Tsanna bukanlah gadis polos seperti penampilannya sehari-hari. Dibalik sifatnya yang mandiri dan pekerja keras, ia tetaplah wanita yang menikmati masa remajanya dengan kenakalan-kenakalan umum pergaulan masa muda di kota metropolitan.
Swillhouse menjadi tempat rutin yang selalu ia kunjungi bersama teman-temannya, semasa ia berada di High School dan juga setahun setelah kepergian orang tuanya. Keuangannya yang semakin menipis dan waktu yang habis terbuang karena selalu pulang pagi, untungnya menyadarkan Tsanna untuk segera berubah sebab tidak ada yang bisa diandalkan kecuali diri sendiri.
Namun perubahan Tsanna yang jarang lagi berkumpul dengan teman-teman sepantarannya, membuat hubungan Tsanna dan Brandon kekasihnya menjadi lebih renggang.
Tsanna dan Brandon telah berpacaran sejak High School. Pacaran sehat ala anak remaja selalu diterapkan oleh Brandon sejak mereka memutuskan untuk menjalin hubungan.
Cukup aneh bagi Tsanna mengapa Brandon tidak pernah mau meski hanya sekedar berciuman dengannya. Hingga saat Tsanna telah vakum bergabung di dunia malam, ia mendapat sebuah foto dari anonim yang mengirim pesan kepadanya, yang berisi foto Brandon yang tengah berciuman dengan seorang wanita di club malam.
Tidak jelas siapa wanita tersebut, kendati bentuk tubuhnya terasa familiar untuk Tsanna lihat.
"Lo jijik sama gue? Kalo lo minta gue juga gue kasih kok, Bee! Kenapa lo harus sama cewek lain anjing!" ucap Tsanna histeris.
"G—gue, gue cuma mau jaga lo Sa—"
"BULSHIT! Bacot lo banyak banget, kalo lo emang niat pacaran serius sama gue, harusnya lo nggak perlu takut apapun! Bukan malah make cewe lain buat lo grepe-grepe, tapi gue lo bikin kaya sampah yang menjijikkan buat lo sentuh! Empat tahun banget kita pacaran, gue okay kalo lo nggak ngapa-ngapain gue, TAPI KENAPA HARUS CEWE LAIN!"
Berulang-ulang Tsanna bertanya tentang, kenapa kenapa dan kenapa? Namun tidak ada jawaban lagi dari Brandon, lelaki itu hanya mampu menunduk menyesali perbuatannya.
"Maafin gue—"
"Keluar," ucap Tsanna.
"Sa..."
"KELUAR!!"
Tsanna menangis terisak, dan berakhir mengusir Brandon dari apartementnya. Hal tersebut membuat Tsanna menjadi lebih sibuk untuk mengeraskan hatinya untuk bekerja lebih keras dari sebelumnya. Menempa dirinya sendiri untuk melawan realita pahitnya kehidupan di kota metropolitan, yang memaksanya untuk berusaha lebih keras untuk mencapai segala mimpi-mimpinya.
Melupakan segala kisah cinta romansa bulshit yang membuatnya patah hati, juga omong kosong lelaki yang membuatnya muak setengah mati.
Brandon pindah ke Bali tak lama setelah hubungan mereka benar-benar berakhir. Sementara Tsanna terlalu realistis untuk peduli dan mengemis Brandon untuk kembali. Apakah Tsanna harus bersyukur memiliki Brandon? Mengapa harus bersyukur jika Brandon menyentuh wanita lain disaat ada ia yang bisa Brandon miliki secara utuh.
Ingin menjaga Tsanna dengan cara merusak gadis lain? Siapa yang menciptakan lelucon bodoh itu? Tsanna tergelak setengah mati.
Dua tahun sibuk tenggelam dalam pekerjaannya, pada akhirnya malam itu Tsanna menginjakkan kakinya di club malam untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Carissa menghilang tiba-tiba, membuat Tsanna kembali ke table mereka, meminum bir berkadar alkohol rendah yang sudah ia tuang sebelum ia pergi ke lantai dansa.
Namun panasnya bir itu terasa berbeda di tenggorokannya. Tubuhnya semakin memanas dan membuat ia bergerak semakin liar.
Sementara seseorang di sudut sana terlihat menyunggingkan smirknya, menunggu kapan waktu yang tepat agar ia dapat mendatangi gadis yang sengaja ia jebak dengan secangkir kecil tequila berkadar alkohol yang cukup tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello! Badboy [✔️]
Roman d'amour21+ || Explicit '𝘞𝘩𝘢𝘵 𝘩𝘢𝘱𝘱𝘦𝘯' 𝘪𝘯 𝘓𝘦𝘹𝘶𝘴, 𝘴𝘵𝘢𝘺𝘴 𝘪𝘯 𝘓𝘦𝘹𝘶𝘴' Apakah benar malam itu adalah pertemuan pertama dan terakhir mereka? Lalu bagaimana jika mereka bertemu lagi, sekali lagi, bahkan tinggal dalam satu atap yang sama...