i swear you'll like it
'''
Tala dan Biyan sudah memasuki rumah sakit, dan kini Biyan tengah bertanya pada resepsionis tentang keberadaan kamar Bunda. Setelah mendapatkannya, Biyan menarik Tala entah maksudnya apa.
"Ngapain narik-narik gua?" Tanya Tala kala Biyan menarik lengan jaket denim yang Tala masih kenakan. Biyan melirik Tala
"Rumah sakit ini gede, tal, entar lo ilang gua balik sama siapa? Lo kan kucing garong," Jawab Biyan asal.Tala hanya mengangguk menyetujuinya.
"Kucing garong katanya."Akhirnya merekapun sampai di depan pintu ruang inap milik Bunda. Biyan mengetuk, lalu seseorang dari dalam membukanya.
"Eh kalian," Dara yang membukanya, menyambut Tala dan Biyan.
~~
Biyan bertemu Bunda. Kata Dara, kini Bunda sedang dalam keadaan kritis. Biyan dapat membaca raut wajah Dara yang terlihat murung dengan matanya yang sembab.
Biyan menundukkan kepala merasa ruangan ini penuh kesedihan. Biyan menarik napasnya panjang-panjang. "Lo mau apa? Biar gua beliin," tawar Biyan. Dara diam, lalu menggeleng.
"Gausah, gua lagi gak ingin apa-apa," jawab Dara dengan suara seraknya. Mendengar suara Dara, Biyan menekukkan mukanya. "Gua keluar bentar," pamit Biyan dan Dara mengangguk menyetujui. Tala juga ikut berdiri, mengikuti Biyan pergi.
Biyan kini pergi ke taman rumah sakit. Ia menatap langit yang sudah mulai gelap di pukul 18:33. Tala tadi sempat meninggalkan Biyan dulu untuk membeli sesuatu. saat menemukan Biyan, Tala duduk di sebelahnya yang terus menghela sembari mengusap wajahnya.
"Lo gapapa?" Tanya Tala pada Biyan yang hanya menjawab dengan anggukan. Tala diam memberikan minuman ion kemasan kaleng dan sebungkus roti coklat.
Ia menerimanya, lalu ia menatap ke depan dengan pandangan yang kosong. Ia menarik tipis ujung bibirnya.
"Bunda udah kayak Ibu gua sendiri, Tal. Gua juga ikut sedih ngeliat Bunda terbaring sakit kayak gitu. Apalagi Dara," ungkap Biyan pada Tala yang langsung dipahami
"Terus gimana ibu lo?" Tanya Tala mengambil bungkus roti di tangan Biyan, lalu membukakannya untuk Biyan. Biyan diam tak menjawab. Ia membuka minuman kaleng itu, lalu menegaknya.
Tala diam menunggu jawaban, hingga Biyan menggigit roti coklat itu.
"Udah gak ada, beliau meninggal dua tahun yang lalu," jawab Biyan tanpa emosi. Ia mengunyah roti itu dengan perlahan. Tala terdiam, ia menunduk merasa bersalah.
"Sorry, gua gak tau," Biyan tidak menjawab melainkan tersenyum.
"Bapak gua juga gak ada." Tala diam termangu. Rasanya mulutnya kelu untuk menjawab.
Biyan melirik Tala yang hanya memainkan jarinya. "Bapak lo kemana?" Tanya Tala penuh hati-hati. Biyan menggigit lagi roti coklat itu.
"Gua gak tau. Mungkin udah bahagia sama keluarga barunya." Jawab Biyan sembari mengunyah roti yang ada di mulutnya.
"Tapi beliau masih ngirimin gua duit, untung banyak kalau engga dia udah gua obrak-abrik, hahaha," Biyan tertawa di akhir. Tala meliriknya merasa Biyan menjadi seseorang yang sok kuat, walau sebenarnya tidak.Biyan mengatup bibirnya, lalu menatap Tala. "Gua cuman cerita ini ke lo doang," mendengar pernyataan itu, Tala menengok Biyan yang kini tengah menatapnya.
Sedikit terkejut, tapi Biyan malah tertawa. "Iya, gua bilang ke Sean sama Dara kalau bapak gua emang kabur," Tala terdiam merasakan bahwa Biyan sudah memberikan kepercayaan.
"Tapi gua gak pernah ngerasa kesepian. Karena ada Sean, Dara, sepupu Corydoras, dan Sandu bikin hari-hari jadi gak abu-abu." Ucap Biyan masih menatap Tala. Begitupun sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dare Dari Dara | TaesHan/GongFourz
FanficSemua terjadi karena Jendara! "Gua suka sama lo!!!" "GUA JUGA SUKA SAMA LO BAJINGAN!!!" BXB ALLERT!!! Taesan and Leehan with local name #1 Boynextdoor [07-6-24] #4 myungJaehyun [6-6-24] #1 Leehan [10-8-24