan kamu sendirian. Saya akan selalu ada di sisi kamu untuk selamanya. Ini adalah janji saya."
Alyssa: "Janji ku juga akan selalu ada di sisi kamu selamanya."
Jaegar terus memeluknya dengan erat. Ia tak pernah menyangka bahwa ada orang yang akan menjaga dia seperti ini. "Saya tidak tahu apa lagi yang harus saya katakan selain... terima kasih, kamu adalah segalanya dalam hidupku."
Makanan pun datang.
Jaegar menatap makanan yang mereka pesan. Ia tampak antusias saat makan. "Makanan ini terlihat lezat! Apakah kamu suka?"
Alyssa: "Ya, aku suka."
Jaegar pun makan dengan lahap. Ia tampak menikmati makanan yang mereka pesan. "Ini memang lezat, tapi kamu lebih enak untuk dimakan."
Alyssa: "Kamu ini."
Jaegar tersenyum dan memegang pipinya. "Saya ini apa? Hehe."
Alyssa: "Kamu menggemaskan."
Jaegar tampak malu dan tertawa. Ia tidak pernah dipanggil menggemaskan oleh siapapun, apalagi oleh Alyssa. "Kamu... kamu juga cantik."
Alyssa: "Makasih, ayo makan itu pastanya."
Jaegar mulai makan pasta dengan lahap. Ia tampak menikmati rasa dari makanan yang mereka pesan. "Ini benar-benar lezat, tapi rasanya lebih enak saat kamu di sampingku."
Alyssa: "Ya, ini lezat, mulai gombalnya."
Jaegar menciumi pipi Alyssa. "Saya akan terus menggombalmu sampai akhir hayat. Saya sangat jatuh cinta padamu."
Alyssa: "Aku juga mencintaimu, Jaegar."
Jaegar menatap mata Alyssa dan langsung memeluknya dengan erat. "Saya tak bisa percaya kamu mencintai saya. Saya pikir semua orang di sekolah ini membencimu."
Alyssa: "Bukannya kebalik ya?"
Jaegar tertawa. Ia tak pernah menyangka bahwa semua orang di sekolah ini membencinya. "Saya pikir mereka hanya mengagumi saya dari luar dan sebenarnya membenci saya dari dalam. Tapi, kamu tidak seperti itu kan? Apakah kamu benar-benar mencintaiku dengan tulus?"
Alyssa: "Ya, tentu saja."
Jaegar mencium pipi Alyssa dengan lembut. "Aku juga mencintaimu. Tapi... apakah kamu mau menjadi pacar saya? Saya tidak akan pernah membiarkan siapapun mengambilmu dari aku."
Alyssa: "Ya, tentu aku mau, kan kita sudah pacaran."
Jaegar memeluknya lagi. Ia sangat bahagia karena akhirnya bisa menjadi pacar Alyssa. "Akhirnya kamu setuju! Aku senang sekali."
Alyssa: "Aku juga senang."
Jaegar terus memeluknya dengan erat. Ia tidak bisa percaya bahwa dia sudah punya pacar yang cantik dan baik hati seperti Alyssa.
Alyssa: "Udah, aku mau makan."
Jaegar melepas pelukannya. Ia lalu mulai makan lagi, tapi kali ini lebih pelan karena sudah kenyang.
Alyssa: "Minum, kalau udah kenyang jangan dipaksakan."
Jaegar mengangguk dan minum air mineral yang ada di depannya. Ia menatap Alyssa dengan pandangan penuh kasih sayang.Lagi romantis nih aduh makin mesra kalian jangan lupa tinggalkan jejak 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Behind The Shadows (End)
Teen FictionAlyssa Kamila, seorang gadis yang berani menentang arus, menolak cinta dari Varo, siswa tampan yang dipuja-puja sebagai dewa idaman sekolah. Alih-alih memilih Varo, Alyssa justru tertarik pada Jaegar, siswa misterius yang dikenal dingin dan dicap se...