2. Tak terpisahkan

282 17 4
                                    

Hao dan Hanbin saat ini sedang berada di ruang musik sekolah. Hanbin sedang menyaksikan Hao bermain biola, ia tampak menikmati setiap alunan musik biola yang dimainkan oleh sahabatnya itu. Sekarang sedang jam istirahat, tapi mereka memilih untuk menghabiskan waktu istirahat berdua dengan bermain alat musik di ruang musik sekolah. Hanbin sudah tahu kalau Hao memang pandai bermain piano, itu karena pemuda manis itu sudah belajar bermain biola sejak sekolah dasar. Dulu ia juga sering menemani Hao mengikuti les biola setelah pulang sekolah. Dan setelah lulus sekolah menengah pertama, Hao mulai belajar bermain biola secara otodidak.

Setelah Hao selesai bermain biola, Hanbin langsung memberikan tepuk tangan untuk penampilan Hao yang luar biasa.

Hao :"Bagaimana menurutmu penampilan biola ku barusan?"

Hanbin :"Luar biasa, Hao-ya. Kemampuan bermain biola mu semakin meningkat setiap waktunya"

Hao :"Jangan terlalu banyak memujiku. Kau sendiri hebat dalam menari. Jadi, kau juga harus tunjukkan tarian mu padaku!"

Hanbin :"Baiklah. Jika kau yang meminta, aku akan langsung kabulkan. Tapi jika itu orang lain, aku tidak akan pernah mau"

Hao mengambil handphonenya dari dalam saku almamaternya dan menyalakan musik. Hanbin langsung berdiri dari duduknya dan mulai menari sesuai dengan irama musik. Hao terpukau dengan gerakan dance Hanbin yang sangat energik dan penuh karisma. Bahkan ia sampai membelalakkan matanya saat Hanbin melakukan gerakan dance wacking dan tutting yang membutuhkan kecepatan gerakan tangan.

Setelah musik berhenti, Hao langsung memberikan tepuk tangan untuk penampilan dance Hanbin. Setelahnya, Hanbin kembali duduk di kursi sambil mengibaskan tangannya karena lelah. Hao mengambil sapu tangan dari dalam saku almamaternya dan menghapus keringat di wajah tampan sahabatnya itu. Hanbin hanya bisa diam dan tersenyum melihat perlakuan manis Hao kepadanya.

Hanbin :"Bagaimana kalau sore nanti, kita pergi keluar? Aku sedikit bosan di rumah, apalagi aku sering bertengkar dengan Gyuvin hanya karena berebut acara televisi"

Hao :"Boleh saja. Kebetulan aku juga bosan di rumah sendirian, ibu dan ayahku biasanya selalu pulang saat sore menjelang malam"

Hanbin :"Baiklah. Nanti sore, aku akan datang ke rumahmu. Aku janji tidak akan datang terlambat"

Beberapa saat kemudian, mereka mendengar suara bel berbunyi tanda jam pelajaran kedua akan dimulai. Hanbin dan Hao beranjak dari ruang musik untuk kembali ke kelas mereka karena mereka memang satu kelas, dan ini sudah terjadi sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar.

***Sore harinya***

Hanbin dan Hao sedang berjalan-jalan di sebuah mall yang berada di pusat kota Seoul. Terlihat suasana mall masih ramai meski sudah mulai senja.

Sampai kemudian, Hao tiba-tiba berhenti berjalan yang membuat Hanbin juga ikut berhenti.

Hanbin :"Ada apa, Hao-ya?"

Hao :"Ada photo box. Bagaimana kalau kita berfoto di dalam sana?"

Hanbin tersenyum dan mengusap lembut kepala Hao lalu menganggukkan kepalanya. Merekapun masuk ke dalam photo box. Dan di dalam photo box itu, mereka mengambil foto beberapa kali dengan pose yang berbeda-beda.

Setelah foto-foto selesai, mereka keluar dari photo box, dan hasil foto pun keluar. Mereka melihat foto-foto yang sudah mereka ambil. Mereka berfoto menggunakan properti yang sudah tersedia di dalam photo box.

 Mereka berfoto menggunakan properti yang sudah tersedia di dalam photo box

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
More Than Friends | BinHao [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang