mantan pacar

265 27 3
                                    

I swear you'll like it

***

Senin, satu kata yang paling dibenci seluruh murid yang ada di dunia. Mengapa Senin harus datang?

Dan kini, Biyan sudah di dalam kelas dengan tubuh yang terlentang di atas dinginnya ubin kelas. Setelah upacara, Biyan merasa bahwa sinar matahari telah membakar habis seluruh kulitnya.

Lagi enak-enak tiduran, Pak Alis malah datang dan berdehem membuat Biyan sontak terkejut lalu berlari ke arah bangkunya.

Pak Alis berdiri di depan kelas, menyampaikan sesuatu.

••
Lima belas menit setelah Pak Alis memberi informasi dan pergi, semua kini sudah ricuh. Mereka mengobrol, sama-sama menyuarakan ide yang ada di pikiran masing-masing.

Pak Alis bilang kalau akan diadakan festival sekolah dan per kelas harus menyiapkan stand kelas se kreatif mungkin. Dan festival itu akan dilakukan Minggu depan lagi.

Oleh karena itu, Pak Alis menyuruh untuk saling berdiskusi dan memberi waktu dua jam mata pelajaran. Yang artinya mereka jamkos.

"Konsep hutan mau gak?" Saran Farel yang malah dapet punggungnya geplak dari Jiwa si nickname Jeongwoo.
"Terus, isi kelasnya harus jadi binatang? Jadi tarzan? Pohon? Semak belukar? Cacing tanah?" Ucap Jiwa merasa ide Farel itu aneh.

"Tapi lo cocok kok jadi cacing tanah," ucap Biyan membuat Jiwa menatapnya tajam. Entah mengapa anak itu moodnya jelek sekali.

Ya itu diskusi yang dilakukan oleh kelompok laki-laki yang sengaja menggeser meja membuat tempat luas untuk semuanya duduk lesehan dan melingkar. Murid perempuan ikut di sana, tetapi mereka lebih banyak membuat lingkaran baru. Katanya pembahasan lelaki terlalu rendom dan gak serius.

"Kalau ada yang mau kasih saran, boleh bilang ke gua biar nanti kita kumpulin saran-saran tema dan kita musyawarah kan." Ucap Juwan dengan teriakannya yang menggema.

Dara diam ikut berpikir. Biyan juga, tapi ia lebih banyak bersantai karena kalau dia ngasih saran, pasti gak bakal ada yang dengerin.

"Iyan, kamu ada ide tema kelas?" Tanya Hani yang baru saja datang mendekati Biyan yang tengah berdiri sembari menyaksikan perdebatan teman-temannya.

Biyan tersenyum, lalu menggeleng.

"Lo punya?" Hani tersenyum mengangguk.

Dari bangku sana, Tala diam menyaksikan keduanya.

"Aku punya ide buat jadiin tema kelasnya jadi sebuah kastil di negri dongeng. Nanti ada pangeran, ratu, putri, pasukan berkuda, kaisar, maid dan lain-lain." Ucap Hani panjang sembari menatap mata Biyan yang lembut.

"Ide bagus, gua suka ide lo!" Ucap Biyan antusias. Ia pun menepuk pelan kepala Hani dengan senyumnya yang lebar.

"Gua tanya ke Juwan soal ide lo, ya." Biyan sedikit menunduk supaya kepala mereka sejajar. Biyan menatap mata Hani yang kaget. Biyan terkekeh.

"Juwan!"

Tanpa tahu ada seseorang yang terbakar di bangku sana.


"IDE BAGUS!" Seru Juwan kala mendengar saran dari Hani yang Biyan sampaikan. Biyan mengangguk setuju. Dan setelah itu, kelas pun melakukan pemungutan suara atas tema-tema yang sudah tersajikan.

Dan ide Hani itu yang paling banyak mendapatkan jumlah. Sebagian bersorak sebagian kesal. Tapi Biyan sih amat teramat sangat senang. Karena itu ide Hani.

"Padahal ide vintage lebih keren," gumam Soyu si nickname Shinyu
Entah mengapa, Tala ikut mengangguk mendengar ucapan Soyu.

"Gua lebih suka Biyan jadi pribumi zaman VOC daripada jadi pangeran yang harus berdampingan dengan sang putri." Gumam Tala. Sedikit terbakar apalagi mendengar bahwa Biyan akan menembak Hani.

Dare Dari Dara | TaesHan/GongFourzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang