Zayyan terbaring di klinik milik Sunoo, sedangkan sang pemilik beserta suaminya berjaga jika zayyan terbangun.
Tapi, zayyan tak kunjung terbangun. Padahal ini sudah melebihi 3 jam waktu ia pingsan.
"Yang~~ gimana nih ?? Zayyan ..." rengek Sunoo pada Sunghoon.
Sunghoon menghela nafas, lalu menarik tangan istrinya untuk ia ajak membeli makanan di supermarket terdekat.
"IIH MAU KEMANA?! NANTI DIA GIMANA?!!"
"Kamu mau, kalo zayyan tetiba bangun dan ga makan sama sekali?" Sunoo cemberut, tapi jika dipikirkan lagi. Memang benar apa yang diucapkan Sunghoon, jadi dia menurut saja toh ini kan kliniknya.
Sunoo tidak akan membiarkan siapapun yang tak diundang masuk kedalam kliniknya, lagipula tak akan ada yang akan memasukinya.
Dengan perginya sepasang pasusu penjaga klinik, membuat 2 orang yang berdiri bersembunyi di balik tembok menunjukkan senyum miringnya.
"Lo yang jaga, gw yang masuk. Oke?"
"Oke dah, cepetan."
Saat dirinya akan memasuki klinik tersebut, orang itu memanggilnya.
"JAKE Bawain obat penenang juga."
Oke, jake akan menurut padanya kali ini.
"yes, I will. Leo."
Jake memasuki kamar dimana zayyan berada, menemukan bahwa si manis telah terduduk di tepi kasur sembari memegang kepalanya.
"Hai, sayang."
Zayyan menoleh, wajahnya berubah pucat saat menyadari bahwa pria brengsek ini datang dihadapannya. Ia takut, di mana Sunoo? Dimana dokternya berada?!
"Ngapain ... k-kamu ..." suara zayyan tercekat saat ia malah mendapat sebuah pelukan. Pelukan dari Jake sungguh hangat, ia jadi teringat akan pelukan sahabatnya dan juga orang yang ia sukai, Sing.
Tak sadar, zayyan membalas pelukan itu. Ia memejamkan matanya menikmati kehangatan yang diberikan oleh Jake, pria yang ia benci.
Dibalik pelukan, Jake tersenyum miring. Mengangkat tangannya tepat dibelakang leher si manis.
Ia memegang jarum. SEBUAH JARUM INFUS!
DENGAN OBAT TIDUR DOSIS RENDAH.
Zayyan berjengit dengan kedua mata membola saat merasakan ada sebuah tusukan menghampiri lehernya. Zayyan bergumam sebelum ia kembali tidur dalam pelukan Jake.
"Sing ..."
Setelah memastikan bahwa obatnya bekerja, ia mengangkat tubuh zayyan untuk ia bawa pulang. Tak lupa, ia mencari obat penenang yang leo butuhkan.
◇◇ SICK ◇◇
Lex bergerak gelisah di atas ranjang, ia terpikirkan perkataan Leo tentang zayyan.
"Leo bajingan." Gumamnya.
Tak lama, suara terbukanya pintu menggema di ruangan milik Lex. Terlihat sosok yang menjadi beban pikirannya menghampirinya dengan senyuman lembut.
"Ngapain lo?!"
"Kamu kenapa sih? Aku cuma mau ngasih berita buat kamu ..." Lex terdiam, semoga saja rencananya gagal dalam mengambil zayyan, sahabatnya.
"Biar kutebak deh, kamu lagi mikirin zayyan kan?" Mendengar kata 'zayyan' diucapkan oleh Leo, entah kenapa membuatnya marah hingga tak terkendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK ○○ ZAYSING [Xodiac] Ft. Jake Enh.
FanfictionSakit. [END] Satu kata yang memiliki arti segalanya. Sakit apa? oh jangan tanyakan hal itu pada lelaki macam Zayyan ... Zayyan berpikir, sakit apa yang dimaksud? entahlah ia terlalu 'Bersahabat' dengan rasa sakit yang bertambah dengan hadirnya se...