Waktu cepat berlalu, saat ini siswa siswi sudah berada di meja makan kantin, begitupun dengan inti Voynence yang sedang menikmati makanan di salah satu meja dari banyaknya meja di kantin itu.
"Kabar terbaru Cloh," kata Samudra yang menyesap minuman miliknya.
"Ya kamu tahu sendiri betapa tingginya, maybe kembaran gue saat ini berusaha menaklukkan benteng takeshi itu."
Derap langkah cepat memasuki ruangan kantin itu. Siswi yang berada di pintu terdiam dan mengikuti derap langkah pria itu.
"Diluar ekspektasi gw Sam, dia sangat cepat menaklukkannya." Macloh menatap mata dingin pria remaja itu.
dengan berlumuran keringat di jaket bermotif tentara dengan bentuk tubuh kekar dan tinggi dan juga bermassa yang melangkah cepat menuju ke meja dari inti Voynence.
Karna Delan yang membelakangi langsung menoleh kebelekang dan berdiri.
"Bung, ini dia kembaran identik seorang Delan Dewan Car." Lantang pria itu membuat seisi ruangan kantin menatap seseorang yang berjalan cepat itu.
Di sisi lain...
"Itu dia orangnya Sha." Bisik Kuin pada Mavisha.
Mavisha tidak lagi menggubris perkataan dari Kuin. Mulutnya seolah connect dengan otaknya yang menatap penuh kagum pria yang berjalan setengah berlari.
Bahkan seseorang perempuan yang sudah memperkenalkan pacar kepada sepupunya yang tidak lain adalah Seilyn saat ini menatap Edfen berjalan tanpa berkedip.
Kembali ke inti Voynence.
Pria itu dipeluk oleh Delan meskipun berceceran keringat.
Arga berdiri kemudian memeriksa tubuh pria itu.
"Lo baik baik saja kan Ed?" Arga menelisik tubuh yang dia panggil Ed.
"Tentu, gue akan memesan makanan terlebih dahulu setelah itu berbicara."
Di angguki oleh inti Voynence.
"Edfen, ayolah saudara se per ibuan gue, cerita sekarang gue tidak sabar mendengarnya." Macloh merangkul bahu kekar remaja itu.
Edfen tersenyum, "sepertinya kita akan bermain main sehabis ini."
Arjuna mengangguk senyum. Kemudian menyerahkan tisu kepad Edfen.
"Terima kasih." Kata Edfen.
EDFEN VAN BRAMASKA, jika kalian ingin melihat kesempurnaan dari seorang pria maka berkaca pada Edfen, namun terlepas dari kesempurnaan pria itu mempunyai kekurangan, hatinya yang beku seolah tidak akan menerima pendamping untuknya.
Sehabis makan kesatuan dari Voynence mendapat arahan dari Arga untuk ke tempat biasa begitupun Edfen mengikuti dari dari belakang menenteng tas miliknya seraya merangkul Delan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDFEN NYA
Fiksi RemajaWARNING 21+ MENGANDUNG UNSUR KATA KATA KASAR DAN PERBUATAN. "Atau... lo suka sama gue yang berstatus sabagai istri sahmu?" Bisik Seilyn. "Menurut lo, bagaimana hm?" Edfen ikut menggoda kekasih sahabatnya itu dengan suara seraknya. Edfen Van Derven o...