Heaven

75 4 0
                                    

Gaele berdiri di depan sebuah pintu pembatas, di stasiun kereta api bawah tanah, dengan rambut pendek yang ia pangkas setelah meninggalkan segalanya di Paris, Gaele mencoba membuka kembali kehidupannya yang baru di London, inggris.

Terdengar sebuah suara dari pengeras suara, memberitahu jika kereta tujuan Manchester akan segera tiba. Gaele memiliki beberapa pekerjaan di sana, model sudah hampir tiga tahun ini ia tinggalkan, berganti sebagai kurator seni di sebuah galeri di Manchester, Gaele menemukan passion barunya.

Masuk dan duduk berjejal dengan orang lain tidak Gaele hiraukan, ia berjanji akan meninggalkan segala bentuk kemewahan hidup yang orang tuanya berikan, dan berdiri pada kakinya sendiri.

"Nona, bisa bergantian dengan nenek ku?" Sebuah suara membuat Gaele membuka matanya, ia melihat seorang anak kecil laki-laki yang kemungkinan berusia lima tahun, menatapnya dengan mata bulat berwarna abu yang sangat terang.

Mengingatkanya pada seseorang di masa lalu.

"Tentu, silahkan Mrs" gaele berdiri mempersilahkan wanita tua dengan rambut sepenuhnya memutih dan tubuh yang sudah agak bungkuk.

"Terima kasih nona, nenek ku tuli" anak kecil itu kembali menjawabnya, membuat Gaele tersenyum.

"Sama-sama dear, kau cucu yang pintar" Gaele melihat anak kecil itu dengan setia menggenggam tangan keriput neneknya, mencoba melindungi orang yang jauh lebih besar di banding dengan tubuhnya yang masih kecil.

Terpaksa harus berdiri, Gaele berpegangan pada besi di sampingnya, dengan tatapan masih pada anak dan nenek di sampingnya.

Sampai di Manchester, Gaele langsung berjalan dengan cepat ke arah galerinya.

Beberapa seniman jalanan yang sudah ia kontrak terlihat sudah menunggunya di depan pintu.

"Selamat pagi, nona" sapa seorang pria muda memiliki kulit gelap dengan anting dan rambut yang terkepang kencang.

"Maaf menunggu lama Joice, ayo masuk" Joice dan kedua temanya masuk setelah Gaele membuka pintu galerinya.

Mereka duduk di sebuah kursi yang mengelilingi meja bulat di sudut kiri galeri.

"Kenalkan, aku Gaele pemilik galeri ini"

Kedua pria itu tersenyum ramah, dan mengenalkan diri, dengan Benedict dan vans.

Gaele memang menggaet beberapa seniman jalan, semua inspirasinya terbit saat dirinya berjalan di sebuah pasar loak di kawasan pinggir kota London, dan menemukan banyak sekali lukisan indah dengan nilai seni tinggi.

Kurangnya wadah untuk memamerkan karya seni itu membuat Gaele memiliki ide untuk usahanya yang baru, dan Gaele memilih menjual lukisan itu adalah ide yang bagus.

Ia bisa membantu orang-orang yang membutuhkan, dirinya pun terbantu dengan memiliki kesibukan di antara kesedihannya.

Gaele tau, tidak semudah itu Hadwyn melepasnya, ia bahkan tau jika dirinya masih di jaga dan di ikuti meski dalam jarak yang jauh.

Tapi Gaele tidak mau memikirkan itu, ucapan Hadwyn tiga tahun lalu membuatnya kecewa, marah dan Gaele tidak tau harus kepada siapa ia harus menyalahkan keadaanya.

"Baiklah, kalian akan menyetorkan karya kalian setidaknya satu bulan satu, jika lebih itu akan lebih baik, Joice bahkan bisa melukis dengan indah sampai tiga buah" ucap Gaele riang.

Kedua pria itu mengangguk dan menyetujui syarat dari Gaele, dan mereka akan mendapatkan pembayaran full saat lukisan mereka laku terjual.

Joice dan kedua temanya sudah pergi, meninggalkan Gaele sendirian di dalam galerinya.

------------------


Kalau mau kelanjutanya, kalian bisa langsung ke karyakarsa ku.

Link ada di bio.

Chapter terakhir panjang banget setara empat bab dan yang pasti panas bangeeeewt 

Belum lagi kalian akan baca spoiler untuk new story selanjutnya 

See you!

---------------

FORBIDDEN DESIRE 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FORBIDDEN DESIRE 

new story is coming really soon! 

Check this out!


https://www.wattpad.com/1485348435-forbidden-desire-introduction

Lihat di profil aku, dan simpan di library kailan!


See you with Noah!

HE OVERPROTECTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang