Setelah pembicaraan antara Ricky, Rival, Zicho, Nicho dan juga Sava. Keesokan harinya, Ricky mulai melancarkan aksinya itu. Dengan kemeja putih yang dibaluti oleh jas navy, juga memakai celana yang senada dengan warna jasnya. Dasi hitam yang melekat sempurna pada kerah kemeja, dengan sepatu formal berwarna hitam yang terlihat begitu mengkilap.
Ricky memasuki ruang meeting dengan derap langkah kakinya yang panjang. Dirinya segera duduk pada kursi kebesarannya, matanya lurus memandang dengan tajam pada setiap orang yang hadir pada meeting kali ini.
Sekitar 90 menit telah berlalu, dan meeting tersebut berjalan dengan lancar. Semuanya keluar dari ruangan, kini di ruangan itu hanya tersisa Ricky dengan seorang pria yang umurnya tak cukup jauh darinya.
"Meeting kali ini memang berjalan dengan lancar. Tapi, mengapa Anda melewatkan project kerjasama perusahaan Anda dengan Saya?"
Mendengar hal itu, Ricky menaikkan salah satu alisnya. "Kerjasama? Mengapa Saya harus membahas hal itu? Bukankah, kerjasama itu telah dibatalkan semalam?"
Wajah pria tersebut langsung terlihat begitu kesal. "Maksud Anda, apa?"
"Maksud Saya?" Ricky berjalan untuk mengambil sebuah remote proyektor. Dan setelahnya, layar yang cukup lebar itu, menampilkan beberapa dokumen-dokumen.
"Ini maksud Saya. Anda melakukan penggelapan dana perusahaan, dengan membangun sebuah cafe gadungan di Bandung, bukan? Dan, ada satu hal lagi yang harus Anda tau!" Ricky kembali menekan tombol pada remote proyektor yang ada di tangannya.
Pada layar tersebut, menampilkan berupa bukti video pada dashboard mobil seseorang. Di sana, terlihat seorang lelaki yang sangat pria itu kenal. "Sam?" Pria tersebut, cukup terkejut dengan apa yang dilakukan oleh anak semata wayangnya itu.
"Yap! Benar sekali, Shaka. Dia adalah putra tunggal Anda. Samuel Putra Pradipta. Dialah yang telah melakukan sebuah tindak kriminal, dan membuat korbannya kehilangan ingatannya. Dan satu hal lagi perlu Anda tau! Anda hanyalah seorang Direktur di perusahaan cabang! Sementara Saya? Saya adalah CEO dari perusahaan Izdihar ini. Jadi, Anda sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi!"
Ricky berjalan menghampiri Shaka, ia menjabat tangan Shaka dengan senyuman menyepelekannya itu. "Selamat! Anda akan tidur, makan, dan hidup di penjara bersama dengan putra kesayangan Anda itu!" Setelah mengatakan hal itu, dua orang polisi masuk, dan langsung menangkap Shaka dengan borgolnya.
Sementara, Shaka hanya bisa diam saja tak bisa berbuat apapun lagi. Dirinya hanya bungkam, karena semua bukti sudah sangat jelas tertuju padanya dan anaknya.
***Sementara di sisi lain, tepatnya di markas Brandon Axel. Sudah ada sekitar 130 anggota baru Brandon Axel yang kini beralih nama menjadi Sagara. Semua anggota Sagara tengah berkumpul di markas dengan beberapa candaan mereka terlontar begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival Zaroun [END]
Teen FictionRival Zaroun, pemimpin geng motor Brandon Axel yang harus kehilangan ingatannya, karena kecelakaan atas pengkhianatan dari salah satu sahabatnya sendiri. Tersesat dalam kepingan-kepingan ingatan yang harus ia susun kembali di Pondok Pesantren Ar-Rah...