5. Mimpi yang aneh

253 13 0
                                    

Warning!!!

Chapter ini sedikit mengandung adegan 🔞. Kalau kalian gak suka, better kalian bisa skip.

Happy Reading!!


Hao terbangun dari tidurnya saat mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Ia bangkit dari posisi berbaring nya dan melihat jam di dinding, masih pukul 9 malam.

Hao :"Siapa yang mengetuk pintu kamarku? Apakah itu ayah atau ibu ya?"

Hao beranjak dari tempat tidur dan berjalan menghampiri pintu kamar. Ketika ia membuka pintu, Hao terkejut karena yang berdiri di depan kamarnya bukan ayahnya apalagi ibunya, melainkan...

Hao :"Hanbin-ah?"

Ya. Orang yang mengetuk pintu kamarnya ternyata adalah Hanbin. Hao tentu bingung dengan Hanbin yang tiba-tiba datang ke rumahnya saat larut malam seperti ini, apalagi jarak antara rumahnya dan rumah Hanbin sedikit jauh.

Hao :"Apa yang kau lakukan di rumahku malam-malam begini?"

Bukannya menjawab, Hanbin masuk ke kamar Hao dan menutup pintunya. Hanbin berjalan mendekati Hao lalu menarik tengkuk Hao dan langsung mencium bibir sahabatnya itu. Hao kembali terkejut dengan ciuman tiba-tiba Hanbin untuk yang kedua kalinya. Karena sudah terbuai oleh ciuman Hanbin, Hao perlahan menutup matanya dan membalas ciuman Hanbin dengan tangannya yang melingkar di leher pria tampan itu.

Sambil tetap berciuman, Hanbin mendorong tubuh Hao dan mengunci tubuh Hao pada dinding yang berada di belakang tubuh pria manis itu. Kemudian, tangan Hanbin bergerak membuka satu persatu kancing piyama yang dipakai Hao. Setelah terbuka semua, Hanbin melepaskan piyama yang dipakai Hao sehingga pemuda manis itu kini telanjang dada. Tanpa melepaskan ciumannya sedetikpun, Hanbin menggendong Hao ala koala sehingga Hao melingkarkan tangannya di leher Hanbin. Hanbin lalu berjalan mendekati ranjang milik Hao.

Hanbin naik ke atas ranjang lalu membaringkan tubuh Hao dan menindih tubuh pria manis itu tanpa melepaskan ciumannya. Hao mulai mengeluarkan suara lenguhannya karena Hanbin yang tidak melepaskan ciumannya, tangannya kemudian meremas rambut Hanbin saat pria tampan itu mencumbunya lebih dalam.

Beberapa saat kemudian, Hanbin melepaskan ciumannya lalu menegakkan tubuhnya. Ia melepas satu persatu pakaiannya sehingga kini ia telanjang bulat. Hanbin melepas celana Hao yang tersisa sehingga kini keduanya tidak memakai sehelai benangpun. Hao terdiam melihat tubuh atletis Hanbin dan tatto yang ada di atas dada dan lengan kanan atas Hanbin, ia juga terkejut melihat kejantanan Hanbin yang cukup besar. Meski sudah sering melihat Hanbin tidak memakai pakaian, tapi ini kali pertama Hao melihat Hanbin tanpa memakai pakaian apapun.

Hanbin membuka kedua kaki Hao dan kembali menindih tubuh pria manis itu. Dan secara tiba-tiba, Hanbin memasukkan kejantanannya ke dalam lubang Hao dalam sekali hentakan.

Hao :"Aaaahh!!"

Hao pun secara tiba-tiba mengeluarkan desahannya, dengan cepat ia menutup mulutnya dengan tangannya. Ia takut orang tuanya mendengar suaranya yang mungkin akan terdengar aneh.

Sementara itu, Hanbin mulai menggerakkan pinggulnya, memasuk keluarkan miliknya di dalam lubang Hao dengan gerakan yang cepat. Dan Hao yang terbaring di ranjang berusaha menahan suara desahannya dengan ia yang membekap mulutnya dengan kedua tangannya.

Hanbin yang melihat Hao membekap mulutnya melepaskan tangan yang menutupi mulut Hao dan memindahkannya ke lehernya.

Hanbin :"Jangan ditahan jika kau ingin mendesah... Mendesahlah sekeras mungkin"

Hao :"Tapi aku... Nngghhh... takut orang tuaku... mendengar suara desahanku"

Hanbin :"Mereka tidak akan mendengar suara kita... Percayalah padaku"

More Than Friends | BinHao [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang