OP 24 - Have to meet

220 11 0
                                    

Vote before read.

Gaele masih duduk menunggu Hadwyn, setelah sebelumnya ia menelepon Hadwyn melalui anak buahnya, yang kebetulan Reeta tau.

"Aku masih belum percaya, Hadwyn si pria kaku itu adalah pemilik Marv.corp" Reeta masih meng scrol laman pencarian pada ponselnya, tidak mendapatkan apapun, ia menatap Gaele penasaran.

"Kau yakin? Hadwyn yang ku kenal kan?"

"Hem," Gaele menggumam singkat, ia masih tidak tenang karna takut Hayes mengetahui jika hari ini jadwalnya belum memiliki pekerjaan, tadi Gaele bersi keras jika hari ini ia memiliki beberapa pemotretan.

"Kenapa lama sekali?" Gaele bangkit, tak tenang.

"Sabar, kau meminta bertemu dengan CEO tersibuk di dunia"

Namun hingga hari berakhir, Hadwyn tak menunjukan dirinya.

Gaele menahan dirinya agar tak menangis, mengingat ia harus kembali ke penthouse Hayes, dan jangan sampai terlihat jika ia tidak bekerja.

"Ayo, kita pergi .Antar aku ke La Defense"

Wajahnya muram, Gaele mulai merasa jika hubungannya dengan Hadwyn benar-benar berakhir.

Sampai di penthouse ternyata ia sendirian, Hates tidak terlihat dan salah satu asisten rumah tangganya mengatakan, jika Hayes memiliki rapat di luar kota, jadi tak sempat pulang terlebih dahulu.

Menatap ke jendela besarnya, melihat masih meriah kota paris di bawahnya, Gaele merasa semua ini percuma.

Ia memilih menjadi tawanan Hayes, tapi untuk apa jika Hadwyn tak lagi mencintainya.

Salahkan dirinya yang berfikir jika semua bisa ia lakukan, nyatanya ia sama sekali tidak bisa jika terus dengan Hayes.

----

Pada pagi hari, Reeta sudah kembali menjemputnya, kali ini Gaele memiliki jadwal pemotretan sungguhan, mata pandanya tak dapat di tutupi, Gaele memakai kaca mata hitamnya, sambil berjalan menuju Reeta yang sudah menunggunya.

"Morning bitch, this" Reeta menaruh kantong roti di pangkuan Gaele, dan melirik cup latte hangat di sisinya.

"Thanks" Gaele lebih dulu menyesap latte agar ia terbangun.

"Siap hari ini?"

"Oui"

"Babe, jangan sedih kau bisa terlihat saat nanti pemotretan" Reeta menasehati.

Gaele mengangguk pelan, sampai di studio yang lumayan besar, Gaele kembali tenggelam pada kesibukanya, nyatanya bekerja memang bisa membuat Gaele agak terdistrak.

Selesai dengan satu sesi, Gaele menunggu makan siangnya yang Reeta beli di luar, merasa tidak nyaman pada perutnya, Gaele pergi ke toilet di lantai empat, yang lumayan cukup sepi.

Menyelesaikan urusanya, Gaele menatap pantulan paras cantiknya di cermin besar di depanya, wajahnya yang kecil tampak lebih kecil, pipinya yang kemerahan kini pucat dan tirus, beberapa minggu tinggal bersama Hayes memang mempengaruhi pola makanya, ia jadi tak berselera, karna kerinduanya pada Hadwyn.

HE OVERPROTECTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang