10. PIKACHU BOY DAY!!

164 28 9
                                    


Dilain tempat ada Riki yang dari tiga jam yang lalu misuh-misuh. Dia tau ini kesalahannya, tapi ini diluar kendalinya. Semua orang lupa akan hari kelahiran Dion, bahkan kedua orang tuanya. Tepat saat hendak melajukan motornya sore tadi, dia baru ingat jika hari ini, hari penting Dion.

Riki segera menghubungi kedua orangtuanya, bertanya apakah mereka ingat tentang hari ini. Namun ternyata tidak, Riki putus asa. Adiknya pasti kecewa, tanpa pikir panjang Riki meminta semua temannya untuk berkumpul di rumah Sabian.

Saat tiba dirumah Sabian, Riki menjelaskan semuanya. Alangkah terkejutnya mereka yang sama-sama lupa akan hari penting Dion. Untuk menebus kesalahannya mereka akan membuat pesta barbeque dihalaman belakang rumah Riki dan Dion, Sabian dan Ryo akan mengurus tempat dan dekorasi. Karena waktu yang tak banyak mungkin mereka hanya akan menghias seadanya. Yusril dan Syakir akan pergi berbelanja, di temani mami Yusril.

"Udah gue aja yang belanja, mami gue juga dengan suka rela nawarin bantuan kan." ujar Yusril.

"Tante juga ikut bantu ya. Kalian udah Tante anggap anak sendiri, termasuk Dion. Nanti soal kue biar Tante yang urus." Riki bersyukur dirinya dikelilingi orang-orang baik. Bahkan disaat orang tuanya jauh, ada orang tua dari temannya yang mau mengulurkan bantuan.

"Terima kasih Tante. Sampaiin terimakasih gue ke mami juga ya yus. Sumpah bersyukur banget gue punya kalian semua." Ujar Riki.

"Riki, ayah sama bunda mau kesini?" Tanya ayah dari Sabian dan Syakir.

"Iya, om. Semoga mereka bisa cepet sampai. Untungnya ayah lagi ada kerjaan disini, jadi ga terlalu jauh juga."

Riki menatap sendu kamar didepannya. Dapat dia dengar suara tangisan didalamnya. Beribu-ribu kata maaf telah terucap dalam hati Riki. Matanya mulai terasa panas, tangannya gemetar. Isakan tangis Dion bagai sebuah serangan baginya. Perlahan tangannya membuka knop pintu kamar Dion.

Netra Riki bersitatap dengan netra Dion. Riki berlari lalu membawa Dion dalam pelukannya. Mengusap pundak hingga surai belakang Dion.

"Selamat ulang tahun, adeknya A Iki." tangis Dion pecah. Ini kata yang Dion harapkan sedari tadi. Dion terus menangis sambil memeluk Riki.

"Maafin, aa ya dek. Aa lupa, maafin aa." Dion mengangguk dalam pelukan Riki. Tak lama setelah itu, munculah bunda dengan membawa kue ulangtahun berbentuk Pikachu dengan ayah yang berjalan disamping bunda.

 Tak lama setelah itu, munculah bunda dengan membawa kue ulangtahun berbentuk Pikachu dengan ayah yang berjalan disamping bunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wilujeng tepang taun, kasep." ujar bunda sambil menghapus jejak Air mata dipipi Dion. Lalu memberikan kecupan di dahi Dion.

"Selamat ulangtahun, jagoan ayah." ujar ayah sambil merentangkan tangannya. Tanda agar Dion mau memeluknya. Dion menghambur ke pelukan ayah.

Setelahnya Riki mengajak mereka untuk kehalaman belakang rumah. Dimana itu adalah tempat acara inti dilaksanakan. Dekorasi sederhana, namun tetap terlihat indah. Dion mengembangkan senyumnya saat melihat teman-teman beserta keluarnya mereka hadir.

"HAPPY BIRTHDAY PIKACHU BOY!!" ucap mereka serempak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAPPY BIRTHDAY PIKACHU BOY!!" ucap mereka serempak. Ryo, Syakir, Sabian dan Yusril memeluk Dion bersamaan.

"Iyonn, happy birthday"

"Makasih semuanya. Jangan lupain Dion lagi ya." ujar Dion disela-sela pelukannya. Pelukan pun terlepas, kini bagian para orang tua yang memberikan ucapan selamat pada Dion.

"Nak Dion, selamat ulangtahun ya. Gimana kue buatan Tante? Riki bilang kamu suka Pikachu. Jadi Tante buat bentuk Pikachu." Ujar ibu dari Sabian dan Syakir.

"Kuenya enak, Tante. Aku suka banget sama Pikachu. Makasih banyak Tante." Ibu Sabian tersenyum mendengar balasan Dion.

"Dion, om Yudha ga bisa Dateng. Katanya nanti hadiah buat kamu datangnya besok. Maaf ya Tante sempat lupa." kini mami Yusril yang berucap.

"Wahh, padahal ini aja udah cukup. Makasih Tante, sampaikan juga makasih aku ke om Yudha ya tan."

"Iyon, lucu ya panggilan kamu. Ryo suka manggil gitu kan ya. Ini ada titipan Hadian dari Rendi. Kamu suka banget ya sama Pikachu." Mama Ryo memberikan boneka Pikachu berukuran besar pada Dion, yang di terima dengan senang hati oleh Dion tentunya.

" Mama Ryo memberikan boneka Pikachu berukuran besar pada Dion, yang di terima dengan senang hati oleh Dion tentunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya menikmati pesta dengan bahagia. Bahkan langit malam pun seperti mendukung kegiatan mereka, banyak sekali bintang yang bertaburan di langit menambah kesan indah. Dinginnya malam sama sekali tak mereka hiraukan. Mereka bisa saling menghangatkan dengan api unggun, atau pun juga mau mereka bisa berpelukan.

Acara selesai tepat pukul 00.00. Setelah para tamu berpamitan pulang, Riki masuk kedalam kamar dion.kini dia akan tidur bersama sang adik. Kamarnya akan dipakai oleh orang tuanya.

Riki merebahkan dirinya di samping Dion yang telah terlelap. Ditatapnya wajah sembab sang adik, dia menyesal membuat Dion menangis.

"Maafin aa ya, dek. Lain kali aa ga bakal lupa, lagi." ucapnya lalu menarik selimut hingga sampai dada.

"Aa sayang adek, jangan tinggalin aa ya."

01. Aa With Adek [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang