Chapter 24

944 63 3
                                        

"Ayah, Papa, Logan ingin adik baru!"

"Uhuk ... uhuk ... hah?!" Jeno sampai tersedak air minumnya, memandang Taeyong dengan raut wajah terkejut. Anak kecil bernama Logan itu menunjukkan wajah tak berdosanya setelah mengatakan apa yang dikatakannya barusan kepada kedua orang tuanya.

"Boleh," timpal Taeyong yang langsung mendapat tatapan tajam dari Jeno. Suaminya itu langsung membuat wajah memelas.

"Kamu 'kan sudah punya adik."

Logan mendengkus mendengarnya. "Itu adiknya Minhee, bukan adiknya Logan. Huweee~ buatkan Ayden adik, jika tidak Logan memutuskan untuk kabur dari rumah, tidak mau makan, tidak mau minum! Logan mau marahan sama Papa dan Ayah kalau Logan belum punya adik, titik!"

Jeno memijit pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut sakit. Logan adalah anak bungsu Taeyong dan Jeno. Anak itu sangat keras kepala. Terkadang apa yang diinginkannya belum terwujud, maka dia tidak akan semudah itu untuk diam. Sifat keras kepalanya menurun dari Jeno, tak salah lagi anak itu sangat-sangat menuntut.

"Proses membuat adik itu sangat lama, sayangnya Ayah. Lebih baik Logan bermain bersama Kak Eric ke rumahnya paman Mark dan paman Jaemin, hm?" bujuk Taeyong, berharap anaknya ini mau menurutinya. Namun, Logan menggeleng kencang.

"Tidak! Mau adik, pokoknya mau adik!"

Jeno mengembuskan napasnya panjang. Jika sudah seperti ini pasti keributan tak akan segera berakhir, kecuali anak itu mendapat keinginannya.

"Logan, ayo main!" Sebuah suara anak kecil membuat Logan langsung berhenti cemberut. Anak itu berlari keluar dan meninggalkan kedua orang tuanya yang menggeleng-gelengkan kepala heran.

Lihat, secepat itu Logan berubah pikiran.

Jeno akan memberikan brownies kepada Eric dan Minhee karena mau membujuk Logan pergi bermain. Setidaknya dengan Logan bermain, perlahan anak itu akan lupa dengan permintaannya tadi.

"Malam ini, ayo buatkan adik untuk Eric dan Logan." Taeyong memperbaiki posisi duduknya seraya tersenyum mesum kepada Jeno.

"Taeyong hyung!"

"Kenapa?"

"Kau menyebalkan, aku membencimu!"

"Aku juga mencintaimu."

Ya, mungkin besok adalah hari terakhir Jeno menampakkan dirinya di dapur untuk membuat sarapan, karena dia tidak akan bisa berjalan pastinya. Inilah kehidupannya setelah menikah, selalu diwarnai oleh kebahagiaan bersama keluarga kecilnya meski terkadang membuat Jeno harus menahan emosi. Eric dan Logan, pelengkap kebahagiaan keluarga kecilnya.






































- END -

Wesss rampung wir. Ingat ya ini book REMAKE kalo sampe ada yang salah paham, awas!!!!!!

Makasih yang udah vote, makasih juga yang udah baca, sukur-sukur yang komen juga, makasih begete. Dah, mau balik ke realita dulu☺.

Yuex BluesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang