■ 14

315 35 5
                                    

Zayyan terbangun, tubuhnya sudah cukup tidur dan kembali bertenaga. Namun mengernyit karena tak ada siapapun di dalam ruang rawatnya. Tak ada lex, tak ada hanbin, tak ada pula Sing.

Ia mencopot infusnya karena merasa terganggu, tidak peduli akan darah yang merembes karena ia terlalu kuat mencabut benda itu.

Berjalan tertatih menuju pintu, sampai ia teringat bahwa sing pernah meneriakinya. Dan mengingatnya itu membuat kepala zayyan hampir pecah.

"AKHH !" Zayyan memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. Akibatnya, tubuhnya ambruk terkapar sembari memegang kepalanya. Saat merasa denyutan itu mengurang, zayyan mencoba bangkit lalu berjalan sempoyongan menuju nakas.

Tentu saja ia masih mengonsumsinya.

Sejak tak ada sing yang menyapanya.

Zayyan meraih obat pereda sakit lalu mengambil beberapa pil, lalu meneguknya habis. Tak lama, kepalanya tak merasakan denyutan itu lagi.

Obatnya bekerja !

Zayyan tersenyum kecut menatap obat digenggamannya, kenapa pula dirinya harus berada dalam situasi ini? Dirinya lelah. Ia ingin tidur, bolehkah? Ia sudah cukup lelah menghadapi dunia. Namun, kepalanya memutar memori dimana ia, sing, dan lex tertawa terbahak bahak bersama, didepan pohon sakura.

Ia bahagia ... tapi ... kenapa setelah akhirnya ia merasa bahagia, kepedihan dan kesakitan yang berakhir seperti menarik dirinya menuju lubang kegelapan.

Zayyan membanting obat tersebut hingga sisa sisa pil berjatuhan kesana kemari. Ia sendirian,

Dimana lex?

Dimana sing dan hanbin?

Apakah mereka muak terhadap sikapnya selama ini?

Kenapa mereka pergi?

"Aku salah ya? Aku salah. Aku tak berguna. Dasar tubuh lemah!" Zayyan memukul perutnya berniat membunuh dirinya sendiri. Namun, hal itu tak berlangsung lama sebelum hanbin memasuki dan berteriak memanggil sang kakak.

"KAK ZAYY!" Hanbin berhambur memeluk zayyan yang meronta dan menggumam.

"Aku salah. Maaf." Akhirnya mereka berdua tenggelam dalam pelukan, kehangatan menyelimuti mereka. Mengabaikan seseorang yang mengamati mereka berdua dengan mata memerah menahan tangis.

Ya, itu Sing.

◇◇ SICK ◇◇

"LEPASIN GW NJING!" Lex memberontak ketika dirinya dimasukkan kedalam mobil hitam dengan tangan yang terikat.

"Sstt jangan berisik, sayang."

"NGOMONG SAYANG SEKALI LAGI GW TAMPOL MULUT LO BRENGSEK!" Seseorang yang diteriaki membekap mulut yang terus berteriak itu. Membuat jengkel pemuda satunya yang berniat menyetir.

"Udah belum?"

Lex kehilangan kesadaran karena dibekap dan kekurangan oksigen, tubuhnya sudah lemas tak bertenaga akibat memberontak kepada dua orang yang menculiknya.

Setelah memastikan lex pingsan, ia mengangguk.

"Gw udah bantuin lo nyulik lex, lain kali bantuin gw nyulik yang satunya." Seseorang yang sekarang sedang menggenggam tangan si manis dan menatapnya lembut kembali mengangguk. Tinggal satu korban lagi.

◇◇ SICK ◇◇

"kak zay, kenapa?" Zayyan terdiam menatap adiknya yang memunguti pil pil yang berserakan dan mengepel lantai akibat darahnya yang merembes.

SICK ○○ ZAYSING [Xodiac] Ft. Jake Enh.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang