■ 13

289 35 1
                                    

Tak disangka, lex benar benar menjauhkan sing dari zayyan. Ia tak akan segan segan meneriaki hingga memukul pemuda tersebut jika sing menunjukkan dirinya dihadapan zayyan, lex mendiamkannya setelah beberapa hari bertemu dengan rena (ibu kandung zayyan).

Ia masih tak dapat berpikir dengan baik, lex sungguh bingung dengan ini semua. Ia bahkan menatap wajah damai zayyan yang tertidur pulas setelah menonton boboiboy.

Tak tahu saja, seseorang yang mengawasi mereka selama beberapa hari ini mengirimkan kode aneh yang membuat lex mengerjab bingung. Bagaimana tidak bingung? Tulisannya saja campur aduk, antara angka dan huruf.

Hari ini pun sama, seseorang itu biasanya menaruh kode itu dibawah celah pintu rumah sakit. Dan seperti kegiatan rutin, lex selalu mengabsen setiap kode yang ia kumpulkan.

Setelah puas mendengar dengkuran halus zayyan waktu petang, akhirnya ia memutuskan untuk mengecek apakah ada kode lagi yang terselip di antara pintu.

Benar saja.

Ia menemukannya.

Lex, gimana sekolah lo? Lo bolos atau keluar dari sekolah? Btw, jauhin zayyan. Atau lo ikut kena imbasnya.

-Lyin.

Oh! Lex menemukan nama dari seseorang yang mengawasinya belakangan ini, satu petunjuk. Catat itu! Lex heran, kurang kerjaan ya? Sehingga mengawasi dirinya dan zayyan dalam kurun waktu yang terbilang tidak lama.

Aish! Dimana hanbin sialan itu?!

Lex berjalan ke arah sofa sembari membaca ulang nama 'Lyin' dan berpikir keras. Yang lex ketahui, pasti seseorang ini perempuan. Karena sudah jelas, namanya saja seperti perempuan.

Ia menghembuskan nafas seraya bersandar pada sofa. Ia lelah, sangat lelah. Namun, ia bertanya tanya kenapa akhir akhir ini sepupunya tak terlihat sama sekali. Zayyan selalu bertanya di setiap hari, menanyakan di mana pria itu berada. Dan kenapa dia tak datang, dan itu semua dijawab lex dengan 'ga tau gw'.

Bukannya lex khawatir terhadap sing, tapi ucapan rena tentang mempercayainya, hanbin, dan juga sing itulah yang mendorongnya untuk mencari di mana pemuda bongsor itu.

"Maaf zay, gw gabisa ngasih tau lo sekarang. Dan maaf, kita jadi ga sekolah 2 bulan. Tapi gw bisa janji, bakal jagain lo di sekolah dua minggu lagi."

Cklek

"Ga perlu dicari, orangnya itu gue, lex."

◇◇ SICK ◇◇

"HEI, liat gw!" Teriak seseorang sambil melambaikan tangannya ke arah sing yang melamun dari jarak jauh. Sing sadar, dan ia tersenyum pada sahabat kecil sekaligus teman perkuliahannya.

"Yoi! Sini Davin!"

Davin berlari menghampiri sing, lalu setelah sampai ia ikut termenung di teras mansion milik pemuda itu. Keadaan mereka canggung, sudah lama tak bertemu dan disibukkan oleh pekerjaan masing masing membuat atmosfer menjadi tegang.

3 menit berlalu, karena merasa pembicaraan tak kunjung dimulai, jadi Davin memutuskan untuk membuka obrolan terlebih dahulu.

"Gimana?" Tanya Davin.

"Gimana apanya?"

"Keadaan lo?"

Sing menghembuskan nafasnya. "Seperti yang lo liat." Davin mengangguk paham, penampilan tuan muda didepannya ini terlihat sedikit kacau. Mata panda, hidung memerah, bibir pucat, dan kedua matanya berwarna merah sembab seperti sehabis menangis.

SICK ○○ ZAYSING [Xodiac] Ft. Jake Enh.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang