Terlihat, lampu ruang operasi yang masih menyala, yang menandakan bahwa operasi masih berjalan di dalam sana. Rival, Umi, Abi, Lala, Azzam, Nicho, dan juga Zicho. Semuanya tengah menunggu di depan ruang operasi. Semuanya terus-menerus berdoa, agar Farah berhasil melewati masa operasi mata saat ini.
Saat mereka semua mendapatkan kabar bahagia itu. Semua langsung menangis bahagia, tak terkecuali Farah. Semuanya langsung disiapkan saat itu juga. Dan kurang dalam waktu dua jam, Farah telah selesai melakukan operasi kornea mata itu.
Setelah operasi itu selesai. Dokter keluar dari dalam ruangan operasi, yang disusul oleh beberapa pendamping dokter di dalam ruang operasi, mendorong ranjang Farah menuju ruang rawat Farah kembali.
Semuanya mengucapkan kata syukur, kala operasi itu berjalan dengan sangat lancar tanpa kendala apapun. Umi, Abi, Lala, dan Azzam, langsung pergi bergegas mengikuti Farah dari belakang. Namun, saat Rival hendak ikut bersama dengan yang lainnya. Nicho menahan tangan Rival, yang kemarin memberikan sepucuk surat untuk Rival.
"Dari Sava." Dua kata itu yang membuat Rival langsung menegang. Dirinya entah harus bersikap seperti apa. Yang jelas, dirinya takut untuk membuka surat itu.
Namun, Rival menerima surat itu. Dirinya segera membuka, dan membaca akan apa yang telah Sava tulis untuknya.
Detik berikutnya, setelah ia membaca surat dari Sava. Dirinya langsung meremas kertas itu. Dirinya sungguh tak sanggup, jika harus melepaskan Sava karena kesalahan dirinya ini.
Rival menangis dengan histeris di lorong Rumah Sakit Aaraf itu. Dirinya tak memperdulikan tatapan-tatapan aneh yang tertuju padanya.
Nicho terduduk bersama dengan Rival yang tengah menangis itu. "Val. Dengan, lo, yang udah langsung pergi ke Rumah Sakit saat Farah kecelakaan itu, Sava udah menyimpulkan bahwa lo lebih sayang Farah, ketimbang Sava! Makanya dia pergi sekarang!"
Mendengar penjelasan dari Nicho, Rival kembali menangis tak tertahan lagi. Dirinya sungguh sangat menyesal. Mengapa dirinya dulu tak menolak perjodohan dari Abi dan Umi.
"Di mana Sava?" Rival mengangkat kepalanya, menatap ke arah Nicho, dengan penuh harap.
Rival menarik kerah kemeja Nicho. "Sava gue, di mana?! Sava!" Rival meraung dengan cukup keras, meminta agar Nicho mempertemukan dirinya dengan Sava.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival Zaroun [END]
Teen FictionRival Zaroun, pemimpin geng motor Brandon Axel yang harus kehilangan ingatannya, karena kecelakaan atas pengkhianatan dari salah satu sahabatnya sendiri. Tersesat dalam kepingan-kepingan ingatan yang harus ia susun kembali di Pondok Pesantren Ar-Rah...