I swear you'll like it
Biyan menyalakan lampu kamar Mama yang berwarna kuning terang. Aroma Mama tercium kuat membuat Biyan dipeluk oleh kerinduan.
Biyan berjalan pelan menuju kasur, lemari, meja kosmetik, hingga ia berhenti pada nakas yang terletak di samping kasur.
Ia mendapati gelas kosong yang berdebu tersimpan diam di sana. Biyan mengusap kasur rapi yang berdebu. Ia menepuk-nepuk hingga debu berterbangan di udara. Biyan menarik napasnya menahan air mata yang sudah di tenggorokannya.
Ia lalu melirik meja kosmetik. Kaca di sana pun berdebu membuat pantulan dirinya tak terlihat.
Biyan berjalan menuju meja itu, lalu membuka laci meja yang ada di sana.
Sedikit terkejut kala ia mendapati sebuah amplop coklat dengan tulisan tangan di atasnya.
'untuk Iyan kuliah'
Dengan cepat, Biyan membuka isi dari amplop itu yang nampak tebal. Biyan tiba-tiba saja terduduk di atas kasur. Pandangannya kosong kala ia menggenggam segepok uang berwarna merah yang kini berada di tangannya.
Air mata pun lolos dan mulai berjatuhan. Biyan terisak di sana sembari memeluk uang itu. Padahal Mama sering mengeluh bahwa uang bulanan menipis dan kadang Biyan sering mendapati Mama yang hanya makan nasi tanpa lauk. Tapi ini, uang di genggamannya apa?
Padahal Biyan memikirkan kuliah saja tidak. Ia menganggap kalau dirinya mampu langsung bekerja. Tapi kala melihat uang ini, Biyan meluruh.
Ia menunduk dalam-dalam memeluk uang itu. Hingga tak sadar, Biyan tertidur di sana. Dengan air mata yang terus bertetesan.
•••
Matahari sudah muncul di langit bumi. Biyan mengerjap. Pandangannya yang pertama kali ia dapat adalah langit-langit kamar Mama. Melirik jendela yang napak terang, Biyan pun lantas terduduk.
Ia mengucek matanya, lalu melirik uang yang masih ia genggam.
Memasukinya kembali, menyimpannya dengan rapi lagi, Kini Biyan beranjak untuk keluar dari kamar. Di luar kamar nampak sepi seperti tak ada yang bangun.
Biyan membuka pintu dan benar saja.
Nagi sudah bangun tapi ia tertidur lagi di atas sopa. Begitu pula dengan Sandu yang tidur terlentang di atas karpet sembari memeluk bantal sopa.
Biyan tak memikirkan hal itu. Ia lantas menaiki tangga dan pergi menuju kamarnya hendak mandi. Saat pintu dibuka, Biyan mendapati Dara yang kini tengah bermain komputernya dengan headphone yang berada di kepalanya.
Melihat Dara pagi ini, entah mengapa membuat Biyan teringat akan tadi malam.
Ia menggeleng, mencoba menormalkan diri.
"Lo gak tidur?" Tanya Biyan pada Dara. Dara melirik Biyan. Dara berdehem.
"Gatau gua gak bisa tidur." Jawab Dara entah mengapa tiba-tiba nadanya menjadi canggung. Biyan tahu mengapa temannya itu merasa canggung pada dirinya.
Karena tak mau mengingat hal itu lagi, Biyan akhirnya mengambil baju dan handuk.
••
Selesai mandi, Biyan mendapati semua temannya sudah bangun dan segar bugar. Dengan Sean yang baru datang sembari membawa kresek putih berisi bubur.
Satu-satu mengambil bungkus bubur dan meletakkan isinya di dalam mangkuk. Begitu pula dengan Biyan.
Lagi enak-enaknya makan. Entah mengapa Biyan malah mendapati seseorang yang diam - diam saling berpegangan. Sebentar berpegangan - lalu lepas - berpegangan lagi - lalu lepas lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dare Dari Dara | TaesHan/GongFourz
FanfictionSemua terjadi karena Jendara! "Gua suka sama lo!!!" "GUA JUGA SUKA SAMA LO BAJINGAN!!!" BXB ALLERT!!! Taesan and Leehan with local name #1 Boynextdoor [07-6-24] #4 myungJaehyun [6-6-24] #1 Leehan [10-8-24