Alpha tone yang dikeluarkan Taeyong membuat ketiga alpha itu tak berkutik. Walau sesama alpha, tetapi mereka dihadapkan oleh Taeyong yang merupakan keturunan Yunho, pemimpin pack mereka.
Taeyong menarik Jeno pergi dari tempat ini dan menyuruh Mark untuk ikut.
"Kau terluka?" tanya Taeyong khawatir.
Jeno lekas menggeleng pelan. Ia senang karena Taeyong datang disaat yang tepat. Jeno melirik ke belakang, di mana Mark membuntutinya dengan langkah tertatih.
"Bisakah kau mengobati Mark hyung? Dia terkena cakaran dari manusia serigala tadi. Kurasa regenerasinya tidak secepat dirimu."
Mendengar namanya disebut membuat Mark terenyuh. Manusia tidak seburuk yang Yunho katakan padanya.
"Aku tidak apa-apa," ucapnya berusaha meyakinkan kedua orang di depannya. "Lee Taeyong, hentikan peperangan ini. Kau adalah putra kandung alpha dan dia menginginkanmu, maka temui dia dan minta padanya untuk berhenti menghancurkan desa."
Taeyong mengangguk lalu beralih memandang Jeno dengan sorot serius. "Apapun yang terjadi nanti, aku mohon padamu untuk tidak melihatnya. Tetaplah bersama Mark, mengerti?"
Jeno mengangguk cepat dan memberikan pelukan untuk Taeyong. "Hati-hati," ucapnya.
Taeyong berlari menuju desa. Membuka pintu besi yang tidak terkunci guna menghentikan Yunho beserta kelompok pengikutnya yang lain. Mark menggenggam tangan Jeno lalu membawanya pergi menjauh.
•••
Beberapa rumah penduduk hanya tersisa puing-puing reruntuhan. Semuanya telah hancur karena serangan massal oleh para serigala yang dipenuhi dendam. Taeyong memandang murka kehancuran ini semua. Manusia tidak bersalah harus menjadi korban keganasan Yunho beserta kelompoknya.
Taeyong melihat Jaemin terkulai lemah diserang puluhan serigala. Ia semakin tersulut emosi karena sahabatnya harus terkena imbas dari kekejaman ayah kandungnya.
"Jung Yunho!"
Alpha itu menoleh, matanya melebar melihat sosok Taeyong berjalan mendekat. Ini seperti sebuah mimpi. "Taeyong?" tuturnya melunak.
Tanpa basa basi Taeyong melayangkan pukulan mentah kepada Yunho. Tak peduli semisal Yunho adalah ayah kandungnya sendiri. Taeyong menghajarnya dengan brutal tanpa memberi kesempatan untuk alpha itu bernapas.
"Pertama, kau membunuh Ayahku. Kedua, kau membunuh paman Siwon, dan sekarang kau membunuh hampir seluruh penduduk desa yang tidak bersalah! Kau bajingan! Alpha tak tahu diri!"
Serigala lain tak berani mendekat untuk sekadar menyelamatkan Yunho dari kemarahan Taeyong. Aura Taeyong begitu mengerikan, mampu membuat seluruh serigala hanya bisa tertunduk menyaksikan kengerian yang tersuguhi di depan mereka.
Taeyong terlahir istimewa. Kedua bola matanya yang berbeda dapat membuat musuh berjatuhan tanpa harus menyentuhnya.
Jika Taeyong sudah terpancing emosi, berarti tinggal kematian yang mendekati.
"T-Taeyong—akhh! Hentikan!"
Yunho berusaha terlepas dari amukan sang anak. Namun, usahanya sia-sia. Di depannya bukan lagi Taeyong, melainkan wolf-nya yang berhasil menguasai tubuh dan pikiran waras Taeyong. Tidak ada pengampunan lagi untuk Yunho selain kematian.
Taeyong menusukkan tangannya hingga menembus dada pria itu. Mengambil jantungnya dan menarik kuat hingga terlepas dari tempatnya. Ia memakan jantung itu dalam sekali makan, kemudian mencabik-cabik tubuh Yunho hingga tak tersisa.
Para serigala yang melihat itu benar-benar dilanda ketakutan. Taeyong benar-benar tak memberi kesempatan pada Yunho untuk melawan. Dalam sekali serangan mampu menumbangkan sosok Yunho.
Taeyong menatap seluruh serigala yang tersisa, berjalan mendekat untuk menghabisi mereka semua.
"Kemarilah serigala lemah, kukirim kalian semua ke neraka."
Semuanya berbondong-bondong melarikan diri dari Taeyong. Dan dalam sekali hentakan kaki, Taeyong berhasil membuat tanah terbelah berbentuk lingkaran besar, supaya mereka semua tidak bisa melarikan diri. Jangan lupakan di dasar retakan terdapat aliran lava merah yang meletup-letup seolah siap menerima korban.
Donghyuck membantu Jaemin memulihkan tenaganya. Vampir itu kehilangan banyak darah akibat luka besar di perutnya.
•••
Di tempat Jeno berada, keduanya bersembunyi disebuah goa besar dalam hutan. Jeno membantu Mark mengobati lukanya dengan menumbuk tanaman obat yang Ia dapatkan tadi. Dengan hati-hati luka semula menganga itu perlahan menutup. Regenerasi Mark benar-benar tidak secepat serigala lainnya.
"Aku akan mencari sumber mata air."
Sebelum sepenuhnya beranjak, Mark menahan pergelangan tangan Jeno agar tidak pergi. "Tidak, tetaplah di sini atau serigala itu akan menemukan kita."
"Baiklah."
Jeno duduk disebelah Mark. Ia mendengar lolongan serigala berasal dari arah barat di mana letak pedesaan berada. Jeno mengkhawatirkan Taeyong. Ia takut jika serigala itu akan dikalahkan oleh Yunho dan kelompoknya.
"Tenanglah, alpha akan baik-baik saja," ucap Mark tiba-tiba, seakan mengetahui isi kepala Jeno yang sedang memikirkan Taeyong.
"Huh?"
"Taeyong tidak akan pernah dikalahkan. Dia serigala yang dikaruniai kekuatan besar oleh Moon Goddess, dia adalah pemimpin yang sesungguhnya."
Jeno tersenyum mendengarnya. Ia bernapas lega. "Aku hanya takut jika dia terluka," gumamnya pelan sembari memandang langit-langit goa.
"Aku bisa melihat seluruh serigala dikalahkan oleh alpha. Percayalah padaku, dia baik-baik saja."
•••
Satu persatu serigala-serigala itu Taeyong habisi dan Ia lempar ke dalam aliran lava di bawah sana. Kelompok Yunho telah Taeyong habisi dengan begitu mudahnya. Hanya tersisa satu omega dan beta yang masih selamat, tapi Taeyong membiarkan mereka.
Tidak ada untungnya bagi Taeyong menghabisi mereka. Amarah menggebu perlahan mereda. Ia menghampiri Jaemin yang tersenyum padanya.
"Kau tidak apa-apa, Na?"
Jaemin menggeleng lemah. "Itu tadi luar biasa. Terima kasih telah menyelamatkan desa ini dari kehancuran yang diperbuat oleu ayahmu."
"Dia bukan ayahku!"
Jaemin tertawa dibuatnya.
Namun, tiba-tiba Taeyong mengernyit saat pendengarannya menangkap sebuah suara. Ia mendengar teriakan Jeno tak jauh dari tempatnya berada. Dengan cepat Taeyong berlari ke arah sumber suara, Ia merasakan serigala lain berada disekitar Renjun.
Instingnya benar, dua serigala yang merupakan kelompok Yunho telah membuat Jeno dan Mark tak sadarkan diri. Taeyong menggeram murka, dia bersumpah tidak akan mengampuni siapapun yang berani menyentuh Jeno-nya walau sehelai rambut saja.
Taeyong menggunakan kekuatan menguasai pikiran lawan yang membuat kedua alpha itu tiba-tiba saling memukul satu sama lain. Ia mendorong keduanya hingga terperosok ke dalam jurang. Dapat dipastikan tubuh keduanya pasti hancur karena di bawah sana terdapat bebatuan lancip.
"Hyunjin, bisakah kau membantuku membawa Mark?"
Vampir itu segera mengangkat tubuh Mark dan membawanya pergi. Taeyong memandang sendu wajah cantik Jeno yang terpejam. Terdapat luka di dahinya kemudian merendahkan tubuhnya guna menjilati darah Jeno. Perlahan-lahan luka itu menutup dengan sendirinya.
"Maafkan aku."
...
Selamat Hari Raya Idul Adha yagesya. Jangan lupa bagi-bagi ketupat sama saya ya😂

KAMU SEDANG MEMBACA
Yuex Blues
Fanfiction[REMAKE; TaeNo Version] Banyak rahasia yang disembunyikan oleh neneknya terkait hutan di belakang rumah dan kisahnya. Pada malam setelah neneknya tiada, Jeno nekat mencari tahu ada apa dengan hutan di belakang rumah mendiang neneknya. Hingga saat di...