night with partner

436 42 3
                                    

Vote nya dong:(((

Jadi gak semangat.

I swear you'll like it.

"Partner?" Tala tersenyum di depan pintu. Setelah itu, Tala masuk ke dalam rumah padahal sang empu belum mengizinkannya masuk. Tapi, Biyan mengikuti ke arah Tala setelah menutup pintu.

Tala terlihat membawa dua keresek yang langsung di simpan di atas meja makan yang tak jauh dari ruang TV dan ruang tamu. Tala membuka kresek itu dengan gesit.

"Yan, ambilin dua piring kecil sama garpu," suruh Tala. Biyan yang masih bingung hanya menuruti perintah Tala.

Setelah mengambilnya, Biyan baru menyadari. Tala membeli satu kotak cheese pizza dan beberapa cemilan juga susu stroberi dan minuman rasa coklat di kantung plastik yang satunya.

Biyan menatap Tala bertanya. Tala tersenyum sembari menarik kursi untuk ia duduki. "Sama-sama," Ucap Tala tiba-tiba.

Biyan menggeleng "Makasih, tapi kenapa?" Tala menyuruh Biyan duduk di kursi depannya. "Kenapa? Kita, kan, partner." Jawab Tala.

Biyan diam tak menjawab. Ia hanya memperhatikan Tala mengambil slice pizza dan menyimpannya di piring kecil miliknya. Tak terlihat pergerakan Biyan, Tala pun memutuskan untuk mengambilkan Biyan satu slice pizza yang langsung ia simpan di piring Biyan, dan menyimpan satu botol mineral yang ia buka terlebih dahulu agar Biyan gampang untuk minum.

(Tala act of service person💋)

Biyan masih aja diam. Ia malah menatap Tala seperti sedang mencari sesuatu di wajahnya. "Yan, gua nginep, ya? Gua lagi males bertengkar sama nyokap gua." Biyan diam tak menjawab. Ia menunduk, lalu melahap pizza nya.

"Kenapa? Lo lagi berantem?" Tanya Biyan. Tala diam, lalu melirik Biyan yang tengah mengunyah pizza dengan lambat.

"Nyokap gua selalu nuntut gua. Harus kayak gini kek, harus kayak gitu kek. Gua muak, Yan," Tala menegak minuman coklat yang ia beli, lalu melanjutkan ucapannya "Apalagi kalau beliau tau gua pulang malam. Bisa-bisa gua babak belur."

Biyan mendengar cerita Tala. "Berarti luka-luka lo itu karena dipukul nyokap lo?" Tanya Biyan yang malah membuat Tala tertawa.

"Gua emang berandalan, Yan. Dan berandalan biasanya ngapain? Berantem kan?" Biyan diam mengangguk, sementara Tala terus tersenyum melihatnya.

"Lo tidur di kamar tamu, sebelah kamar gua." Ucap Biyan tiba-tiba berdiri dari duduk. "Udah mau tidur?" Tanya Tala melihat Biyan hendak pergi.

Biyan menggeleng "Gua mau mandi, terus nonton anime." Tala mengangguk, melanjutkan makan karena masih lapar.

Biyan melangkah menuju kamar, mengeluarkan baju untuknya dan satu lagi baju untuk Tala. Kasian kalau dia tidur pakai seragam yang akan dipakai lagi besok.

Setelah memberikan baju, mandi, dan setelah selesai ia mengeringkan rambut dan menyuruh Tala juga untuk mandi. Biyan berjalan menuju ruang TV untuk menonton anime. Jam masih menunjukkan pukul 20:12 membuat Biyan bisa menonton dulu sebelum tidur.

Sudah 10 menit Biyan nonton, Tala pun bergabung dengan rambut basahnya. Melihat rambut Tala yang basah, Biyan menyuruh Tala untuk duduk lesehan di bawah, sementara Biyan duduk di sopa dan Biyan pun mengeringkan rambut Tala dengan hairdryer.

Mirip pasusu baru.

Tala mengatupkan matanya menikmati sentuhan tangan Biyan di rambutnya. Lalu ia pun mengeluarkan suara.

"Kenapa lo bilang kalau gua partner lo?" Tanya Tala. Biyan yang tengah mengeringkan rambut Tala pun berdehem sebelum menjawab.

"Karena kita punya hukuman yang sama dari Dara, dan juga..." Biyan menggantung kalimatnya.

Dare Dari Dara | TaesHan/GongFourzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang