Bab 22

26 15 0
                                    

"Assalamualaikum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum. Halo? Kenapa, Kak?" Terdengar, suara Lala berada di seberang sana.

"Waalaikumussalam. Dek, apa benar Rival dan Farah tunangan?"

"Lebih baik Kakak ke sini sendiri, tanya sama Kak Rival langsung. Dia ada di sini. Di Rumah Sakit Aaraf."

"Rumah Sakit? Rival kenapa?"

"Bukan Kak Rival. Tapi, Mbak Farah."

"Farah kenapa?"

"Dia kecelakaan tadi pagi. Sekarang Kak Rival lagi sama Kak Azzam, gak tau ke mana."

"Ya sudah. Kakak ke sana, ya? Assalamualaikum."

"Iya. Waalaikumussalam."

Panggilan telepon itu pun terputus. Sava yang mendengar kata 'Rumah Sakit' tadi pun, merasa khawatir akan keadaan Rival saat ini.

"Siapa yang ada di Rumah Sakit?"

"Rival. Sekarang Rival di Rumah Sakit Aaraf. Farah kecelakaan."

Zicho segera mematikan PS yang tengah ia mainkan tadi, kemudian bergegas mencari kunci motornya.

"Farah?" Sava hanya bisa terdiam, tak mampu mengatakan apapun lagi. Pikirannya tengah melayang entah ke mana.

"Jadi, urusan yang di maksud Rival itu, ini?" batin Sava. Namun, entah apa yang dirasakan oleh Sava sebenarnya. Dirinya bingung akan situasi saat ini.

"Farah, siapa?" Berbeda dengan Zicho yang sudah panik, Sava yang dibuat bingung oleh apa yang sebenarnya terjadi, Nicho justru masih mencerna akan siapa orang dari nama 'Farah' itu.

"Yang tolongin Rival. Yang tadi di tanyain sama Sava!" Zicho menjawab pertanyaan dari Nicho, karena dirinya sangat kesal pada Zicho yang sering sekali tiba-tiba susah konek.

Namun, Nicho masih tetap mencerna apa yang menyebabkan Farah kecelakaan, dan apakah benar bahwa Rival dan Farah sudah bertunangan?

Sedangkan Sava, dirinya bergegas naik kembali ke dalam kamar, untuk mengambil jaket hitam miliknya, juga dengan kunci motor yang sudah ada di dalam genggamannya.

Sava tak memperdulikan tatapan dari Nicho dan Zicho, dirinya segera berlari keluar, untuk segera menemui Rival, dan menanyakan semuanya langsung.

Sava mengenakan helm full face miliknya, kemudian menghidupkan mesin motor sport yang hendak dikemudikannya. Sepersekian detik berikutnya, Sava sudah mengendarai motor itu, melewati komplek perumahan mewah rumahnya, menuju Rumah Sakit Aaraf yang dimaksud oleh Zicho.
***

"Rival!" Dengan napasnya yang terengah-engah, Sava muncul dari balik pintu rooftop Rumah Sakit.

Rival langsung membalikkan tubuhnya, saat indera pendengarannya menangkap suara Sava di belakangnya. Rival langsung mengatupkan mulutnya, kala melihat raut wajah Sava.

Rival Zaroun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang