Badgirl

1.6K 78 4
                                    

Wajah Diego memerah padam, harga dirinya sebagai seorang badboy dingin seolah hancur saat dipergoki Tsanna ketika jemarinya hendak menelusup masuk kedalam panty Tsanna.

"Tidur, Diego." ucap Tsanna masih dengan mata yang terpejam.

Namun Diego kembali terkejut saat Tsanna, membuka matanya dan terduduk tiba-tiba.

"Jangan ngagetin anjing!" kesal Diego.

"Aduh, kacamata gue mana ya?" Tsanna meraba ke atas meja sofa, untuk mencari kacamatanya.

Diego mengernyitkan dahinya, separah itu kah rabun Tsanna? Diego mengambil kacamata Tsanna, kemudian menyerahkannya pada Tsanna. Fix, si Micin bukanlah Tsanna. Sebab si Micin tidak perlu mengenakan kacamata untuk melihat. Tapi tidak dapat Diego pungkiri, Tsanna begitu cantik dengan bareface nya ketika baru bangun dari tidur.

Masih ia pandangi, raut Tsanna yang tertekuk dengan bibir yang sedikit mengerucut, mengucek matanya untuk menghilangkan kabur, sambil menelepon seseorang dengan ponselnya.

"Oddie, lo bisa buka studio sendiri besok kan? Gue libur sehari, nggak bisa pegang klien dulu." ucap Tsanna dengan suaranya yang serak.

Kemudian Tsanna berdiri, dan berjalan menuju balkon. Entah apa yang membuat Diego tetap duduk menguping apa yang Tsanna bicarakan. Namun ia semakin terkejut dengan beberapa hal yang Tsanna sebutkan.

"Tolong kosongin aja gudang lantai dua, gue kayanya bakal tinggal di studio sementara waktu—"

Grebb!!

"Sinting lo ya!" Kesal Tsanna, saat Diego merampas ponselnya.

"Lo budeg apa lemot total? Bukannya gue udah bilang lo bisa tinggal disini selama setahun?" ucap Diego tak kalah kesal.

Tsanna terkekeh pelan, "nggak usah repot-repot. Gue juga bukan miskin-miskin amat. Duit segitu nggak rezeki gue kali, gue masih ada studio yang gue sewa di Hannam Boulevard. Meski nggak terlalu gede, bisalah gue tinggal di lantai dua. Thanks atas tumpangannya, tapi gue nggak bisa tidur di sofa, badan gue sakit-sakit."

"Lo buta liat ada satu kamar lagi di sebelah kamar gue? Dan lo pikir di HB nggak bahaya kalo lo tinggal sendirian? Mana lo cewe, kalo di rampok abis lo diperkosa," ucap Diego ketus.

Lagi, dimana Diego yang tidak memiliki perasaan? Mengapa ia peduli pada gadis yang baru saja dikenalnya.

Namun Diego menjadi kesal saat Tsanna mencubit gemas kedua pipinya. Diego menepis tangan Tsanna dengan kasar, "lo bisa serius nggak sih?"

Tsanna terkekeh lagi, "abis lo gemes banget, tantruman, kang marah-marah, tapi perhatian juga lo. Yaudah kalo lo maksa—"

"—gue nggak maksa!"

"Okay nggak maksa, hm?" ucap Tsanna tersenyum manis, "besok berarti gue cuti buat beresin gudang lo buat kamar tidur gue. Puas sayang?"

Sialan, mengapa pipi Diego memerah tiba-tiba saat Tsanna memanggilnya—sayang?

"Dih, malu lo? Grumpy baby bisa malu juga," ledek Tsanna menangkup dagu Diego dengan satu tangannya, dan menggoyangkannya pelan sambil tertawa.

"I—ini merah karna lo cubit tadi!"

"Okay, jadi merahnya delay ya?"

"Okay, jadi merahnya delay ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello! Badboy [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang