🌶 | Sober

3.1K 92 20
                                    

Lagu 8ball ft AGL & Nia mengalun dari Lamborghini Aventador merah milik Diego, menemani perjalanan pulang Tsanna dan Diego menuju apartement mereka. Bibir keduanya bersenandung begitu pelan, mengikuti lirik demi lirik dari rapper lokal Indonesia itu.

Diego menggenggam jemari Tsanna sejak keluar dari mobil, berjalan menuju lift, dan naik hingga ke lantai 17, dimana unit mereka berada. Keduanya berlaku seolah tidak ada kejadian apa-apa sebelumnya, baik Tsanna maupun Diego melakukan kegiatan malam seperti biasanya.

Namun bedanya, One Piece tidak menjadi pilihan menarik untuk mereka lakukan bersama-sama, namun Mario Bross menjadi pemenang untuk menghabiskan malam mereka menjelang tidur. Dan seperti biasa, Diego akan selalu mengalah agar Tsanna bisa memenangkan permainan.

Namun di percobaan yang kedua, Diego mencoba untuk tidak mengalah pada Tsanna. Ia sengaja bermain di mode normalnya, sehingga Tsanna merajuk dan masuk ke kamar meninggalkan Diego yang tergelak sendirian.

Diego mematikan televisi, kemudian menyusul Tsanna masuk kedalam kamar. Tsanna berdiri di balkon menghirup angin malam yang membelai kulitnya yang halus, membuat Diego mendatanginya, dan memeluknya dari belakang.

"Jangan ngambek," bisik Diego di telinga Tsanna.

Tsanna berbalik, dan mengalungkan tangannya pada leher Diego, "curang." ucap Tsanna mencebikkan bibirnya.

Diego tertawa kecil, "okay? Gue minta maaf, hm? Besok-besok nggak curang lagi, i swear." ucap Diego bersumpah.

Tsanna tersenyum senang, dan mengecup pipi Diego, "Diego..."

"Ng?" Diego merengkuh pinggang Tsanna, kemudian menghidu tepat di perpotongan lehernya. Tsanna perlahan mendongak, dengan kedua mata yang terpejam menikmati cumbuan Diego yang menyesapi kulit putih lehernya, dan meninggalkan ruam merah kecil-kecil yang begitu, "cantik..." ucap Diego tersenyum manis.

"Gue, memang cantimmmph..." Diego melumat lembut ranum Tsanna, membawa jarinya menari pada punggung Tsanna yang masih berlapis crop tee.

Namun usapan itu begitu membuat Tsanna merinding di kondisinya yang sama sekali tidak mabuk. Sedikit terasa familiar, namun apakah ia terlalu sensitif jika merasa... sentuhan Diego mirip seperti... "Ego?" panggil Tsanna, dengan kedua pipinya yang bersemu merah.

"Sa... sa? Lo tau dari mana?"

Tsanna mengernyitkan dahinya, "Rara? She called you by that cutie name.." Tsanna terkikik geli.

"Gue geli dengernya—"

"—like you called me, Sasa?"

"Tsania Tsanna, Tsa—Tsa? Thats a cute pet name," Diego menyeka surai Tsanna ke belakang telinganya. Diego selalu menyukai pipi Tsanna yang sering kali bersemu merah, mengecupinya selembut mungkin, dan menggesekkan ujung hidungnya yang mancung dan sedikit bulat untuk membuat gadis itu sedikit kegelian.

"Ego... Sasa? It's cute," ucap Tsanna terkekeh. "But kinda weird for us to call each other with that pet name, ng?"

"Mau coba sambil, mendesah... Tsanna?" tanya Diego dengan pandangan yang sayu menatap pujaannya.

"Mmh," Tsanna menggigit bibir bawahnya, dan mengangguk begitu pelan. "Sasa... lupa... caranya. May you teach me... how to... make love?" pinta Tsanna innocent.

Diego terkekeh kecil, gemas sekali saat Tsanna memanggil dirinya sendiri dengan pet name yang ia kira akan menggelikan untuk ia dengar. Sehingga ia pun mencoba untuk melakukan hal yang sama.

"Ego ajarin, Sasa... pelan-pelan, okay?"

Fakmeen...

Namun tidak ada geli yang membuat mereka ilfeel saat panggilan menggelikan itu mereka gaungkan satu sama lain. Karena di detik berikutnya, keduanya sibuk menyatukan labium yang sepertinya begitu tidak ingin dipisahkan.

Hello! Badboy [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang