Bab 15

20 12 0
                                    

"Jadi, waktu itu gue niat mau balik ke rumah Sava, sekalian mau jemput Ibu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, waktu itu gue niat mau balik ke rumah Sava, sekalian mau jemput Ibu. Terus, pas baru aja gue mau naik ke motor, gue di telepon sama nomor yang gak di kenal. Gue pikir itu salah satu dari anggota kan, jadinya gue angkat deh, habis tuh dia bilang nyuruh gue buat ke markas, karena di markas tiba-tiba aja ada banyak miras. Gue di situ mikir, pasti gue lagi di jebak, dan ternyata bener aja, gak lama polisi dateng. Terus, gue nyuruh buat semua anggota segera pergi dan berpencar, masalah buat yang tadi soal miras bisa dijelasin dan di cari tau buktinya, yang penting malem itu semua anggota gue aman. Ternyata, gue kecelakaan."

Rival bercerita panjang lebar pada Sava, Nicho, dan juga Zicho. Setelahnya, mereka memutuskan untuk saling berbincang ringan saja, karena mereka telah selesai merencanakan kedepannya bagaimana.

"Kok, lo bisa sih, tau gue kecelakaan?" Rival bertanya pada Zicho. Pasalnya, Rival tidak begitu mengenal Zicho, tapi entah apa alasannya sehingga Zicho tau semua akan kejadian malam itu.

"Gue jalanin sedikit aja, sisanya nanti gue pikir-pikir dulu mau di jelasin atau gak, soalnya ini menyangkut dengan masalah keluarga gue juga."

Semuanya hanya mengangguk mengerti, karena memang masalah itu sudah menyangkut keluarga, pasti hal yang sangat sensitif.

"Iya gak-papa, Zik. Santai aja sama kita sih." Nicho berkata demikian, sambil menepuk pundak Zicho sebanyak dua kali.

Zicho hanya tersenyum pada Nicho, seolah berkata bahwa ia baik-baik saja. "Jadi, gue emang udah lama perhatiin Rival dari kejauhan. Gue juga tau sebelum Rival ke markas, dia ngapain dulu." Zicho melirik pada Rival.

Rival yang merasa bahwa rahasianya terancam, langsung melotot kan matanya pada Zicho. Zicho yang langsung mendapatkan ancaman dari Rival, kembali menutup mulutnya.

"Hah? Emang dia ngapain?" Sava yang memang sedari tadi hanya asyik makan camilan, di buat heran dengan yang dikatakan oleh Zicho barusan.

"Enggak, maksud gue dia ada mampir dulu ke Alfa, kayaknya dia mau beli sesuatu." Hampir saja Zicho mengeluarkan rahasia Rival. Namun, dirinya langsung bisa beralasan untuk kembali menyembunyikannya.

"Lanjut, ege!" Nicho yang dibuat kesal oleh Zicho, kembali mengeluarkan rasa kesalnya itu.

"Udah, gitu aja. Intinya, gue emang udah sering banget perhatiin Rival, soalnya emang ada sesuatu di balik itu semua."

"Lo suka sama gue?" Satu kalimat yang keluar dari mulut Rival, yang berhasil membuat Zicho, Sava, dan juga Nicho langsung terdiam membisu.

Mereka semua memandang Rival dengan tatapan jijiknya. "Maksud lo, apa, tanya gitu ke Zicho? Lo udah gak demen sama cewek, apa gimana, sih?" Nicho langsung menyembur Rival dengan kalimat-kalimat nya itu.

"Val, gue tau lo cakep, ganteng, keren. Tapi, sorry aja, nih. Gue masih demen cewek, soalnya." Zicho yang seolah-olah seperti cewek-cewek yang sudah menolak cowok, dia menolak Rival secara baik-baik.

Rival Zaroun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang