OP 22 - behind the mask

217 8 0
                                    

Vote before read ^^

Gaele semakin gugup di balik masker hitamnya, ia memilin ujung jarinya meningkahi serangan panik yang tiba-tiba menyerangnya.

"Sebentar lagi kita sampai, jangan kecewakan aku sayang" Hayes berkata dalam, membuat tangan Gaele semakin basah karna keringat.

Sabtu yang di janjikan Hayes datang, saat membuka mata Gaele sudah di sibukan dengan make-up dan dress yang akan ia gunakan.

Hayes tidak main-main saat ia bicara akan mengumumkannya pernikahan mereka di pesta topeng malam ini.

Ia bahkan memberikan Gaele sebuah dress hitam elegant yang di penuhi batu safir hitam di sepanjang brokat.

Hanya bisa mengangguk pasrah, Gaele belum bisa memahami apa yang akan terjadi, ia bahkan belum bisa mencerna dan menganalisis keadaan ini, yang semakin membuatnya terpojok.

Mobil berhenti di sebuah gedung besar abad pertengahan, saat setengah jam lalu mereka sampai dengan helikopter dan di lanjutan perjalanan darat.

"Hayes, apa Hadwyn menghadiri acara ini?" Gaele bertanya pelan saat mobil mengantri untuk drop di lobby.

"Tentu, sayang"

Menyiapkan hatinya, Gaele harus melakukan ini kan?

Mereka turun dari Rolls-Royce hitam itu, dan seketika blitz camera memenuhi pandanganya.

Beberapa rekan media dan paparazi tentu akan hadir dalam perhelatan akbar busana ini, di tambah tamu undangan pun tidak main-main, sejumlah konglomerat dan artis papan atas akan memenuhi bangunan itu malam ini.

"Mr. Hayes, tolong berikan komentarnya"
"Mr. Hayes siapa pasangan anda?"
"Mr. Hayes apa ia orang special?
" Mr. Hayes apa ini calon istri anda?"

Gaele yang berada di belakang Hayes hanya bisa menunduk dalam, beruntung topeng hitam yang ia pakai bisa menutupi wajah galaunya.

"Kenalkan, Gaele calon istriku" Jawaban itu bagai oase bagi para pemburu berita, Hayes menarik Gaele ke sisinya, merangkul pinggangnya mesra.

"Smile sweetheart, atau foto mu akan jelek di headline news besok" Bisik Hayes di sisi telinganya, membuat Gaele gelisah dalam gugupnya.

Gaele hanya berdiri mematung, bagai raga tanpa nyawa.

Ia bahkan hanya menatap kosong ke arah ratusan lensa yang menyorotnya, silau.

Setelah di yakini awak media mendapatkan bahan berita besar untuk besok, Hayes dan Gaele masuk ke dalam venue acara.

Hayes di sambut hangat, ia memang pemimpim perusahaan besar di Brussels, dan Gaele baru mengetahuinya saat ini.

Semua perhelatan acara fashion show hingga lelang untuk badan amal di selenggarakan, Gaele sudah lelah dengan semua kepura-puraan ini, tapi puncak acara belum berakhir.

Saat MC berbicara di depan, ia mengumumkan untuk Hayes maju ke atas panggung.

Semua bertepuk tangan saat wajah tampan dan tubuh tegap Hayes ada di sana.

"Ijinkan aku mengganggu acara ini sebentar" Para tamu terkekeh
"aku telah hidup cukup lama di dunia penuh dusta ini, dan belum pernah menemukan tujuan hidup sampai saat ini, namun menginjak usia yang lumayan tua, aku di pertemukan dengan seorang gadis cantik, yang tidak hanya muda tapi memiliki jiwa yang cantik dan dewasa, ia telah merebut perhatian serta hatiku, membuatku menjadi tawananya, dan tak bisa berhenti untuk terus mencintainya, perkenalkan gadis yang mampu membuat Hayes bertekuk-lutut, Gaele Manzilla calon istriku" Sepersekian detik Gaele membeku, hingga riuh tamu bertepuk tangan menyadarkanya, di atas sana Hayes menunggunya dengan merentangkan tangan, menunggu Gaele menjawan uluran tanganya.

HE OVERPROTECTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang